Permeabilitas Tanah HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3. Hubungan Porositas Tanah dengan Jarak dari Lubang Resapan Biopori Salah satu hal penting yang perlu dilakukan untuk memperbaiki dan menjaga porositas tanah adalah dengan menggunakan bahan organik secara bijaksana atau sesuai aturan, meskipun porositas bisa diperbaiki, walaupun hanya sementara, dengan pengolahan secara tepat, penambahan kalsium atau menggunakan molekul polyelectrolytes. Umumnya, pengolahan bisa memperbaiki pori yang diisi udara secara sementara, tetapi ini biasanya awal terbentuknya pori mikro secara lebih luas ke pori makro dengan memberikan efek negatif pada infiltrasi, drainese dan pergerakan udara dalam tanah.

4.4. Permeabilitas Tanah

Permeabilitas secara kuantitatif diartikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada suatu media berpori dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media berpori adalah tanah. Penetapan permeabilitas dalam keadaan jenuh dilakukan mengikuti cara yang dikemukakan oleh De Boodt berdasarkan hukum Darcy. Pengukuran diawali dengan pengambilan contoh tanah utuh dari lokasi pengamatan dengan menggunakan ring sample yang memiliki garis tengah ring stailess steel 4,7 cm dan tinggi 5 cm pada kedalaman tanah 0-20 cm, setelah itu contoh tanah di bawa ke laboratorium dan di masukan ke dalam alat penetapan permeabilitas bersama dengan tabungnya, kemutian air dari keran di alirkan ke alat tersebut, biarkan proses ini berjalan selama 24 jam agar udara yang terdapat dalam pori-pori tanah keluar, karena permeabilitas ditetapkan dalam keadaan 63 63.5 64 64.5 65 20 40 60 80 100 120 P o ro si ta s Jarak Pengukuran cm Pan Mas Limo Cinere Kontrol jenuh, dan untuk membuat jenuh tanah berat diperlukan waktu lebih dari 24 jam. Misalkan setelah 24 jam adalah pukul 09.00, maka lakukan pengukuran pertama pada pukul 15.00 sampai pukul 16.00, lalu ukur lagi pada pukul 16.00 sampai pukul 17.00. Pengukuran ke tiga dilakukan esok hari pukul 09.00 sampai pukul 10.00, pengukuran ke empat dilakukan pukul 09.00 sampai pukul 10.00 di hari ke tiga dan pengukuran ke lima dilakukan pukul 09.00 sampai pukul 10.00 di hari ke empat. Pengukuran yang dilakukan adalah banyaknya volume air yang keluar setelah melalui massa tanah selama 1 jam, lalu ambil rata-rata dari kelima pengukuran tadi. Hitung dengan rumus yang terdapat pada bab metodologi. Gambar 4 menunjukkan sebaran nilai permeabilitas tanah di sekitar lubang resapan. Nilai permeabilitas tanah di sekitar lubang resapan cenderung memiliki nilai yang tinggi dibandingkan dengan kontrol, nilai rata-ratanya yaitu 34,93 cmjam sedangkan nilai porositas rata-rata pada kontrol adalah 16,82 cmjam. Perbaikan sifat fisik tanah yang disebabkan oleh penambahan bahan organik tanah sangat menentukan kecepatan air bergerak di dalam tanah, selain itu, adanya perakaran pada sampel tanah yang diambil juga turut mempengaruhi nilai permeabilitas, karena banyaknya rongga-rongga akibat perakaran, sehingga nilain permeabilitasya cenderung lebih besar. Hasil pengamatan seperti ditunjukkan pada gambar 4 juga menunjukkan bahwa semakin mendekati lubang resapan nilai porositas tanah cenderung meningkat. Pada jarak 30 cm, 50 cm dan 100 cm berturut-turut adalah 18,83, 18,03 dan 17,37 cmjam. Struktur tanah mempunyai pengaruh yang besar terhadap udara dan air tanah infiltrasi, drainase dan jumlah air yang kemampuan tanah di pegang melawan gaya gravitasi karena ruang diantara agregat, yaitu ruang pori tanah. Ruang pori tanah sangat tergantung kepada kealamian agregat dan mereka terbentuk hingga menjadi sebuah struktur, dan juga dibantu oleh rongga-rongga yang terbentuk akibat adanya pergerakan akar tanaman, insektisida, rodentisida, cacing tanah dan mengembang mengkerutnya liat. Gambar 4. Hubungan Nilai PermeabilitasTanah dengan Jarak dari Lubang Resapan Biopori Struktur tanah, baik di permukaan ataupun di dalam tanah, sangat mempengaruhi kapasitas infiltrasi. Lapisan luarnya dapat menghalangi air untuk masuk. Pemadatan tanah juga mempengaruhi kecepatan infiltrasi dan drainase. Jika drainase berjalan lambat, maka tidak akan cukup untuk menukar udara dalam tanah dengan air berlebih. Dari grafik 4 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penambahan bahan organik kedalam lubang resapan terhadap perbaikan sifat fisik tanah sehingga ada perbedaan nilai permeabilitas dari masing-masing jarak pengukuran akibat pengaruh dari penambahan bahan organik tersebut.

4.5. Hantaran Hidrolik Tanah