Panduan Keselamatan Safety Guide

2 Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat makan siang; 3 Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor; 4 Tempo kegiatan tidak harus terus menerus; 5 Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau memungkinkan; 6 Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja; 7 Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja; dan 8 Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja. Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi misalnya: pekerja remaja, wanita hamil dan menyusui, pekerja yang telah berumur, pekerja shift, migran. Para pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan zat stimulan atau zat adiktif lainnya perlu diawasi. Pemeriksaan kelelahan merupakan tes kelelahan tidak sederhana, biasanya tes yang dilakukan seperti tes pada kelopak mata dan kecepatan reflek jari dan mata serta kecepatan mendeteksi sinyal atau pemeriksaan pada serabut otot secara elektrik. Persoalan yang terpenting adalah kelelahan yang terjadi apakah ada hubungannya dengan masalah ergonomi, karena mungkin saja masalah ergonomi akan mempercepat terjadinya kelelahan.

2.2 Panduan Keselamatan Safety Guide

Tujuan dari pedoman keselamatan adalah untuk memberikan petunjuk dalam perhitungan sederhana demi memastikan bahwa kapal-kapal yang tersebut memenuhi kesepakatan pedoman keselamatan dengan standar internasional www.doa.state.wi.us. Kelompok target yang harus bekerjasama untuk meninimalisir kecelakaan terdiri atas: 1 Pendesain kapal Pembuatan grand design kapal. 2 Pembuat kapal Kualitas yang baik untuk konstruksi dan peralatannya. 3 Pemilik kapal Kepedulian pada keamanan ABK dan perawatan kapal dan peralatannya. 4 Anak buah kapal ABK Operasi penangkapan ikan yang aman dan pemeliharaan yang baik. 5 Petugas pemerintah Bertanggung jawab merancang peraturan baru tentang keamanan untuk peraturan pengawasan termasuk juga pelaksanaan peraturan. Kapal penangkap ikan adalah kapal yang memiliki resiko kecelakaan di laut yang cukup tinggi. Kecelakaan di laut dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: 1 Kapal terbalik Aktivitas detail di atas kapal penangkap tuna rendahnya stabilitas, muatan yang terlalu berat di atas dek, dan air yang tertampung di dek. 2 Tenggelam Konstruksi dan perawatan yang buruk. 3 Hanyut Pemasangan dan perawatan mesin yang buruk, kurang bahan bakar dan kurangnya pengalaman menangani masalah. 4 Tubrukan Buruknya lampu navigasi dan ABK yang lelah. 5 Kebakaran Buruknya pemasangan mesin dan kompor. 6 Kecelakaan kerja Dek licin atau mesin yang tidak dilindungi dan ABK yang lelah. Tidak ada satupun yang ingin mengalami kecelakaan kerja. ABK dan seluruh staf berusaha untuk meminimalisir resiko kecelakaan. Analisis yang seharusnya dilakukan oleh pihak pemilik kapal: 1 Dipilih pekerjaan dengan resiko tinggi untuk cedera di tempat kerja atau sakit; 2 Dipilih karyawan yang berpengalaman yang bersedia untuk diamati yang melibatkan karyawan dan atasan langsung pada proses analisis; 3 Mengidentifikasi dan merekam setiap langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Digunakan kata kerja tindakan yaitu pick up, nyalakan untuk menggambarkan setiap langkah; 4 Semua bahaya aktual atau potensial keselamatan dan kesehatan yang berhubungan dengan tugas masing-masing diidentifikasi; dan 5 Menentukan dan mencatat tindakan yang disarankan atau prosedur untuk melakukan setiap langkah yang akan menghilangkan atau mengurangi bahaya. Ditinjau dari Job Safety Analysis JSA, hasil yang didapatkan adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mencatat antara lain www.doa.state.wi.us: 1 Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pekerjaan tertentu; 2 Kemungkinan potensial keamanan dan bahaya kesehatan yang berkaitan dengan setiap langkah; dan 3 Tindakan prosedur yang disarankan yang akan menghilangkan mengurangi bahaya dan resiko cedera di tempat kerja. Kegiatan penangkapan ikan adalah kegiatan yang sangat berbahaya dengan resiko kecelakaan yang sangat tinggi. Data menunjukkan bahwa sering kali kapal sederhana menangkap ikan jauh ke laut lepas.

2.3 Kapal Penangkap Tuna