Pengertian Pembiayaan Modal Kerja

25 hutang lancarnya hutang jangka pendek dan menunjukkan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya. c. Konsep fungsionil. Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan laba dari usaha pokok perusahaan. 3. Pembiayaan Modal Kerja Syariah Dari sekian banyak produk pembiayaan bank syariah, terdapat tiga produk pembiayaan utama yang mendominasi portofolio pembiayaan bank syariah, yaitu : “Pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi, dan pembiayaan aneka barang dan properti. Akad-akad yang digunakan dalam aplikasi pembiayaan tersebut bervariasi mulai dari pola bagi hasil, pola jual beli, ataupu n pola sewa.” 10 Secara umum, yang dimaksud dengan Pembiayaan Modal Kerja PMK syariah adalah “Pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimum 1 satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan”. 11 10 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 123 11 Adiwarman A. Karim, Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, Ed. Ketiga, h. 234 26 Fasilitas PMK dapat diberikan kepada seluruh sektorsubsektor ekonomi yang dinilai prospek, tidak bertentangan dengan syariat islam dan tidak dilarang oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta dinyatakan jenuh oleh Bank Indonesia. Pemberian fasilitas pembiayaan modal kerja kepada debitur atau calon debitur dengan tujuan untuk mengeliminasi risiko dan mengoptimalkan keuntungan bank. Dalam hal pemberian modal kerja, bank juga harus mempunyai daya analisis yang kuat tentang sumber pembayaran kembali, yakni sumber pendapatan income proyek yang akan dibiayai. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengklasifikasikan proyek menjadi : a. Proyek dengan kontrak b. Proyek tanpa kontrak

B. Pembiayaan Musyarakah

1. Pengertian pembiayaan Musyarakah Syirkah Menurut bahasa Syirkah berarti al-ikhtilath yang artinya campur atau percampuran. Sedangkan menurut Sayyid Sabiq, syirkah adalah : “Akad antara dua orang beserikat pada pokok harta modal dan keuntungan”. 12 a. Landasan syariah Dasar hukum musyarakah adalah : ...              ... 12 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalat, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007, Ed. 1, h. 125-127 27 Artinya : “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh”. Q.S As-Shad : 24 Selain itu, menurut hadits riwayat Imam Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasullah saw berkata : “Allah swt. berfirman : “Aku pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satunya tidak mengkhianati pihak lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.” HR. Abu Daud, yang telah dishahihkan oleh al-Hakin, dari Abu Hurairah b. Jenis-jenis Musyarakah Musyarakahterbagi menjadi : al-inan, al-mufawadhah, al-maal, al- wujuh, dan al-mudharabah. Para ulama berbeda pendapat tentang al- mudharabah, apakah al-mudharabah termasuk kategori al-musyarakah karena memenuhi rukun dan syarat sebuah akad kontrak musyarakah. 1 Syirkah al-„Inan Syirkah al- „inan adalah “Kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Kedua pihak berbagi dalam keuntungan dari kerugian sebagaimana yang disepakati di antara mereka. Akan tetapi, porsi masing-masing pihak, baik dalam dana maupun kerja atau bagi hasil, tidak harus sama dan identik sesuai dengan kesepakatan mereka”. 13 Mayoritas ulama membolehkan jenis al-musyarakah ini. 2 Syirkah Mufawadhah Syirkah mufawadhah adalah “Kontrak kerja sama antara dua orang 13 Wahbah az-Zuhaili, al-fuqhu al-Islam wa Adilatuhu, Damaskus : Darul Fikr, 1997, Cet. IV, Vol. V, h. 3881 28 atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Setiap pihak membagi keuntungan dan kerugian secara sama”. 14 Dengan demikian, syarat utama dari jenis al- musyarakah ini adalah kesamaan dana yang diberikan, kerja, tanggung jawab, dan beban utang dibagi oleh masing-masing pihak. 3 Syirkah A‟maal Musyarakah ini adalah kontrak antara dua orang seprofesi untuk menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan itu. Misalnya, kerja sama dua orang arsitek untuk menggarap sebuah proyek, atau kerja sama dua orang penjahit untuk menerima order pembuatan seragam sebuah kantor. Musyarakah ini kadang-kadang disebut musyarakah abdan atau sanaa‟i. 4 Syirkah Wujuh Syirkah wujuh adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi dan prestasi yang baik serta ahli dalam bisnis. Mereka membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai. Mereka berbagi dalam keuntungan dan kerugian berdasarkan jaminan kepada penyuplai yang disediakan oleh tiap mitra. Jenis musyarakah ini tidak memerlukan modal karena pembelian secara kredit berdasar pada jaminan tersebut. Karenanya, kontrak ini pun lazim disebut sebagai musyarakah piutang. 14 Al- Mabsuth, vol. XI h. 203 dan sesudahnya ; Abu Bakar Ibn Mas’Ud al-Kasani, al- Bada‟i was San‟ifi Tartibas-shara‟i, Beirut : Darul Kitabal Arabi, edisi ke-2, vol. VI, h. 72 29 5 Syirkah al-mudharabah Penjelasan tentang syirkah al-mudharabah dapat dilihat pada pengertian mudharabah. d. Keunggulan dan kelemahan pembiayaan musyarakah Beberapa keunggulan dari pembiayaan yang menggunakan skema bagi hasil, antara lain : a. Pembiayaan musyarakah dan mudharabah akan menggerakkan sektor riil karena pembiayaan ini bersifat produktif yakni disalurkan untuk kebutuhan investasi dan modal kerja. Jika investasi di sektor riil meningkat tentunya akan menciptakan kesempatan kerja baru sehingga dapat mengurangi pengangguran sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. b. Nasabah akan memilih dua pilihan, apakah akan mendepositokan dana nya ke bank syariah atau bank konvensional. Nasabah akan membandingkan expected rateof return yang ditawarkan bank syariah dan tingkat suku bunga yang ditawarkan bank konvensional. Dimana selama ini kecenderungannya rate of return bank syari ’ah lebih tinggi daripada suku bunga bank konvensional. Dengan demikian diharapkan akan menjadi pendorong peningkatan jumlah nasabah di bank syariah. b. “Peningkatan presentase pembiayaan bagi hasil akan mendorong tumbuhnya pengusaha atau investor yang berani mengambil keputusan bisnis yang berisiko. Pada akhirnya akan berkembang berbagai inovasi