Lokasi Usaha Dumbo Catfish Hatchery and Enlargement Integration Business Planning at Ciseeng Sub-district, Bogor Regency

pertama. Penentuan umur proyek berdasarkan umur ekonomis dari kolam pemeliharaan benih dan kolam pembesaran untuk skenario pembenihan dan pembesaran ikan lele dumbo. Arus Penerimaan Inflow Penerimaan merupakan hasil perkalian antara kuantitas produksi yang dihasilkan dengan harga jual yang ditetapakn pada suatu periode kemudian dikonversikan ke 1 tahun. Pada usaha ikan lele dumbo yang dilakukan oleh Pokdakan Jumbo Lestari, skenario usaha yang dijalankan adalah pembenihan dan pembesaran ikan lele dumbo. Skenario pembenihan dimulai dari proses pemijahan, penetasan, dan pemeliharaan benih sampai berukuran 12 cm membutuhkan waktu 60 sampai 75 hari. Sementara untuk pembesaran yang menggunakan benih 12 cm membutuhkan waktu 20 sampai 30 hari untuk mencapai ukuran lele konsumsi. Penerimaan yang diperoleh dari masing – masing jenis usaha ikan lele dumbo yang berasal dari penjualan benih ikan lele dumbo ukuran 1-2 cm dengan harga Rp 25 per ekor pada tahun pertama, Rp 30 per ekor tahun kedua, Rp 35 per ekor pada tahun ketiga dan Rp 40 per ekor pada tahun ke empat. Ukuran 12 cm dengan harga Rp 300 per ekor pada tahun pertama, Rp 315 per ekor pada tahun kedua, Rp 330 per ekor pada tahun ketiga dan Rp 350 rupiah per ekor pada tahun keemapt. Ikan lele dumbo ukuran konsumsi dijual dengan harga Rp 20 000 per kilogram yang terdiri dari 6-7 ekor pada tahun pertama, Rp 22 000 pada tahun kedua, Rp 25 000 pada tahun ketiga dan Rp 27 000 pada tahun keempat. Tambahan pergerakan harga untuk benih 1-2 cm berkisar antara Rp 5 sampai Rp 10 per ekor, tambahan untuk pergerakan harga benih 12 cm berkisar antara Rp 15 sampai Rp 30 per ekor, sementara untuk lele konsumsi tambahan pergerakan harganya berkisar antara Rp 2 000 sampai Rp 3 000 per kilogram. Perbandingan output yang dihasilkan pada keempat skenario dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11 Perbandingan Nilai Output dari 5 Skenario Rp 000 Thn Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4 Skenario 5 Benih 12 cm Benih 1-2 cm ekor Benih 12 cm ekor Benih 12 cm ekor Lele Konsumsi Kg Lele Konsumsi Kg 1 41 493.26 4 979.19 37 343.93 35 850.17 54 393.78 61 647.12 2 174 271.68 23 900.12 156 844.51 150 570.73 239 332.64 271 247.35 3 182 570.33 27 883.47 164 313.29 157 740.77 271 968.91 308 235.62 4 193 635.20 31 866.82 174 271.68 167 300.81 293 726.43 332 894.47 Nilai Sisa Nilai sisa adalah nilai barang atau peralatan yang tidak habis selama usaha berjalan. Nilai sisa tersebut menjadi tambahan manfaat bagi usaha. Perhitungan nilai sisa dilakukan dengan cara harga beli barang dibagi dengan umur ekonomis, dimana pada akhir umur ekonomis diasumsikan nilai barang tersebut habis. Komponen yang masih memiliki nilai sisa diantaranya yaitu kolam sortir, kendaraan, selang, pompa air, mesin sedot, timbangan, bak sortasi dan saung. Total nilai sisa pada Skenario 1, yakni sebesar RP 31 222 764.29, nilai sisa pada skenario 2 yakni sebesar Rp 31 333 764.29, nilai sisa pada skenario 3 yakni sebesar Rp 27 856 369.05, nilai sisa pada skenario 4 yakni sebesar Rp 27 856 369.05 dan nilai sisa pada skenario 5 sebesar Rp 27 856 369.05. Arus Pengeluaran Outflow Pada analisis kelayakan finansial usaha ikan lele dumbo pada Pokdakan Jumbo Lestari terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional Biaya tetap dan biaya variabel. Analisis biaya atau pengeluaran Outflow mencerminkan pengeluaran yang akan terjadi selama umur proyek.

1. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal tahun investasi atau awal periode dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat beberapa tahun periode kemudian. Biaya tersebut dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ikan lele dumbo pada Pokdakan Jumbo Lestari. Total biaya investasi pada skenario 1 sebesar Rp 103 028 750, pada skenario 2 sebesar Rp 103 028 750, pada skenario 3 sebesar Rp 89 263 750 dan pada skenario 4 sebesar Rp 94 813 750. Pada skenario 1, 2 dan 3 tidak menggunakan kolam pembesara. Pada skenario 3 tidak menggunakan serok induk, saringan kutu dan kakaban karena menggunakan input berupa benih 1-2 cm dan bukan menggunakan input indukan seperti pada skenario 1 dan 2. Skenario 4 menggunakan hanya menggunakan kolam pembesaran untuk pemeliharaan benih 12 cm sampai menghasilkan lele ukuran konsumsi. Sementara untuk skenario 5 menggunakan kolam penetasan dan kolam pembesaran untuk memelihara benih dari ukuran 1-2 cm sampai menghasilkan lele ukuran konsumsi secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 2. 2. Biaya Operasional Biaya operasional adalah biaya keseluruhan yang berhubungan dengan skenario operasional dari usaha ikan lele dumbo pada Pokdakan Jumbo Lestari. Biaya tersebut dikeluarkan secara berkala selama usaha tersebut berjalan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

a. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan selama satu tahun dengan ada atau tidaknya produksi yang dilakukan. Biaya tetap yang dikeluarkan tidak berubah walaupun volume produksi berubah. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Pokdakan Jumbo Lestari adalah biaya gaji pegawai, biaya komunikasi, transportasi dan biaya perawatan. Total biaya tetap per 1 tahun pada skenario 1 sebesar Rp 33 420 000 pada skenario 2 sebesar Rp 34 620 000, pada skenario 3 sebesar Rp 34 020 000 pada skenario 4 sebesar Rp 43 075 714.29 dan pada skenario 5 sebesar Rp 44 340 000. Gaji pegawai per bulannya adalah Rp 750.000. Pada skenario 1 membutuhkan 3 orang tenaga kerja, skenario 2 membutuhkan 3 orang, skenario 3 membutuhkan 4 orang, skenario ke 4 membutuhkan 4 orang dan skenario 5 membutuhkan 4 orang. Biaya komunikasi rata – rata per bulan untuk skenario 1, 2, dan 3 mengeluarkan biaya sebesar Rp 110 000, skenario 4 mengeluarkan biaya komunikasi sebesar Rp 137 857 dan untuk skenario 5 mengeluarkan biaya untuk komunikasi sebesar Rp 170 000 yang kemudian untuk per tahunnya dikalikan dengan 12 bulan. Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi sekali angkut yaitu Rp 200 000. Sementara untuk biaya perawatan rata - rata yang dikeluarkan yaitu Rp 126 786 per bulannya dan biaya untuk sewa lahan untuk 100 sampai 1000 m2 sebesar Rp 1 500 000,00 per tahun Lampiran 3.