14
2.4.1 Proses Pengolahan
Gambar 2.1 Bagan Proses Pengolahan Lateks
1 Penerimaan lateks Lateks hasil penyadapan diangkut dengan tangki yang ditarik truk pabrik.
Di pabrik, lateks diterima dan dicampur dalam bak penerimaan. 2 Pengenceran lateks
Pengenceran lateks atau memperlemah kadar karet adalah menurunkan kadar karet yang terkandung dalam lateks sampai diperoleh kadar karet baku
sesuai dengan yang diperlukan dalam pembuatan sheet, yaitu sebesar 13, 15, 16 atau 20 sesuai dengan kondisi dan peralatan setempat.
Maksud dari pengenceran lateks adalah: 1. Untuk melunakkan bekuan, sehingga tenaga gilingan tidak terlalu berat,
2. Memudahkan penghilangan gelembung udara atau gas yang terdapat dalam lateks,
3. Memudahkan meratanya koagulan asam pembeku yang dibubuhkan untuk proses koagulasi.
Penerimaan Lateks
Pengenceran Lateks
Pembekuan Lateks
Penggilingan
Pengasapan dan
Pengeringan Sortasi
Pengepakan
Universitas Sumatera Utara
15
3 Pembekuan Lateks Pembekuan atau koagulasi bertujuan untuk mempersatukan merapatkan
butir-butir karet yang terdapat dalam cairan lateks, supaya menjadi satu gumpalan atau koagulum. Untuk membuat koagulum ini, lateks perlu dibubuhkan obat
pembeku koagulan seperti asam semut atau asam cuka. Menurut penelitian, terjadinya proses koagulasi adalah karena terjadinya penurunan pH. Lateks segar
mempunya pH 6,5. Supaya dapat terjadi penggumpalan, pH harus diturunkan sampai 4,7. Penurunan pH ini terjadi dengan membubuhkan asam semut asam
formiat 1 atau asam cuka 2 kedalam lateks yang telah diencerkan. Cara pembekuan dalam bak pembekuan adalah sebagai berikut:
1. Tangki yang telah diisi lateks yang telah diencerkan diaduk beberapa kali. Buanglah busa-busa yang timbul dengan alat pembuang busa. Pengadukan
pertama cukup 4 kali bolak-balik. 2. Bubuhkan kedalam lateks yang telah diencerkan tersebut asam semut asam
formiat atau sam cuka sesuai dengan yang diperlukan. Tiap liter lateks Kadar Karet Baku 16 memerlukan 60 cc asam semut 1 atau asam cuka 2.
Adukklah agar asam tersebut merata di dalam larutan lateks. Pengadukan dilakukan 6-10 kali bolak-balik.
3. Buanglah busa yang timbul dengan segera. 4. Pasanglah sekat-sekat dengan cepat tetapi teratur mulai dari bagian tengah
menuju pinggir sedemikian rupa, sehingga tiap ruang di antara sekat terisi lateks yang tingginya sama.
Universitas Sumatera Utara
16
5. Biarkan lateks membeku selama 2-3 jam. Bila telah membeku, tambahkan air bersih kedalam tangki sampai permukaan bekuan sedikit terendam.
6. Setelah sekat-sekat diangkat, akan diperoleh lembaran-lembaran koagulum yang siap untuk digiling.
4 Penggilingan Koagulum dari bak pembekuan diangkat, dan melalui talang didorong
menuju sebuah meja yang terletak di muka gilingan pertama. Dari meja ini koagulum meluncur ke gilingan pertama, kemudian menuju gilingan kedua, dan
seterusnya serta berakhir setelah keluar dari gilingan gambar. Lembar-lembar yang keluar dari gilingan gambar dimasukkan kedalam
bak pencucian untuk membersihkan serum yang masih melekat pada lembaran. Setelah dicuci bersih, lembaran-lembaran karet basah digantungkan pada rak-rak
penggantung untuk dibiarkan agar air yang masih ada pada lembaran menetes. Lama penggantungan kira-kira 1-2 jam.
Proses ini berguna untuk: a. Menggiling lembaran-lembaran koagulum menjadi lembaran-lembaran karet
yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebalnya tertentu. b. Untuk mengeluarkan serum yang terdapat didalam koagulum.
c. Untuk membuang busa yang teringgal. d. Untuk memberi gambaran print, batikan kembang pada permukaan lembar
karet. 5 Pengasapan dan pengeringan
Universitas Sumatera Utara
17
Proses ini berguna untuk mendapatkan lembaran karet yang sungguh- sungguh kering. Di samping itu, lembaran juga perlu diawetkan agar tahan
terhadap kerusakan. Proses ini juga untuk memberi warna coklat terang yang diinginkan. Untuk Pengasapan dan pengeringan digunakan kamar asap dengan
suhu tidak boleh kurang dari 40ºC. Setelah lembaran karet mencapai kekeringan sesuai dengan yang
ditentukan, dapur dimatikan dan kamar dibiarkan dingin. Lembaran-lembaran karet yang berwarna coklat, yang disebut Ribbed Smoked Sheet, dikeluarkan dan
diangkut ke ruang sortasi. 6 Sortasi
Pelaksanaan sortasi ini dimaksudkan untuk memisahkan lembaran- lembaran karet berdasarkan tingkat grade kualitasnya.
7 Pengepakan Sebelum dibungkus, lembar karet dilipat untuk memudahkan mengaturnya
dalam peti waktu pengepakan. Setelah itu, dilakukan pengepresan. Setelah pengepresan, peti tidak boleh dibuka terlebih dahulu agar bentuk kubus yang
diharapkan dari tumpukan sheet dapat dipertahankan. Peti baru bisa dibuka keesokan harinya.
Sebagai pembungkus, bandela digunakan lembaran-lembaran karet yang sama jenis grade-nya. Setelah sheet dibungkus, bandela kemudian dilabur
dengan memakai campuran talk dan perekat, kemudian diberi merktanda sesuai dengan peraturan.
Universitas Sumatera Utara
18
2.5 Asam Formiat