cukup signifikan dalam mengundang konsumen untuk
bermain di Sawangan Golf. 4.2.3. Metode Penganggaran Promosi Sawangan Golf
Dalam menetapkan kebijakan biaya promosi yang dikeluarkan, Sawangan Golf menerapkan metode penganggaran tujuan dan tugas,
yaitu suatu teknik yang menganggarkan biaya promosi, sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai perusahaan. Kegiatan
penganggaran promosi yang dilakukan oleh Sawangan Golf adalah penganggaran setiap bulan untuk promosi turnamen bulanan dan
penganggaran setiap tahun untuk brosur, poster, billboard, dan spanduk. Untuk melihat keefektifan promosinya, Sawangan Golf
membandingkan antara jumlah tamu yang didapatkan, target serta tujuan dari perusahaan tiap satu bulan. Saat ini penganggaran biaya
promosi Sawangan Golf sudah stabil tiap bulannya, dengan kata lain biaya promosi yang dikeluarkan sudah bersifat tetap.
Biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan Monthly Sawangan Golf berkisar antara 14 juta sampai 21 juta per bulan.
Sawangan Golf mengadakan Monthly Sawangan Golf setiap bulan kecuali pada bulan Agustus, September dan Oktober. Biaya promosi
lain yang dianggarkan adalah brosur dengan biaya sebesar 10 juta dalam 1 tahun, poster dengan biaya sebesar 5 juta dalam 1 tahun,
billboard dengan biaya sebesar 12 juta dalam 1 tahun, dan spanduk dengan biaya sebesar 5 juta dalam 1 tahun.
4.3. Karakteristik Responden
Penelitian ini mengambil responden dari konsumen Sawangan Golf. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 100 orang, yaitu konsumen yang
bermain di Sawangan Golf dan mengetahui promosi yang dilakukan pihak Sawangan Golf. Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari
sumber informasi, jenis kelamin, usia, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan terakhir, pendapatan per bulan, serta status kewarganegaraan.
Hasil analisis deskriptif karakteristik responden selengkapnya disajikan pada Lampiran 6.
1. Sumber Informasi
a .
Above The Line
Pada Gambar 3 menunjukan bahwa promosi above the line yang dominan dalam memperkenalkan Sawangan Golf kepada
responden adalah brosur 29, artinya promosi brosur adalah promosi yang paling menarik perhatian konsumen. Meskipun
demikian, tingkat keefektifan promosi pada above the line berimbang yaitu pada kisaran 20
– 30 persen.
Gambar 3. Sumber informasi ATL responden
b. Below The Line
Pada Gambar 4 menunjukan bahwa promosi below the line yang dominan adalah marketing by phone 42 dan turnamen
bulanan 41. Persentase ini menunjukan bahwa promosi marketing by phone dan promosi event turnamen bulanan
memiliki tingkat keefektifan yang besar dibandingkan dengan promosi below the line lainnya. Hal ini dikarenakan dengan
adanya interaksi yang baik dari pihak Sawangan Golf kepada
pelanggannya.
Gambar 4. Sumber informasi BTL responden
Website 21
Billboard 22
Brosur 29
Poster 28
Turnamen Bulanan
41 Kerjasama Tour
and Travel 10
Kerjasama Perpesi
7 Marketing by
Phone 42
2. Jenis Kelamin
Mayoritas responden di Sawangan Golf adalah responden berjenis kelamin laki-laki. Gambar 5 menunjukan bahwa konsumen
berjenis kelamin laki-laki memiliki persentase sebesar 95 persen yang jauh lebih tinggi dibandingkan perempuan 5. Olahraga golf
umumnya dimainkan oleh laki-laki karena olahraga ini merupakan olahraga yang dimainkan di lapangan luas, memerlukan konsentrasi
dalam melakukan pukulan baik pukulan kuat atau lemah, serta membutuhkan waktu yang cukup lama dalam permainan.
Gambar 5. Jenis kelamin responden
3. Usia
Gambar 6 menunjukan bahwa konsumen Sawangan Golf yang berusia 50 tahun memiliki persentase tertinggi 41. Persentasi
tertinggi kedua adalah pada usia 31 – 40 tahun 27. Pada umumnya
usia 30 tahun ke atas sudah memiliki penghasilan yang cukup besar, sehingga memungkinkan untuk menikmati olahraga yang mahal
seperti golf.
Gambar 6. Usia responden
Laki-laki 95
Perempuan 5
20 th 1
21 - 30 th 6
31 - 40 th 27
41 - 50 th 25
50 th 41
4. Status Perkawinan
Gambar 7 menunjukan bahwa hampir seluruh konsumen Sawangan Golf berstatus kawin atau menikah 92, sedangkan yang
belum menikah 7, dan hanya 1 persen yang berstatus jandaduda. Besarnya dominasi konsumen Sawangan Golf yang berstatus kawin
disebabkan karena mayoritas konsumen Sawangan Golf memiliki usia yang relatif tua.
Gambar 7. Status perkawinan responden
5. Pekerjaan
Gambar 8 menunjukan bahwa mayoritas konsumen Sawangan Golf memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta 51. Wiraswasta
dan PNS mengikuti dengan persentase terbesar berikutnya sebesar 20 persen. Dominasi pekerjaan pegawai swasta, PNS, dan wiraswasta
menunjukan bahwa konsumen Sawangan Golf sebagian besar memiliki pekerjaan yang layak serta berpenghasilan cukup.
Gambar 8. Pekerjaan responden
Kawin 92
Belum kawin 7
Janda duda 1
PNS 20
Pegawai swasta 51
Ibu rumah tangga
1 Pensiunan
8 Wiraswasta
20
6. Pendidikan Terakhir
Konsumen Sawangan Golf sebagian besar berasal dari tingkat sarjana 50, dan diikuti pada tingkat pascasarjana 39. Pada
Gambar 9 dapat dilihat bahwa konsumen dari Sawangan Golf adalah orang-orang yang berasal dari kaum perpelajar. Pada umumnya
tingkat pendidikan yang tinggi berkorelasi positif dengan pekerjaan yang didapatkan sehingga berdampak pada penghasilan yang cukup.
Gambar 9. Pendidikan terakhir responden
7. Pendapatan per Bulan
Gambar 10 menunjukan karakteristik pendapatan per bulan, dapat dilihat pada gambar hanya 3 persen responden Sawangan Golf
yang memiliki pendapatan per bulan di bawah Rp 5.000.000,00. Rendahnya tingkat persentase pendapatan di bawah Rp 5.000.000,00
menunjukan bahwa konsumen dari Sawangan Golf adalah konsumen golongan menengah ke atas. Mahalnya olahraga ini merupakan salah
satu faktor penyebab sedikitnya golongan bawah yang menikmati olahraga golf.
Gambar 10. Pendapatan per bulan responden
SLTA 5
Diploma 6
Sarjana 50
Pascasarjana 39
Rp 5.000.000 3
Rp 5.000.001 - Rp
15.000.000 25
Rp 15.000.001 - Rp 25.000.000
21 Rp 25.000.001 -
Rp 35.000.000 13
Rp 35.000.000 38
8. Status Kewarganegaraan
Gambar 11 menunjukan bahwa 80 persen konsumen Sawangan Golf adalah Warga Negara Indonesia dan 20 persen konsumen
Sawangan Golf adalah Warga Negara Asing. Warga Negara Asing konsumen Sawangan Golf didominasi oleh kebangsaan Korea, Jepang
dan USA.
Gambar 11. Status kewarganegaraan responden
4.4. EPIC Model