Hantaran Hidrolik Tanah HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4. Hubungan Nilai PermeabilitasTanah dengan Jarak dari Lubang Resapan Biopori Struktur tanah, baik di permukaan ataupun di dalam tanah, sangat mempengaruhi kapasitas infiltrasi. Lapisan luarnya dapat menghalangi air untuk masuk. Pemadatan tanah juga mempengaruhi kecepatan infiltrasi dan drainase. Jika drainase berjalan lambat, maka tidak akan cukup untuk menukar udara dalam tanah dengan air berlebih. Dari grafik 4 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penambahan bahan organik kedalam lubang resapan terhadap perbaikan sifat fisik tanah sehingga ada perbedaan nilai permeabilitas dari masing-masing jarak pengukuran akibat pengaruh dari penambahan bahan organik tersebut.

4.5. Hantaran Hidrolik Tanah

Hantaran hidrolik tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menggambarkan kemampuan tanah untuk meluluskan air, kemampuan ini berhubungan erat dengan fenomena pergerakan air di dalam tanah baik secara vertikal ataupun horizontal. Kemampuan tanah untuk meluluskan air sangat ditentukan oleh kondisi fisik tanah yang bersangkutan, terutama oleh porositas tanah, kontinuitas pori dan stabilitas agregat tanah. Pengukuran hantaran hidrolik jenuh dilakukan di lapang dengan menggunakan metode permeameter. Pertama, bersihkan lokasi dari serasah dan rumput yang akan mengganggu kegiatan pengukuran. Bor tanah sampai kedalaman 20 cm. Atur kerangka statif hingga dapat menopang permeameter dengan baik, kemudian tutup inlet udara pada tabung permeameter bagian atas. Isi tabung dengan air sampai penuh tabung dalam dan luar sehingga tidak ada 16.5 17 17.5 18 18.5 19 19.5 20 40 60 80 100 120 P e rm e a b il it a s c m J a m Jarak Pengukuran cm Pan Mas Limo Cinere Kontrol gelembung udara dalam tabung permeameter. Hindari penyumbatan lubang inlet udara dengan memberikan alas yang relatif tebal di atas permukaan tanah. Tutup permukaan permeameter menggunakan tissue secara perlahan, dan pastikan benar- benar sudah melekat. Masukan tabung ke dalam lubang yang telah di buat, kemudian pasang kaki statifnya, tinggi genangan air di dalam lubang adalah 15 cm. Buka inlet udara di atas tabung hinga air dalam tabung masuk ke dalam lubang dan meresap ke dalam tanah secara vertikal dan horizontal. Catat laju penurunannya setiap interval waktu yang telah ditentukan hingga penurunan menjadi konstan. Gambar 5 menunjukkan sebaran nilai hantaran hidrolik tanah di sekitar lubang resapan. Nilai hantaran hidrolik tanah di sekitar lubang resapan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, nilai rata-ratanya yaitu 6,8 cmjam sedangkan nilai hantaran hidrolik pada kontrol adalah 5,2 cmjam. Perbedaan nilai hantaran hidrolik rata-rata pada sampel dan kontrol disebabkan karena tanah di sekitar lubang resapan biopori yang telah berumur lebih dari 6 bulan telah mengalami perbaikan struktur, agregat dan sifat fisik tanah lainnya. Perbaikan agregat tanah sangat mempengaruhi nilai porositas tanah dan nilai porositas tanah sangatlah mempengaruhi nilai hantaran hidrolik tanah. Meningkatnya nilai porositas tahan menyebabkan kemampuan tanah untuk memegang air hasil infiltrasi semakin meningkat, oleh sebab itu nilai hantaran hidrolik tanah di sekitar lubang resapan biopori memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Hasil pengamatan seperti ditunjukkan pada gambar 5 juga menunjukkan bahwa semakin mendekati lubang resapan nilai hantaran hidroliknya cenderung meningkat. Pada jarak 100 cm, 50 cm dan 30 cm, nilai hantaran hidolik tanahnya berturut-turut adalah 6,6, 6,7 dan 7,2 cmjam. Pengaruh penambahan bahan organik ke dalam lubang resapan biopori menunjukan adanya kecenderungan terhadap peningkatan jumlah resapan air, hal ini dikarenakan hantaran hidrolik sangat berkaitan dengan sifat-sifat fisik tanah lainnya, ditambahkannya bahan organik ke dalam tanah mengakibatkan mikroorganisme semakin aktif dan menjadikan sumber hara yang akan diserap oleh tanaman melalui akar. Adanya pergerakan tersebut mengakibatkan kualitas sifat fisik tanah semakin meningkat. Aktifitas akar tanaman dan fauna tanah dapat membuat biopori biopore, sedangkan mikroba dapat membantu proses mineralisasi dan sintesis senyawa organik dapat memantapkan agregat tanah. Akibatnya struktur tanah terpelihara, sehingga kemampuan tanah untuk meresapkan dan memegang air pun meningkat. Gambar 5. Hubungan Nilai Hantaran Hidrolik Tanah dengan Jarak dari Lubang Resapan Biopori

4.6. Analisis Statistik