2.3. Bahan Organik
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa tumbuhan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali.
Bahan demikian berada dalam proses pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jazad mikro. Sebagai akibat, nahan itu berubah terus dan tidak mantap,
dan selalu harus diperbaharui melalui penambahan sisa–sisa tanaman atau binatang Soepardi, 1983
Kadar bahan organik tanah mineral tidak malebihi 3 atau 5 persen dari bobot tanah. Walaupun jumlahnya sedikit, pengaruh bahan organik terhadap sifat–
sifat tanah dan pertumbuhan tanaman terlihat sangat nyata. Bahan organik merupakan perekat butiran lepas sehingga dapat meningkatkan sifat fisik tanah.
Unsur hara seperti nitrogen, fosfor dan belerang merupakan unsur hara utama yang dapat di suply oleh bahan organik. Tanpa adanya bahan organik, semua
kegiatan biokimia akan terhenti, karena bahan organik merupakan sumber energi dari jazad mikro. Bahan organik juga dapat meningkatkan jumlah air yang dapat
dipegang oleh tanah dan jumlah air yang tersedia bagi tanaman. Seluruh bahan organik mengalami dekomposisi di dalam tanah. Bahan-
bahan yang terdiri dari sisa tanaman dan hewan yang telah mati biasanya di dekomposisi sangat cepat di dalam tanah. Bahan-bahan yang tertinggal di
permukaan tanah akan terdekomposisi lebih lambat, sama halnya dengan bahan organik yang telah mengalami sedikit dekomposisi, prosesnya akan berjalan lebih
lambat. Dekomposisi bahan yang masih segar bergantung pada jenis bahannya, usia, ukuran partikel, dan kadar N yang terkandung, tetapi kelembaban tanah,
temperatur aerasi, pH dan kadar hara juga memberikan pengaruh terhadap pelapukan bahan organik.
Bahan yang berasal dari sisa tanaman yang banyak mengandung air dan masih muda akan lapuk dengan cepat. Daun dan tanaman anggur dapat terlapuk
lebih cepat dibandingkan akar. Tanaman gula, tepung, asam amino dan protein yang mengandung jaringan muda dalam jumlah besar dapat terlapuk dengan
sangat cepat, terutama hemicelluloses dan lignin.
2.4. Organisme Tanah