9
5. Faktor mental-psikologis yang terlihat misalnya pada hubungan kerja atau hubungan industrial yang tidak baik, misalnya dengan timbulnya depresi atau
penyakit psikosomatis.
2.2 Penyakit Kulit Akibat Kerja
Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang cukup sensitif terhapat berbagai macam penyakit. Penyakit kulit akibat kerja atau dermatosis akibat kerja
adalah semua kelainan kulit yang disebabkan oleh pekerjaan. Penyakit tersebut terjadi pada saat atau setelah tenaga kerja bekerja melakukan pekerjaan atau
disebabkan oleh faktor-faktor yang ada pada lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan 50-60 dari seluruh penyakit akibat kerja, sebagian besar disebabkan
karena pekerja kontak dengan bahan-bahan yang dipergunakan, diolah, atau dihasilkan oleh pekerjaan itu.
2.2.1 Penyebab penyakit kulit akibat kerja
Penyakit kulit akibat kerja disebabkan oleh kontak langsung kulit dengan agen penyebab. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan penyakit kulit akibat
kerja pada saat melakukan pekerjaan. Agen penyebab penyakit kulit tersebut antara lain berupa agen-agen fisik, kimia, maupun biologis Anies, 2014.
Penyebab dermatosis akibat kerja digolongkan sebagai berikut S um’mur,
2009 : 1. Faktor fisis, yaitu tekanan, tegangan, gesekan, kelembaban, panas, suhu
dingin, sinar matahari, sinar X, dan sinar elekromagnetis lainnya;
Universitas Sumatera Utara
10
2. Bahan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan, yaitu daun, ranting, kayu, akar, umbi, bunga, getah, debu dan lainnya;
3. Makhluk hidup, yaitu bakteri, virus, jamur, cacing, serangga, kutu dan sejenisnya, serta hewan lainnya dan bahan yang berasal dari padanya;
4. Zat atau bahan kimia, yaitu asam dan garan zat kimia anorganis, persenyawaan kimia organis hidrokarbon, oli, ter, zat pewarna dan lainnya.
Dari semua penyebab tersebut, faktor kimiawi merupakan faktor bahaya yang paling penting, karena zat atau bahan kimia banyak digunakan berbagai
industri dalam proses produksinya. Dermatosis akibat kerja ditimbulkan oleh 2 mekanisme, yaitu iritasi atau perangangan primer yang penyebabnya disebut
dengan iritan primer, dan melalui sensitisasi atau perentanan kulit yang penyebabnya disebut pemeka sentisitizer.
Perangsang primer adalah zat atau bahan kimia yang menimbulkan dermatosis oleh efeknya yang langsung pada kulit normal dilokasi terjadinya
kontak bahan tersebut dengan kulit dalam jumlah dan kekuatan yang cukup lama. Iritan primer memberikan rangsangan kepada kulit, dengan jalan melarutkan
lemak kulit, mengambil air dari lapisan kulit, mengoksidasi dan atau mereduksi susunan kimia kulit, sehingga keseimbangan kulit terganggu dan akibatnya timbul
dermatosis. Sensitisizer atau perentan kulit adalah senyawa kimia yang tidak
menimbukan perubahan-perubahan pada kulit saat pertama kontak, tetapi kemudian mengakibatkan perubahan khas di lokasi kontak atau lokasi lain di
kulit, setelah 5 atau 7 hari sejak kontak yang pertama. Sensitisasi biasanya
Universitas Sumatera Utara
11
disebabkan oleh zat kimia organis dengan struktur molekul lebih sederhana yang bergabung dengan zat putih telur untuk membentuk antigen.
2.2.2 Jenis Penyakit Kulit Akibat Kerja