Potensi Pasar Dumbo Catfish Hatchery and Enlargement Integration Business Planning at Ciseeng Sub-district, Bogor Regency

mewakili ketua bilamana ketua berhalangan hadir dalam melaksanakan tugas – tugasnya serta melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua sebatas ruang lingkup tugas ketua tersebut. Sekretaris, membantu dan bertanggung jawab kepada ketua kelompok dalam hal urusan pengorganisasian kelompok, melaksanakan pengadministrasian skenario kelompok, serta menghimpun dan menyebarkan informasi yang dibutuhkan anggota kelompok. Bendahara, membantu dan bertanggung jawab kepada ketua kelompok dalam hal keuangan, inventarisasi asset, peralatan kelompok, membantu ketua dalam bidang keuangan kelompok, dan mengelola pendapatan serta pengeluaran kelompok. Seksi Produksi, bertanggung jawab kepada ketua kelompok dalam segala hal skenario produksi mulai dari persiapan produksi, proses produksi dan sampai pada penanganan pasca panen. Tugas lainnya yaitu menangani peningkatan produksi, penyediaan pakan, peningkatan mutu serta kualitas, dan mengadakan skenario dalam bidang pengadaan dan pengawasan produksi. Seksi Humas, bertanggunjawab kepada ketua kelompok dalam hal pengadaan semua sarana yang dibutuhkan oleh anggota kelompok. Seksi Saprotan, membantu dan bertanggungjawab keapda ketua kelompok dalam hal pengadaan semua sarana yang dibutuhkan oleh anggota kelompok. Seksi Pemasaran, bertanggungjawab kepada ketua kelompok dalam hal pemasaran ikan untuk meningkatkan kualitas penjualan, membantu mengawasi mutu ikan yang masuk maupun yang keluar, mencari dan memanfaatkan peluang pasar, serta aktif mencari harga pasar. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Usaha pembenihan lele dumbo di Pokdakan Jumbo Lestari terletak di Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Bogor ini tidak memberikan dampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini terkait dengan Pokdakan Jumbo Lestari tidak menghasilkan limbah yang berakibat buruk bagi lingkungan dan juga menyerap tenaga kerja yang dibutuhkan oleh anggota pokdakan, seperti pada saat pengelolaan produksi. Dengan adanya penyerapan tenaga kerja tersebut, Pokdakan Jumbo Lestari membatu dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Penyerapan tenaga kerja di Pokdakan Jumbo Lestari tidak mempemasalahkan tingkat pendidikan, akan tetapi kemauan dan kerja keras pekerja untuk belajar dan jujur terhadap perusahaan. Berdasarkan analisis tersebut, Pokdakan Jumbo Lestari layak untuk menjalankan skenario usaha yang dilakukannya karena dalam produksinya tidak menghasilkan limbah yang yang membahayakan lingkungan, sebaliknya perusahaan juga dapat membantu menaikan taraf hidup ekonomi dari kedua pekerjanya. Analisis Finansial Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan usaha pembenihan dan pembesaran lele dumbo yang dijalankan oleh Pokdakan Jumbo Lestari. Analisis finansial yang dilakukan dengan menggunakan kriteria – kriteria kelayakan finansial yang meliputi Net Present Value NPV, Net Benefit dan Cost Ratio Net BC Ratio, Internal Rate Return IRR, dan Discounted Payback Periode DPP. Untuk menganalisis kelayakan finansial dengan kriteria – kriteria tersebut digunakan arus kas untuk mengetahui besar manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan oleh investor atau pengelola Pokdakan Jumbo Lestari selama umur proyek 4 tahun, dimana di tahun 1 terdapat tahap persiapan untuk pembuatan kolam dan lainnya dan tahap produksi pertama. Penentuan umur proyek berdasarkan umur ekonomis dari kolam pemeliharaan benih dan kolam pembesaran untuk skenario pembenihan dan pembesaran ikan lele dumbo. Arus Penerimaan Inflow Penerimaan merupakan hasil perkalian antara kuantitas produksi yang dihasilkan dengan harga jual yang ditetapakn pada suatu periode kemudian dikonversikan ke 1 tahun. Pada usaha ikan lele dumbo yang dilakukan oleh Pokdakan Jumbo Lestari, skenario usaha yang dijalankan adalah pembenihan dan pembesaran ikan lele dumbo. Skenario pembenihan dimulai dari proses pemijahan, penetasan, dan pemeliharaan benih sampai berukuran 12 cm membutuhkan waktu 60 sampai 75 hari. Sementara untuk pembesaran yang menggunakan benih 12 cm membutuhkan waktu 20 sampai 30 hari untuk mencapai ukuran lele konsumsi. Penerimaan yang diperoleh dari masing – masing jenis usaha ikan lele dumbo yang berasal dari penjualan benih ikan lele dumbo ukuran 1-2 cm dengan harga Rp 25 per ekor pada tahun pertama, Rp 30 per ekor tahun kedua, Rp 35 per ekor pada tahun ketiga dan Rp 40 per ekor pada tahun ke empat. Ukuran 12 cm dengan harga Rp 300 per ekor pada tahun pertama, Rp 315 per ekor pada tahun kedua, Rp 330 per ekor pada tahun ketiga dan Rp 350 rupiah per ekor pada tahun keemapt. Ikan lele dumbo ukuran konsumsi dijual dengan harga Rp 20 000 per kilogram yang terdiri dari 6-7 ekor pada tahun pertama, Rp 22 000 pada tahun kedua, Rp 25 000 pada tahun ketiga dan Rp 27 000 pada tahun keempat. Tambahan pergerakan harga untuk benih 1-2 cm berkisar antara Rp 5 sampai Rp 10 per ekor, tambahan untuk pergerakan harga benih 12 cm berkisar antara Rp 15 sampai Rp 30 per ekor, sementara untuk lele konsumsi tambahan pergerakan harganya berkisar antara Rp 2 000 sampai Rp 3 000 per kilogram. Perbandingan output yang dihasilkan pada keempat skenario dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11 Perbandingan Nilai Output dari 5 Skenario Rp 000 Thn Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4 Skenario 5 Benih 12 cm Benih 1-2 cm ekor Benih 12 cm ekor Benih 12 cm ekor Lele Konsumsi Kg Lele Konsumsi Kg 1 41 493.26 4 979.19 37 343.93 35 850.17 54 393.78 61 647.12 2 174 271.68 23 900.12 156 844.51 150 570.73 239 332.64 271 247.35 3 182 570.33 27 883.47 164 313.29 157 740.77 271 968.91 308 235.62 4 193 635.20 31 866.82 174 271.68 167 300.81 293 726.43 332 894.47 Nilai Sisa Nilai sisa adalah nilai barang atau peralatan yang tidak habis selama usaha berjalan. Nilai sisa tersebut menjadi tambahan manfaat bagi usaha. Perhitungan nilai sisa dilakukan dengan cara harga beli barang dibagi dengan umur ekonomis, dimana pada akhir umur ekonomis diasumsikan nilai barang tersebut habis. Komponen yang masih memiliki nilai sisa diantaranya yaitu kolam sortir, kendaraan, selang, pompa air, mesin sedot, timbangan, bak sortasi dan saung. Total nilai sisa pada Skenario 1, yakni sebesar RP 31 222 764.29, nilai sisa pada skenario 2 yakni sebesar Rp 31 333 764.29, nilai sisa pada skenario 3 yakni sebesar Rp 27 856 369.05, nilai sisa pada skenario 4 yakni sebesar Rp 27 856 369.05 dan nilai sisa pada skenario 5 sebesar Rp 27 856 369.05.