Sintesis ANALISIS DAN SINTESIS

4.3 Sintesis

Kawasan Bukit Cimanggu City dapat dikembangkan sebagai area perlindungan penampung sink. Menurut Wiens dan Rotenberry 1981, lokasi RTH yang direncanakan dianggap sebagai suatu ruang dengan populasi penampung sink population. Populasi sumber source population merupakan populasi yang menempati habitat yang sesuai untuk berkembang biak. Dalam hal ini ukuran populasi penampung dipertahankan dengan perpindahan-perpindahan dari populasi sumber dan sebaliknya individu-individu dari populasi penampung dapat berpindah mengisi kekosongan-kekosongan yang terjadi pada habitat populasi sumber di dekatnya. Ruang habitat burung secara horizontal terdiri dari daerah perlindungan, daerah transisi dan koridor. Daerah perlindungan merupakan daerah dengan sedikit gangguan dan mencakup wilayah cukup luas dan aman bagi burung. Gambar 55 merupakan teori sink dan source satwa burung Wiens dan Rotenberry yang diterapkan pada tapak. Gambar 55. Teori area penampung-sumber sink-source Wiens dan Rotenberry yang diterapkan pada BCC Pada gambar di atas, kawasan permukiman Bukit Cimanggu City adalah area perlindungan penampung sink burung yang berpindah dari area perlindungan sumber source. Ini merupakan bentuk sistem RTH ekologis secara makro sedangkan untuk skala mikro, bentuk sistem RTH ditekankan ke dalam RTH permukiman Bukit Cimanggu City. Bukit Cimanggu City Penamp Sumber Sumber Sumber Kesesuaian lahan permukiman dapat dikembangkan menjadi 3 tiga yaitu kurang sesuai, sesuai dan cukup sesuai. Peta kesesuaian lahan merupakan hasil dari proses analisis. Mengenai kriteria kesesuaian lahan, masing-masing akan dijelaskan pada Tabel 25. Tabel 25. Tingkat kesesuaian lahan BCC sebagai habitat burung Tingkat Kesesuaian Lahan Ketentuan Sesuai Luas memenuhi syarat sebagai area penampung Taman yang memiliki jenis vegetasi beragam pohon, semak, penutup tanah Aktivitas semi aktif daerah dengan sedikit gangguan Cukup sesuai Berupa RTH, kebun, jalur hijau jalan atau saluran drainase terbuka Untuk RTH luas tidak memenuhi syarat sebagai penampung Jenis vegetasi kurang beragam Aktivitas aktif sampai dengan pasif Kurang sesuai Berupa bangunan dan perkerasan Aktivitas aktif Kriteria luas dari The University of Montana 2010 Kriteria jenis tanaman dari Hails et al. 1990 Tingkat dan jenis aktivitas teori Leedy 1978 Ketentuan kesesuaian lahan dibuat berdasarkan dari kriteria-kriteria habitat burung pada proses analisis. Lahan yang sesuai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai area perlindungan penampung sink. Lahan cukup sesuai dapat dikembangkan sebagai koridor untuk pergerakan burung sedangkan lahan yang kurang sesuai mayoritas merupakan bangunan perumahan. Lahan yang sesuai dapat dikembangkan untuk bersarang, bertelur, mencari makan, dan bermain sedangkan lahan cukup sesuai dikembangkan sebagai tempat singgah, mencari makan dan bermain. Gambar 56 merupakan overlay dari peta tematik. Peta kesesuaian lahan pada Gambar 57 merupakan hasil dari overlay peta-peta analisis yang digabung dengan tingkat kesesuaian lahan pada Tabel 25. Peta Komposit Gambar 56. Overlay Peta Pada Gambar 57 diketahui lahan yang sesuai terdiri dari 9 sembilan RTH taman dan satu rekomendasi RTH. Taman tersebut terdiri dari 5 lima taman sampel dan 4 empat taman yang diusulkan untuk dikembangkan. Rekomendasi atau usulan RTH sebelumnya berbentuk sebagai lahan kosong tak terbangun sehingga dapat dikembangkan menjadi RTH ekologis. Lokasi usulan pengembangan ini didukung dengan ketersediaan vegetasi liar yaitu semak dan groundcover penutup tanah. Hal ini berarti, konsep sistem RTH pada permukiman tidak dapat dilakukan namun konsep Hails et al. 1990 mengenai ruang yang dibutuhkan habitat burung di Peta Vegetasi Peta Hidrologi Peta Bangunan Peta Infrastruktur Jalan perkotaan dapat diterapkan dalam penelitian ini. Menurut Hails et al. 1990, tipe habitat yang diperlukan untuk membentuk habitat burung di perkotaan adalah: - Daerah alami yang merupakan “sumber burung”. - Taman yang dapat dikembangkan sebagai area burung berkembang biak atau area penampung. Daerah perlindungan burung merupakan daerah yang cukup luas dengan sedikit gangguan dan aman bagi habitat burung. - Daerah transisi merupakan kawasan sekitar daerah perlindungan disebut sebagai “edge” tepi habitat. - Koridor tanaman merupakan ruang penghubung perpindahan atau sirkulasi spesies burung ke daerah-daerah perlindungannya. Koridor berfungsi sebagai habitat burung untuk mencari makan, tidur, kawin, bersarang dan berkembang biak. Area RTH di sekitar tapak dianggap sebagai area potensi sumber karena dianggap memiliki peran penting dalam ketersediaan jenis burung. Area potensi sumber source berada di luar kawasan permukiman karena luas yang dimiliki tapak hanya cukup bila difungsikan sebagai area perlindungan penampung sink. Jalur hijau dan koridor airsaluran drainase terbuka difungsikan sebagai koridor penghubung antara area sumber dan penampung. Selain untuk koridor, RTH yang ada juga berfungsi sebagai sumber pakan. Jenis tanah tapak tergolong subur sehingga sangat potensial untuk pengembangan RTH yang direncanakan. Vegetasi yang potensial dikembangkan pada tapak sesuai dengan jenis tanahnya yaitu vegetasi hutan hujan tropis yang merupakan penyedia pakan melimpah bagi burung. Sedangkan jenis pakan yang dominan dihasilkan tanaman adalah jenis biji-bijian sehingga jenis burung yang berpotensi dikembangkan adalah burung pemakan biji yaitu gereja dan pipitemprit. Jenis burung pemakan biji atau pemakan serangga banyak mencari makan di tipe rumput sehingga penggunaan tanaman berstrata rendah disarankan dalam pengembangannya. Menurut hasil analisis, diperlukan penambahan pohon unuk mengurangi terjadinya peningkatan suhu. Oleh karena itu diperlukan usaha penanaman tanaman dengan menggunakan stratifikasi yang beragam. Legend da Kurang Sesu Sesuai Cukup sesua uai ai Judul Penelitian PERENCANA HIJAU EK HABITAT BU PE DEPARTEMEN FAKUL INSTITUT n AAN RUANG T KOLOGIS SEBA URUNG DI KA ERUMAHAN ARSITEKTUR L LTAS PERTANIA T PERTANIAN BO 2011 ERBUKA AGAI AWASAN LANSKAP AN OGOR J D O D S Judul Gambar Peta K Dibuat Oleh Dia A Orientasi Dibimbing Oleh Ir. Qodari Skala Kesesuaian Lahan an Khaerunnisa A44062918 ian Pramukanto, M No Gamb n M.Si ar 57

BAB V PERENCANAAN LANSKAP