50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang bertujuan
memperoleh data dari lapangan dalam bentuk angka yang kemudian dianalisis. Studi deskriptif dalam hal ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat
kepermukaan karakter gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut Bungin, 2005 : 36.
Penelitian deskriptif kuantitatif penggunaan hipotesis dianggap tidak perlu karena penelitian jenis ini tidak ditujukan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya mendeskripsikan
ataupun mengidentifikasi data Bungin Burhan, 2005 : 84.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Perumnas Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah karena menurut
observasi awal, cukup banyak masyarakat kurang mengetahui bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang belakangan ini sudah merajalela terjadi di Desa Perumnas
Simalingkar.
51
3.3. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
3.3.1. Populasi
Dalam metode penelitian ini kata populasi digunakan untuk menyebutkan sekelompok kecil objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karena itu, populasi
penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian Burhan, 2005 : 99. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat yang tinggal di Desa
Perumnas Simalingkar, Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan informasi yang diperoleh, populasi masyarakat pada tahun 2013 di Desa Perumnas Simalingkar
sebanyak 1696 kepala keluarga KK.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Oleh karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu
sendiri Bailey, 1994 : 83. Untuk menghitung besarnya sampel penelitian ini akan digunakan pendapat Taro Yamane Rakhmat, 1995 : 99. Untuk jumlah populasi yang
terah diketahui dapat digunakan rumus Taro Yamane Ridwan dan Akdon, 2006 untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan. Rumus yang dikemukakan Taro
Yamane adalah :
1
2
+ =
d N
N n
Di mana, n = besarnya sampel
N = besar populasi
52
D = level signifikansi yang diinginkan atau presisi peneliti menetapkan 10 atau d=0,1
Dari rumus Taro Yamane tersebut, maka besar sampel yang ditarik pada penelitian ini adalah :
1 1
, 1696
1696
2
+ =
n
1 01
. 1696
1696 +
= x
96 .
17 1696
=
= 94.432
Berdasarkan perhitungan tersebut, besar sampel yang diperlukan adalah 95 orang. Maka dibulatkan menjadi 100 orang.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian Burhan Bungin, 2004. Yang menjadi data
primer dalam penelitian ini, yaitu:
53
1. Kuisioner, yaitu alat pengumpul data yang menyebarkan angket yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.
2. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang tampak pada saat penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati langsung dilapangan. Data
yang diperoleh melalui observasi terdiri dari rincian tentang kegiatan, perilaku, tindakan orang atau keseluruhan kemungkinan interaksi interpersonal dan proses
penataan yang merupakan bagian dari lapangan yang dapat diamati. Hasil obsevasi ini kemudian ditungkan dalam bentuk catatan lapangan.
3.4.2. Data Sekunder
Studi Kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder dengan mengumpulkan bahan-bahan yang berasal dari buku, juga dari sumber-sumber lainnya
seperti surat kabar, internet, dan lain-lain yang berkaitan langsung dan dianggap relevan dengan penelitian ini.
3.5. Teknik Penyajian dan Analisis Data
3.5.1. Penyajian Data
Teknik penyajian data dalam studi ini, dalam bentuk tabel, baik tabel tunggal dan tabulasi silang crosstabs dengan menggunakan program SPSS 17 For Windows 7. Ada 2
menu utama yang digunakan, yaitu pada menu Analyze-deskriptive statistik, menggunakan sub menu frequency dan crosstabs. Sub menu frequency bermanfaat untuk mendapatkan
54
gambaran tentang statistik satu variabel yang dicari. Sedangkan sub menu crosstabs bermanfaat untuk mendapatkan informasi secara efektif melalui pasangan dua variabel yang
dicari. Penggunaan crosstabs dalam penelitian ini bukan sebagai alat analisis terukur atau
kuantitatif murni, karena perhitungan uji statistik dan uji tematik yang menggunakan proses perhitungan aritmatika diabaikan. Crosstabs hanya digunakan untuk memudahkan dan
mengefisienkan pemaknaan dua variabel yang ditabulasikan dalam satu tabel untuk menggali makna tertentu, tanpa melihat seberapa signifikan kedua variabel tersebut berhubungan
secara statistik.
3.5.2. Analisis Data
Analisis data adalah proses proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995:263. Untuk menganalisis data pada
penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data kuantitatif, dengan tidak menyertakan pengambilan
keputusan melalui hipotesis Sarwono, 2006:15.
Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian ini, maka digunakan prosedur analisis data primer yakni Analisis Tabel Distribusi Frekuensi yaitu analisis ini
dilaksanakan berdasarkan rekapitulasi jawaban responden penelitian ini, adapun jawaban tersebut mencakup pengetahuan masyarakat mengenai poin-poin pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan tentang indikasi permasalahan penelitian.
55
3.6. Jadwal Kegiatan
3.7. Keterbatasan Penelitian
Setiap penelitian sejatinya mengalami hambatan, baik dari faktor internal maupun eksternal. Demikian halnya dengan penelitian ini. Adapun yang menjadi keterbatasan
penelitian yang penulis hadapi, antara lain :
No Kegiatan
Bulan Ke 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 1
Pra Survey
2 ACC Judul Penelitian
3
Penyusunan Proposal penelitian
4
Seminar Proposal Penelitian
5 Revisi Proposal
6
Penelitian Lapangan
7 Pengumpulan dan analisis data
8 Bimbingan Skripsi
9 Penulisan laporan Akhir
10 Sidang Meja Hijau
56
1. Faktor internal
Faktor internal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini yaitu terbatasnya kemampuan dan pengalaman yang dimiliki peneliti untuk melakukan
kegiatan penelitian ilmiah dan secara teknis yang mungkin mempunyai dampak metodologis maupun substantif, seperti keterbatasan pengambilan sampel,
keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan instrumen penelitian, waktu dan lainnya. 2.
Faktor eksternal Faktor ekternal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti
mengalami kesulitan untuk mendapatkan responden yang bersedia mengisi kuesioner, karena alasan kesibukan dan ketakutan para responden dalam mengisi kuesioner.
Ketakutan para responden dalam mengisi kuesioner ini umumnya diakibatkan karena mereka tidak mau dilibatkan dalam mempertanggungjawabkan kuesioner yang telah
mereka isi. .
57
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah dan Kondisi Geografis Desa Perumnas Simalingkar
Desa Perumnas Simalingkar merupakan salah satu desa dari 25 desa yang terdapat di wilayah kecamatan Pancur Batu. Luas wilayah berkisar 42 Hektar 0,42
km
2
atau 0,34 dari seluruh wilayah keseluruhan Kecamatan Pancur Batu. Desa Perumnas Simalingkar
terdiri dari 7 lingkungan yaitu : lingkungan I sampai lingkungan VII yang rata-rata dikelilingi oleh tanah bekas perkebunan sawit PTPN-II dan ladang milik perorangan. Secara
administratif, Desa Perumnas Simalingkar mempunyai batas-batas dengan daerah lain sebagai berikut:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah Warga Perumnas Simalingkar Kecamatan Pancur Batu
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Simalingkar A Kecamatan Pancur Batu • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mangga Kecamatan Medan Tuntungan
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Simalingkar A Kecamatan Pancur Batu