119
52, responden yang sumber informasinya radio dengan memilih benar yaitu sebanyak 2 orang 52 dan memilih salah sebanyak 1 orang 52 dari total responden yang sumber
informasinya televisi sebanyak 3 orang 3, responden yang sumber informasinya koran dengan memilih benar yaitu sebanyak 19 orang 9 dan memilih salah berjumlah 0 0
dari total responden yang sumber informasinya koran sebanyak 19 orang 19, dan responden yang sumber informasi dari lainnya dengan memilih benar yaitu sebanyak 23
orang 23 dan memilih salah sebanyak 3 orang 3 dari total responden yang sumber informasi dari lainnya seperti internet atau digital yaitu sebanyak 26 orang 26. Dengan
demikian, dari total keseluruhan responden yaitu sebanyak 100 orang dengan memilih benar 81 orang 81 dan memilih salah 19 orang 9.
4.4. Keluarga dan BNN Sebagai Agen Sosialisasi
Peran keluarga dan BNN Badan Narkotika Nasional dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba tentunya
dapat diketahui dengan melihat bagaimana pengaruh kedua agen sosialisasi tersebut terhadap pengetahuan responden. Bentuk sosialisasi diberikan oleh kedua agen sosialisasi tersebut
melalui pemberian informasi tentang bahaya narkoba. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keluarga dan BNN positif atau negatif pada pengetahuan masyarakat Desa
Perumnas Simalingkar. Maka dapat dilihat berdasarkan pandangan masyarakat dengan pernah atau tidaknya menerima informasi, yang disajikan dalam tabel silang dan distribusi
frekuensi berikut.
Tabel 4.39 Distribusi Reponden Berdasarkan Kedekatan Dengan Keluarga
120
No Jawaban Responden
F
1 Sangat Dekat
30 30
2 Dekat
43 43
3 Kurang Dekat
14 14
4 Tidak Dekat
9 9
Total 100
100
Sumber: Data Hasil Penelitian Lapangan, 2014 Tabel 4.39 di atas, menggambarkan responden yang memilih sangat dekat yaitu
sebanyak 30 orang 30, responden yang memilih dekat yaitu sebanyak 43 orang 43, responden yang memilih kurang dekat yaitu sebanyak 14 orang 14, dan responden yang
memilih tidak dekat yaitu sebanyak 9 orang 9. Dengan demikian, sebagian besar responden dekat dengan keluarga daripada kurang atau tidak dekat.
Tabel 4.40 Pengaruh Informasi Yang Diberikan Keluarga Terhadap Pengetahuan Responden
Mengenai Bahaya Narkoba
Pernah tidaknya responden menerima informasi
Berpengaruh tidaknya informasi yang diterima responden
Jumlah Ya
Tidak F
F F
121
Sumber: Data Hasil Penelitian Lapangan, 2014 Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Pengalaman
memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan. Menurut John Locke dalam Irfan Umar, bahwa seluruh pengetahuan kita berasal dari
pengalaman. Locke mengatakan bahwa semua konsep atau ide yang mengungkapkan pengetahuan manusia sesungguhnya berasal dari pengalaman manusia dan pengalaman itu
diperoleh dari pancaindra atau refleksi atas apa yang diberikan pancaindra. Terkait dengan pengalaman pernah atau tidaknya menerima informasi, masing-masing individu di
masyarakat berbeda-beda, begitu juga dalam menyikapi dan menilai infomasi yang diperoleh. Berdasarkan tabel 4.40, menunjukkan responden yang sering menerima informasi
dengan memilih ya berpengaruh yaitu sebanyak 56 orang 56 dan memilih tidak tidak berpengaruh sebanyak 8 orang 8 dari total responden tersebut sebanyak 64 orang 64,
responden yang kadang-kadang menerima informasi dengan memilih ya berpengaruh yaitu sebanyak 17 orang 17 dan memilih tidak tidak berpengaruh sebanyak 8 orang 8, dan
responden yang tidak pernah menerima informasi dengan memilih ya berpengaruh yaitu sebanyak 1 orang 1 dan memilih tidak tidak berpengaruh sebanyak 10 orang. Dengan
demikian, jumlah responden yang memilih ya berpengaruh yaitu sebanyak 74 orang 74
Sering 56
56 8
8 64
64 Kadang – kadang
17 17
8 8
25 25
Tidak Pernah 1
1 10
10 11
11
Total 74
74 26
26 100
100
122
dan memilih tidak tidak berpengaruh sebanyak 25 orang 25 dari total keseluruhan responden yaitu sebanyak 100 orang.
Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden menerima informasi sering, kadang-kadang memberikan penilaian positif terhadap informasi yang diperoleh dari
keluarga. Sehingga informasi yang mereka peroleh tersebut, menambah pengetahuan mengenai bahaya narkoba.
Tabel 4.41 Pandangan Responden Mengenai Keluarga Sebagai Agen Sosialisasi Yang Utama dan
Berperan Aktif Dalam Memberikan Informasi Mengenai Bahaya Narkoba
No Tanggapan Responden
F
1 Sangat Setuju
53 53
2 Setuju
31 31
123 3
Tidak Setuju 11
11 4
Sangat Tidak Setuju 5
5
Total 100
100
Sumber: Data Hasil Penelitian Lapangan, 2014 Keluarga merupakan kerabat yang paling dekat dalam masyarakat. Keluarga adalah
agen sosialisasi primer. Salah satu peran keluarga sebagai agen sosialisasi yaitu mendidik dan mengajarkan anggota keluarga dengan memberikan informasi-informasi yang dianggap
penting. Berkaitan dengan hal tersebut, setiap anggota masyarakat memiliki tanggapan sendiri terhadap keluarga sebagai agen sosialisasi yang utama dan berperan aktif dalam
memberikan informasi tentang bahaya keluarga. Tabel 4.41 di atas, menggambarkan responden yang memilih sangat setuju yaitu
sebanyak 53 orang 53, responden yang memilih setuju yaitu sebanyak 31 orang 31, responden yang memilih tidak setuju yaitu sebanyak 11 orang 11, dan responden yang
memilih sangat tidak setuju yaitu sebanyak 5 orang 5. Berdasarkan data tabel 4.38, dapat diambil kesimpulan sebagian besar responden
sangat setuju mengenai keluarga merupakan agen sosialisasi yang utama dan berperan aktif dalam memberikan informasi tentang bahaya narkoba. Keterlibatan keluarga dengan berperan
aktif melalui pemberian informasi kepada anggota keluarga diharapkan dapat mengurangi dan mencegah penyalahgunaan narkoba pada masyarakat Desa Perumnas Simalingkar
maupun masyarakat secara keseluruhan.
124
Tabel 4.42 Distribusi Reponden Berdasarkan Mengetahui Badan Narkotika Nasional BNN
No Jawaban Responden
F
1 Sangat Tahu
39 43
2 Tahu
56 50
3 Kurang Tahu
3 5
4 Tidak Tahu
2 2
Total 100
100
Sumber: Data Hasil Penelitian Lapangan, 2014 Tabel 4.42 di atas, menggambarkan responden yang memilih sangat tahu yaitu
sebanyak 39 orang 39, responden yang memilih tahu yaitu sebanyak 56 orang 56, responden yang memilih kurang tahu yaitu sebanyak 3 orang 3, dan responden yang
memilih tidak tahu yaitu sebanyak 2 orang 2. Dengan demikian, sebagian besar responden mengetahui Badan Narkotika Nasional BNN.
Tabel 4.43 Pengaruh Informasi Yang Diberikan Badan Narkotika Nasional Terhadap
125
Pengetahuan Responden Mengenai Bahaya Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
Sumber: Data Hasil Penelitian Lapangan, 2014
Selain sebagai lembaga negara yang berperan aktif dalam Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkotika, BNN juga berperan sebagai agen
sosialisasi yang memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba dalam masyarakat. Namun, informasi yang diperoleh tidak selalu direspon positif
oleh masyarakat. Respon dan pandangan positif atau negatif dari informasi yang diberikan BNN tergantung pada pernah atau tidaknya individu-individu dalam masyarakat menerima
informasi. Dari tabel 4.43 dapat dilihat, responden yang sering menerima informasi dengan
memilih ya berpengaruh yaitu sebanyak 15 orang 15 dan memilih tidak tidak berpengaruh sebanyak 8 orang 8 dari total responden tersebut sebanyak 23 orang 23,
Pernah tidaknya responden menerima informasi
Berpengaruh tidaknya informasi yang diterima responden
Jumlah Ya
Tidak F
F F
Sering 15
15 8
8 23
23 Kadang – kadang
20 20
6 6
26 26
Tidak Pernah 5
5 46
46 51
51
Total 40
40 60
60 100
100
126
responden yang kadang-kadang menerima informasi dengan memilih ya berpengaruh yaitu sebanyak 20 orang 20 dan memilih tidak tidak berpengaruh sebanyak 6 orang 6 dari
total responden tersebut 26 orang 26, dan responden yang tidak pernah menerima informasi dengan memilih ya berpengaruh yaitu sebanyak 5 orang 5 dan memilih tidak
tidak berpengaruh sebanyak 46 orang 46. Dengan demikian, jumlah responden yang memilih ya berpengaruh yaitu sebanyak 40 orang 40 dan memilih tidak tidak
berpengaruh sebanyak 60 orang 60 dari total keseluruhan responden yaitu sebanyak 100 orang.
Berdasarkan data di atas, peran BNN sebagai agen sosialisasi dalam masyarakat tidak terlalu memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan serta tidak bisa meyakini
masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Dengan demikian, seharusnya peran BNN sebagai agen sosialisasi perlu ditingkatkan keaktifannya
dengan terjun langsung ke dalam masyarakat luas atau secara keseluruhan.
127
Tabel 4.44 Pandangan Responden Mengenai Badan Narkotika Nasional Merupakan Lembaga
Yang Sangat Penting Dalam Mencegah dan Memberantas Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Dengan Memberikan Informasi
Kepada Masyarakat Tentang Bahaya Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
No Tanggapan Responden
F
1 Sangat Setuju
28 28
2 Setuju
44 44
3 Tidak Setuju
14 14
4 Sangat Tidak Setuju
14 14
Total 100
100
Sumber: Data Hasil Penelitian Lapangan, 2014 Pada tabel 4.44 di atas, menggambarkan responden yang memilih sangat setuju yaitu
sebanyak 28 orang 28, responden yang memilih setuju yaitu sebanyak 44 orang 44, responden yang memilih tidak setuju yaitu sebanyak 14 orang 14, dan responden yang
memilih sangat tidak setuju yaitu sebanyak 14 orang 14. Berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan sebagian besar responden setuju
mengenai BNN merupakan lembaga atau institusi yang berperan penting dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika dan prekursor narkotika dengan memberikan informasi dan
sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba kepada masyarakat bahaya narkoba. Tanggapan positif dari masyarakat mengenai hal tersebut tentunya juga
128
menandakan harapan masyarakat kepada BNN sangat tinggi. Kehadiran BNN di tengah- tengah masyarakat umum secara langsung dinantikan oleh kita semua. Keterlibatan BNN
sebagai agen sosialisasi dalam masyarakat dengan memberikan informasi mengenai bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
sekali lagi mampu meyakini masyarakat hal tersebut.
4.5. Analisis Data 4.5.1. Pengetahuan Masyarakat Desa Perumnas Simalingkar