Rencana Lanskap PERENCANAAN LANSKAP

Jenis tanaman yang ada dalam kawasan Bukit Cimanggu City didominasi oleh tanaman penghasil biji tetapi dalam rencana vegetasi ini, jenis pohon direncanakan memiliki keragaman yang tinggi. Hal ini supaya jenis burung eksisting lainnya dan burung migran tetap akan mendapat suplai makanan sehingga burung yang ada di kawasan ini akan lebih beragam. Burung pemakan biji menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu tinggi seperti rumput dan semak-semak. Pakan burung pemakan biji juga dapat dihasilkan oleh rerumputan, semak-semak bahkan alang-alang. Oleh karena itu, area hamparan rumput lebih luas dari pada area tanaman lain. Pada lampiran terdapat beberapa tanaman yang dapat ditambahkan pada area perumahan serta fungsinya. Berikut adalah rencana pengembangan dari RTH tiap jenis taman yaitu taman lingkungan, taman RT dan taman halaman rumah. Masing-masing terdapat satu contoh detail rencana taman. 5.4.1Rencana RTH Taman Lingkungan Gambar 67. Rencana Taman Komunitas – Taman Masjid Pohon konifer Tanaman tepi air Air Gabungan tanaman Semak Rumput Pohon peneduh A A¹ A¹ A Penerapan pada jenis vegetasi pada RTH taman lingkungan sesuai dengan konsep Leedy 1978 sedangkan fungsi ruang yang ada di dalamnya sesuai dengan Hails et al. 1990 yaitu area bersarang dan transisi. Gambar 68 merupakan gambar ilustrasi rencana danau Casa Grande. Gambar 68. RTH danau Casa Grande 5.4.2 Rencana RTH Taman RT Vegetasi pada RTH taman RT menerapkan konsep Leedy 1978 sedangkan fungsi ruang yang ada di dalamnya sesuai dengan Hails et al. 1990 yaitu area bersarang dan transisi. Gambar 69 adalah gambar ilustrasi taman RT. Gambar 69. RTH taman RT Taman RT digambarkan sebagai taman dengan aktivitas aktif dengan memikirkan sisi ekologi. Hal ini dicerminkan dengan luasnya hamparan rumput dengan pohon peneduh di sekitarnya. Gambar 70 merupakan rencana taman RT beserta gambar section. Gambar 70. Rencana Taman RT 5.4.3 Rencana RTH Halaman Rumah Pada tahap pengembangan konsep telah diusulkan adanya taman atap atau roof garden untuk membantu terhubungnya koridor. Pada Gambar 71 terdapat rencana taman atap rumah. Gambar 71. Rencana Taman Atap Pohon konifer Tanaman tepi air Air Gabungan tanaman Semak Pohon peneduh Pada Tabel 28 terdapat beberapa tanaman yang yang disukai oleh burung. Tanaman-tanaman ini sebagai rekomendasi tanaman yang dapat dikembangkan pada kawasan perumahan Bukit Cimanggu City. Selain disukai oleh burung, jenis tanaman ini berfungsi sebagai penarik burung sehingga keragaman jenis burung yang ada di kawasan dapat meningkat. Tabel 28. Rekomendasi Jenis Vegetasi Yang Disukai Burung Nama Lokal Nama Latin Lokasi T.Ling T. RT T. Rum Aren Arengga pinnata 9 9 Bambu Bambusa 9 9 Dadap ayam Erythrina variegate 9 9 Dadap srep Erythrina indica 9 9 Kaliandra Caliandra callothyrsus 9 9 Kantil Michelia campaka 9 9 Trembelekan Lantana camara 9 9 Kenanga Cananga odorata 9 9 Murbei Morus alba 9 9 Nusa indah Mussaenda frundosa 9 9 Palem Livistona rotundifolia 9 9 9 Palem merah Cyrtostachys lacca 9 9 9 Pinang sirih Areca catechu 9 9 9 Pohon Kupu-kupu Bauhinia variegate 9 9 9 Soka Ixora spp 9 9 9 Pisang hias Heliconia spp 9 9 9 Arbei Rubus rosaefolium 9 9 9 Belimbing Averrhoa carambola 9 9 9 Buni Antidesma bunius 9 9 Duku condet Lansium domestikum 9 9 Gowok Eugenia polychephalum 9 9 Jambu air Eugenia jambos 9 9 9 Jambu biji Psidium guajava 9 9 9 Jambu bol Eugenia malaccaensis 9 9 9 Kelapa Cocos nucifera 9 9 Kemang Mangivera caesia 9 9 Kepel Stelechocarpus burahol 9 9 KersenTalok Muntingia calabura 9 9 9 Langsat Lansium domesticum 9 9 Lobi-lobi Flacourtia inermis 9 9 Mentengbencoy Baccaurea lanceolata 9 9 Nangka Artocarpus communis 9 9 Pala Myristica fragrans 9 9 Rambutan Nephelium lappaceum 9 9 9 Salam Eugenia polyanthum 9 9 Srikaya Annonona squamosa 9 9 9 Sawo kecik Manilkara kauki 9 9 9 Asem kranji Pithecellobium dulce 9 9 Beringin Ficus benjamina 9 9 Cemara laut Casuarina equisetiolia 9 Flamboyan Delonix regia 9 9 Jarak pagar Jatropha curcas 9 9 Kayu putih Melaleuca leucadendron 9 9 Laban Vitex pubercens 9 9 Preh Ficus stricta 9 9 Randu alas Gossampinus heptaphylla 9 Sempur Dillenia pubescens 9 9 Sengon Albizzia falcataria 9 9 Tanjung Mimusopos elengi 9 9 Turi Sesbania grandiflora 9 9 Tabel 28. Lanjutan Judul Penelitian PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU EKOLOGIS SEBAGAI HABITAT BURUNG DI KAWASAN PERUMAHAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 Judul Gambar RENCANA RUANG TERBUKA HIJAU Dibuat Oleh Dian Khaerunnisa A44062918 Orientasi Dibimbing Oleh Ir. Qodarian Pramukanto, M.Si No Gambar 62 Skala Legenda vegetasi untuk bersarang vegetasi untuk koridor Potensi Area Sumber Source Air Bangunan Jalan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

1. Perencanaan RTH ekologis sebagai habitat burung di kawasan perumahan Bukit Cimanggu City dapat disusun berdasarkan pengembangan konsep ruang ekologis, konsep vegetasi dan konsep aktivitas satwa yang dituangkan ke dalam ruang vegetasi untuk bersarang sink, ruang untuk koridor dan ruang potensi area sumber source. 2. Berdasarkan hasil analisis mengenai kebutuhan RTH untuk permukiman, diketahui bahwa taman komunitas dan beberapa taman RT tidak memenuhi standard yang ada. 3. Pada kawasan permukiman dapat diterapkan konsep sink-source dengan area sumber source berada di luar tapak studi. 4. Kawasan Bukit Cimanggu City Bogor memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai area perlindungan penampung sink burung. 5. Tata ruang yang dapat dikembangkan secara makro adalah hubungan antara area penampung dengan area sumber dan area penampung dengan area penampung. Tiap area dihubungkan dengan koridor. Di dalam area perlindungan terdapat dua ruang yaitu area bersarang dan area transisi. Letak area bersarang dalam area perlindungan, dapat dibagi menjadi 3 tiga yaitu terpusat, ke samping dan menyebar. Perbandingan antara area transisi dengan area bersarang adalah 5 : 1. 6. Pemilihan jenis vegetasi masing-masing RTH ditentukan berdasarkan fungsinya yaitu untuk bersarang, bermain atau berlindung. 7. Tanaman yang mendominasi adalah jenis tanaman penghasil biji-bijian sehingga berpotensi dikembangkan untuk jenis burung pemakan biji- bijian. Oleh karena itu, rerumputan, semak dan alang-alang yang disukai oleh burung pemakan biji-bijian perlu diperluas lagi.

6.2 Saran

1. Pengembang perumahan perlu menyadari pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau di kawasan perumahan sehingga dapat membantu terciptanya keseimbangan ekosistem. 2. Desain dan perencanaan ruang terbuka hijau perumahan harus lebih mementingkan aspek ekologis. 3. Studi ini tidak mengkaji ekosistem berdasarkan rantai dan jejaring makanan pada satwa burung. Oleh karena itu, perlu diadakan studi lebih lanjut mengenai food chain. PERENCANAANRUANG TERBUKA HIJAU EKOLOGIS SEBAGAI HABITAT BURUNG DI KAWASAN PERUMAHAN BUKIT CIMANGGU CITY DIAN KHAERUNNISA DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 DAFTAR PUSTAKA www.kutilang.or.id As-syakur, A.R. 2007. http:mbojo.wordpress.com20070502klasifikasi-iklim. [23:12 , 7 Desember 2010] Batubara,C. 1982. Kebijakan Pembangunan Perumahan Nasional Sebuah Sumbangan Saran Sumbangan Saran Dari Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat Kepada MPR RI Dalam Rangka Penyusunan GBHN Menyongsong Pelita IV, Juni 1982. Penerbit Alumni Bandung. Bandung. Bennett, AF. 1999. Linkage in the Landscape : The role of corridors and connectivity in wildlife conservation. IUCN-The World Conservation Union. UK. Boer, C. 1994. Mulawarman Forestry Reports : Studi Tentang Keragaman Jenis Burung Berdasarkan Tingkat Pemanfaatan Hutan Hujan Tropis di Kalimantan Timur Indonesia. Faculty of Forestry-Mulawarman Univ. Brooks, R. Gene. 1988. Site Planning: Environment, Process and Development. Prentice Hall Career Technology. Carpenter, P.L., T.D. Walker dan F.O. Lanphear. 1975. Plants in The Landscape. W,H. Freemen and Company. SanFrancisco. 487 p. Dinas Pertamanan DKI Jakarta. 1988. Pengelolaan Taman-Taman Kota dengan Mengambil Acuan pada Upaya Penyediaan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Jakarta. Bahan Kuliah Mata Ajaran Pengelolaan Lanskap bagi Mahasiswa Arsitektur Pertamanan-Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. tidak dipublikasikan. Forman, R.T.T. and M. Godron. 1986. Landscape Ecology. John Wiley Sons, New York. 619p. Hails, C.J., M.Kavanagh, K. Kumari dan I. Arifin. 1990. Bring Back The Bird Planning for Trees and Other Plants to Support Wildlife in Urban Area. WWF Malaysia, Kuala Lumpur. 30p. Handayani, Elsa. 1995. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Habitat Burung Studi Kasus Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Skripsi Fakultas Pertanian IPB. Hernowo, J.B. dan L.B. Prasetyo. 1989. Konsepsi Ruang Terbuka Hijau Di Kota Sebagai Pendukung Pelestarian Burung. Media Konservasi. Lyle, J.Tillman. 1994. Regenerative Design for Sustainable Development. John Wiley Sons, Inc. Leedy, D.L. 1978. Planning Wildlife in Cities and Suburbs. Washington : U.S.Printing Government Office. MacKinnon, J. 1993. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. Meents, J.K., J.Rice, B.W.Anderson dan R.D. Ohmart. 1983 Non-linier Relationships Between Birds and Vegetation. Ecology 64: 1022-1027 Meurk, C.D. 2005. Planning for Sustainable in The Cultural Landscape. NewZaland : Wanaaki Whenua Landcare Research. Nurisjah, S. 2009. Penuntun Praktikum Perencanaan Lanskap. Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pakpahan,A.M. 1993. Penanaman Pohon Untuk Habitat Burung Makalah Sarasehan Penanaman Sejuta Pohon di Wilayah DKI Jakarta, 5 Desember 1993. Jakarta. Peggie, D. dan Amir, M. Practical Guide to the Butterflies of Bogor Botanical Garden. Bogor : LIPI. Permen. 2006. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.34 mengenai Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas PSU Kawasan Perumahan. Pete, E. h. Erich J. 2004. Human Security in A Changing Environment. Germany: United Nations University, Institute for Environment and Human Security. Rachman, Z. 1984. Proses Berpikir Lengkap Merencanakan dan Melaksanakan dalam Arsitektur Lanskap Makalah Diskusi pada Festival Tanaman VI- Himpunan Mahasiswa Agronomi. Bogor. Ramdan Sundana. 2008. http:sundana.wordpress.com20081209penginderaan -jauh-interpretasinya . [22:25, 18 Januari 2011] Rusilawati, S.K. 2002. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau untuk Habitat Burung di Kawasan Permukiman Real Estat Bintaro Jaya Sektor 9 Tangerang. Jurusan Budidaya Pertanian-Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sembiring. 2010. http: antaranews.com. [21.59, 25 Desember 2012] Simonds, J.O. 1983. Landscape Architecture. McGraw-Hill Pub.Co., New York : 331p.