Organisme Tanah TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Organisme Tanah

Organisme tanah merupakan hal terpenting dari sebuah siklus di dalam sistem tanah. Bahan organik memiliki pengaruh yang besar terhadap jumlah dan jenis organisme yang ada di dalam tanah. Organisme ini terdiri dari mikroflora dan mikrofauna yang tidak hanya hidup pasif di dalam tanah dalam melakukan fungsinya, tetapi organisme memiliki peranan yang dapat mempengaruhi satu dan yang lain baik itu berupa hubungan simbiotik maupun sebuah kompetisi. Organisme tanah lebih sering bersaing satu dan yang lain dalam memperebutkan unsur hara atau energi, yang mana banyak di dapatkan dari bahan organik, tetapi memang organisme tanah lebih sering mendapatkan unsur hara dari bahan organik yang kemudian dijadikannya sumber energi dan unsur hara bagi organisme lain. Dalam hal ini, ketergantungan atau persaingan dari berbagai organisme memberikan pengaruh terhadap tanah dan pertumbuhan tanaman. Banyak sekali aktivitas dari organisme tanah yang menguntungkan bagi tanaman pertanian. Kenyataannya, pemupukan tanah sering berhubungan dengan jumlah dan keragaman dari organisme yang dapat mendukung. Keragaman juga menjadi inti untuk sebuah proses dekomposisi dari bahan organik, dengan pelepasan elemen hara menjadi bentuk tersedia dan dalam pembentukan bahan organik tanah. Prosesnya dimulai dengan menyamankan bahan organik oleh fauna tanah yang lebih besar. Dekomposisi bahan organik membantu meningkatkan kadar O 2 di dalam tanah yang berada liang dan rongga yang dibentuk oleh pergerakan organisme di dalam tanah. Liang dan rongga memainkan peranan yang signifikan dalam membantu proses drainase dan aerasi. Proses pencampuran bahan organik oleh pergerakan organisme di dalam tanah juga membantu proses dekomposisi, tanah yang sudah kaya akan mikroorganisme dapat disebut juga dengan bahan organik. Cacing tanah juga memainkan peranan yang penting di dalam perubahan bentuk excreta yang dihasilkan dari beberapa invertebrata yang akhirnya membentuk bahan organik tanah oleh mikroorganisme. Cacing tanah bersama dengan organisme mikroskopik seperti fungi, bakteri dan actinomycetes memelihara pengurangan C:N rasio dari bahan organik, hal ini sangat penting dalam hal produksi bahan organik tanah. Walaupun cacing tanah dapat mengurangi C:N rasio lebih besar daripada mikroorganisme, akhir dari perubahan bentuk dari bahan organik menjadi bahan organik tanah bergantung dari junlah populasi mahluk hidup mikro biologi dalam tanah. Jumlah dan aktivitas dari mikroorganisme berbeda pada tanah yang berbeda. Jumlah dan aktivitas organisme dipengaruhi oleh tanah dan penerimaan rangsang dari tanaman atau organisme lain. Banyak organisme yang relatif tidak aktif walaupun mendapatkan rangsang dari eksudat akar atau sisa tanaman yang sedang mengalami dekomposisi. Kehadiran dan aktivitasnya juga sering dalam keadaan bebas, menjadikan kehadiran dan jumlahnya menjadi penting pada saat itu, yang mungkin menguntungkan bagi kelompok organisme yang lain. Kelompok utama dari organisme tanah yang memberikan pengaruh terhadap bahan organik tanah adalah binatang kecil, artropoda, cacing tanah, nematoda, alga, protozoa, jamur, aktinomicetes dan bakteri.

2.5. Infiltrasi