76
tangga yang bertujuan agar lapisan tanah tidak hilang. Pemilihan terasering gulud agar kontur kawasan tidak monoton dan membentuk skyline yang bertangga-tangga
oleh bangunan. Teras gulud
Gambar 4.10 teras gulud sumber : olahan sendiri,2016
Bangunan shoping mall memiliki bentuk teras gulud dimana teras yang diterapkan pada tiap lantainya, pada tiap lantainya akan memiliki perbedaan
gubahan massa dimana tiap lantainya akan di mundurkan.
Push Lantai
Gambar 4.11 penerapan tema pada bangunan sumber : olahan sendiri,2016
4.5 Kesimpulan.
Dalam perancangan pusat perbelanjaan batang kuis memerlukan banyak pertimbangan dan analisa yang dilakukan agar perancangan pusat perbelanjaan ini
dapat memenuhi standard, kenyamanan pengguna dan memiliki daya tarik bagi pengunjung. Menerapkan analisa-analisa yang telah dilakukan yang tujuannya agar
perancangan ini tidak lari dari judul proyek dan tema.
Universitas Sumatera Utara
77
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar Penerapan Tema
Pusat perbelanjaan batang kuis dirancang dengan menganalogikan sebuah bentuk terasering sawah dimana batang kuis merupakan tempat pertanian dan ini
menjadi sebuah identitas di kawasan. Bentuk terasering sawah gulud tersebut diterapkan pada tiap lantai bangunan. Selain itu, penerapan padi-padi di sawah
dianalogikan menjadi pepohonan di setiap lantainya sehingga pada bentuk arsitektur tersebut dapat langsung terlihat oleh pengguna, menguatkan gagasan
bahwa pembangunan pusat perbelanjaan batang kuis harus tetap melibatkan unsur lokal dan identitasnya.
Gambar 5.1 Penerapan terasering gulud pada bangunan sumber : olahan sendiri,2016
Penerapan terasering sawah ini juga bertujuan agar visual pengunjung terhadap tinggi lantai bangunan ideal sehingga saat melihat keseluruhan
bangunan.
Gambar 5.2 Jarak pandang pengunjung ke bangunan sumber : olahan sendiri,2016
Universitas Sumatera Utara
78
5.2 Konsep Perancangan Tapak 5.2.1 Konsep Hirarki Ruang Luar
Gambar 5.3 Hirarki ruang sumber : olahan sendiri,2016 Hirarki ruang luar bangunan mall di bagi menjadi beberapa bagian.
Area entrance berada di depan tapak sebagai penerima pemgunjung. Area bangunan berada di tengah-tengah tapak sebagai center di site ini, ruang hijau
berada di pinggir site untuk membaffer polusi dan souvenir berada di belakang bangunan karena gedung parkir kawasan terletak di bagian belakang bangunan.
5.2.2 Pemintakatan Ruang Luar
Bangunan mall RTH
Entrance
Souvenir
Gambar 5.4 Pemintakataan sumber : olahan sendiri,2016
Entra
Bangunan n
souvenir RTH
RTH
Ban gun
an R
T H
R T
H souvenir
Entrance
Universitas Sumatera Utara
79
5.2.3 Konsep Gubahan Massa
Gambar 5.5 Site perancangan. Gambar 5.6 Massa bangunan di naikkan
sumber : olahan sendiri,2016 sumber : olahan sendiri,2016
Gambar 5.7 Tapak perancangan di Gambar 5.8 Pada sudut bangunan di
tinggikan 1.5 meter dari tinggi jalan. potong mengikuti bentuk jalan, untuk sumber : olahan sendiri,2016 menghormati sudut
sumber : olahan sendiri,2016
Gambar 5.9 GSB bangunan di potong Gambar 5.10 Penerapan 11 meter sumber : olahan sendiri,2016 terasering gulud pada bangunan
sumber : olahan sendiri,2016
Universitas Sumatera Utara
80
Penerapan peraturan mendirikan bangunan dan tema metafora bentuk terasering gulud sehingga menghasilkan massa bangunan bertangga-tangga
pada gambar 5.8 dan muka bangunan menghadap jalan utama Batang Kuis.
5.2.4 Konsep Entrance
Gambar 5.11 Entrance bangunan sumber : olahan sendiri,2016 Entrance untuk drop off
Entrance pejalan kaki
Bangunan memiliki 3 entrance utama, entrance untuk drop off di pisahkan dengan entrance bagi pejalan kaki. Entrance drop off untuk kenderaan masuk
melalui jalan batang kuis, untuk pejalan kaki berada pada hook bangunan dan sudut belakang bangunan.
Pada hook bagunan di peruntuhkan untuk pengunjung mall yang tidak membawa kenderaan sedangkan entrance yang berada disudut belakang
bangunan di peruntuhkan untuk pengunjung mall datang dari bangunan parkir kawasan dan taman kawasan. Pintu utama 3 entrance ini untuk mempermudah
pengunjung memasuki mall. Penerapan konsep entrance bangunan membuat massa bangunan mengalami perubahan.
Universitas Sumatera Utara
81
Gambar 5.12 Perubahan massa bangunan oleh entrancesumber : olahan sendiri,2016
5.2.5 Konsep Sirkulasi
Gambar 5.13 Sirkulasi luar bangunansumber : olahan sendiri,2016 Arah sirkulasi
Retail Sirkulasi yang di terapkan pada bangunan ini adalah pola sirkulasi
gabungan antara spiral dan radial. Sirkulasi luar bangunan mengelilingi bangunan agar pengunjung dapat menikmati luar ruang bangunan dan untuk
mengarahkan pengunjung melalui retail-retail yang berada di ground. Push
Universitas Sumatera Utara
82
Gambar 5.14 Perubahan massa bangunan oleh sirkulasisumber : olahan sendiri,2016
Penerapan konsep sirkulasi pada kawasan mengakibatkan perubahan bentuk massa pada bangunan. Pada bagian tengah bangunan di
potong oleh sirkulasi sehingga bangunan menjadi 2 massa. Sirkulasi di tengah bangunan fungsinya untuk sirkulasi spiral yang menghubungkan antara hook
jalan dan taman yang berada di bagian samping dan belakang bangunan. Pada massa bangunan bagian belakang di potong oleh sirkulasi
sehingga retail souvenir terpisah dengan massa bangunan.
5.2.6 Konsep Parkir
Parkir off street Parkir masuk
Parkir keluar
Gambar 5.15 Parkir masuk dan keluarsumber : olahan sendiri,2016
Universitas Sumatera Utara
83
Parkir di letakkan di basement dan juga gedung parkir kawasan yang letaknya berada di bagian belakang bangunan. Di depan bangunan juga terdapat
parkir off street di peruntuhkan untuk pengunjung yang waktu kunjungannya tidak lama. Parkir masuk basement melalu jalan batang kuis dan untuk parkir
keluar langsung ke jalan pendidikan yang berada di samping bangunan.
5.2.7 Konsep Tata Hijau
Gambar 5.16 Tata hijausumber : olahan sendiri,2016 Tata hijau luar bangunan di letakkan di bagian pinggir bangunan
dan juga di tengah bangunan yang fungsinya sebagai peneduh di site dan juga pembuffer polusi dari jalan. Jenis pohon yang dipakai memiliki kreteria rimbun
dan ukuran sedang.
Universitas Sumatera Utara
84
5.2.8 Konsep Utilitas
Gambar 5.17 Utilitas sumber : olahan sendiri,2016
Utilitas Utilitas bangunan di letakkan di bagian belakang bangunan agar
mudah untuk mengontrolnya dan juga tidak merusak fasad dari bangunan.
Universitas Sumatera Utara
85
5.3 Konsep Perancangan Bangunan 5.3.1 Konsep Pemintakatan
Atrium Retail
Souvenir Service
Gambar 5.18 Pemintakatan bangunansumber : olahan sendiri,2016 Setelah dilakukan penzoningan pada bangunan, dapat di peroleh
pembagian area pada bangunan. area atrium di letak di tengah-tengah bangunan, retail berada di seepanjang pinggir bangunan, souvenir di letak
di belakang bangunan dan untuk service di letak di bagian belakang bangunan.
5.3.2 Konsep Tata Ruang Dalam
Tata ruang dalam bangunan disusun berdasarkan lantai bangunan. pada lantai 1 di tata retail makanan dan minuman yang waktu bukanya 24
jam. Pada lantai 2 dan 3 di tata ruang berupa retail dan tenant utama. Untuk lantai 4 di tata ruang retail, tenant dan game zone. Lantai 5 di tata ruang
tenant, retail, bioskop, fitness center dan restoran. Sedangkan pada lantai 6 di tata ruang kantor pengelola.
Universitas Sumatera Utara
86
5.3.3 Konsep Suasana Ruang
Konsep suasana ruang di tiap-tiap ruang berbeda beda. Untuk retail di susun berderet dengan sirkulasi yang lebar, pencahayaan mencukupi,
ruangan di lengkapi pendingin ruangan dan langi-langit ruang di tutup dengan plafond.
Untuk atrium di buat lebar dan dan tinggi, pada tiap lantai di atasnya bagian atas atrium menjadi void. Di bagian atrium di tempatkan sebagai
tempat pameran mobil dan furniture. Pada bagian café dan restoran di letakkan di tempat strategis yang
memiliki view bagus, pencahayaan ruangan cukup, langit-langit di tutup plafond, dan di dalam ruang di lengkapi pendigin ruangan.Pada bagian
tenant ruangan dibuat lebar, sirkulasi dalam ruang di tata rapid an nyaman.
5.3.4 Konsep Sirkulasi Ruang Dalam 1. Sirkulasi Horizontal
Sirkulasi horizontal pada bangunan menggunakan sirkulasi linear. Pemilihan sirkulasi linear ini karena jalan lurus dapat
menjadi tempat retail yang berderet dan rapi di sepanjang sirkulasi. Di sampan itu , jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah,
memtong jalan bercabang-cabang dan membentuk putaran.
2. Sirkulasi Vertical
Pusat perbelanjaan Batang Kuis ini terdiri dari beberapa lantai, oleh karena itu membutuhkan sirkulasi vertical untuk
mencapai tiap lantainya. Adapun sirkulasi yang di pakai pada bangunan ini adalah :
A. Escalator Tangga Berjalan Kelebihan menggunakan escalator adalah:
a. Escalator mampu mengangkat banyak orang b. Lebih hemat listrik dari pada lift
c. Tidak melelahkan dan cepat
Universitas Sumatera Utara
87
B. Lift Kelebihan menggunakan lift adalah:
a. Pencapaian langsung ke tiap lantai yang di inginkan.
b. Waktu tempuh lebih singkat c. Kapasitasbergantung pada ukuruan, jumlah dan
kecepatan lift. d. banyak mengangkut banyak orang.
C. Tangga Pencapaian dengan tangga membutuhkan
waktu lama dan menjadikan alternative pencapaian pada saat darurat dan memerlukan tenaga.
5.3.5 Bentuk dan Estetika Bentuk
Bentuk penempatan ruang-ruang dalam bangunan yaitu berupa Mall Added, dimana retail terletak di antara supermarket dan departemen store.
Pemilihan bentuk ini agar pengunjung tertarik untuk melalui semua bangunan karena tenant utamanya terletak di ujung bangunan.
Gambar 5.19 Mall Added sumber : Lion Edger,1976
5.4 Konsep Perancangan Struktur Bangunan 5.4.1 Konsep Dasar Struktur dan Konstruksi
Struktur pada bangunan di bagi menjadi 2 bagian. Yaitu lower struktur dan upper struktur. Lower Struktur yang di pakai pada bangunan
Universitas Sumatera Utara
88
ini adalah struktur tiang pancang. Untuk upper struktur bangunan terdiri dari kolom grid, plat lantai beton bertulang, core dan dinding bata.
5.4.2 Konsep Pemilihan Jenis Struktur, Bahan dan Sistem Konstruksi A. Lower Struktur
Tabel 5.1 Pemilihan Jenis Lower Struktur
No Struktur
Bahan Konstruksi
Gambar 1
Tiang Pancang Baja
Memberikan titik tempat untuk menancapkan tiang pancang.
Memberikan nomor referensi di setiap tiang pancang. Sebelum di
jacking posisi tiang pancang harus di check dan berada dalam posisi
vertical.
2 Dinding
penahan tanah retaining
wall Beton
bertulang Menggali tanah yang hendak di
jadikan basement, membuat mal sepanjang tanah yang ingin di
tahan kemudian mencornya.
sumber : Olahan sendiri,2016 B. Upper Struktur
Tabel 5.2 Pemilihan Jenis Upper Struktur
No Struktur
Bahan Konstruksi
Gambar 1
Kolom beton bertulang
Semen, air,
pasir, besi
Menentukan grid kolom berupa, merangkai tulangan, membuat
bekisting, setelah bekisting siap masukkan adukan semen. Tunggu
sampe kering
2 Balok
Semen, air,
pasir,
besi
Membuat tulangan, membuat bekisting, setelah bekisting siap
masukkan adukan semen. Tunggu
sampe kering
Universitas Sumatera Utara
89
3
Plat lantai Semen,
air, pasir,
besi
Membuat tulangan, membuat bekisting, setelah bekisting siap
masukkan adukan semen. Tunggu
sampe kering 4
Core Semen,
air, besi Membuat tulangan, membuat
bekisting, setelah bekisting siap masukkan adukan semen. Tunggu
sampe kering 5
Atap space frame
Pabrikasi Ahli propesional
sumber : olahan sendiri,2016 5.4.3 Konsep Metode Pembangunan dan Tahap Pembangunan
Tahapan-tahapan pembangunan: 1.
Tahapan pertama di mulai dari pekerjaan pembersihan lahan.
2. Sebelum melakukan penggalian untuk basement,
persiapkan pencegahan bahaya longsor mengelilingi lahan galian dengan menggunakan struktur dinding penahan
sheet pile yang di tanam mengelilingi galian. 3.
Kemudian pekerjaan penggalian tanah untuk basement, jika ada genangan air maka perlu di persiapkan sumuran
untuk menampung air kemudian di pompa keluar. 4.
Setelah penggalian selesai, mulai pelaksanaan pemancangan pondasi menggunakan alat pemukul.
5. Kemudian melanjutkan dengan pengecoran pondasi, dasar
basement, kolom dan balok. 6.
Setelah itu melanjutkan pertiap lantainya di tasnya. 7.
Untuk pengecoran beton pada tiap lantainya menggunakan molen.
8. Material di angkut dengan alat bantu penggerak berupa
tower crane
Universitas Sumatera Utara
90
9. Kemudian pemasangan mekanikal elektirkal, rencana
kebakaran, sanitasi plumbing dan ducting ac. 10.
Setelah itu pemasangan dinding, lantai keramik dan plafond.
11. Setelah itu finishing akhir.
12. Semua pekerjaan di pantau dengan kurva s.
5.5 Konsep Perancangan Utilitas Bangunan 5.5.1 Konsep Sistem Penyediaan Air Bersih
Untuk bangunan Shopping Mall ini penyediaan air bersih bersumber dari PAM atau sumur artetis. Sistem kerjanya yakni air bersih dari PAM
atau sumur artesis masuk ke dalam distribusi bangunan dan ditampung dalam ground reservoir kemudian dialirkan ke tiap-tiap bangunan pada
kawasan bangunan shopping mall.
5.5.2 Konsep Sistem Pengelolaan Limbah
Drainase untuk air kotor langsung dialirkan melalui pipa-pipa untuk dibuang kesaluran lingkungan, sedangkan untuk air kotor yang bercampur
limbah dialirkan melalui pipa-pipa untuk dibuang ke septictank.
5.5.3 Konsep Sistem Kebakaran
Pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan pemakaian struktur dari bahan bangunan yang tahan api misalnya beton. Sedangkan untuk
penanggulangan menggunakan tindakan pendeteksian awal, pemadaman api pengendalian asap dan penyelamatan pengunjung melalui prosedur
evakuasi. Untuk sarana deteksi dan alarm kebakaran menggunakan heat and smoke detector. Sedangkan istem pemadaman api menggunakan hydrant
dan sprinkler. -
Hydrant terbagi menjadi Hydrant di dalam gedung dan di luar gedung, untuk di luar gedung dilengkapi dengan Siamese
connection. -
Sprinkler diletakkan pada koridor shopping mall ini serta basement parkir, dan ruang-ruangan lainnya di dalam
Universitas Sumatera Utara
91
bangunan shopping mall ini, untuk jarak dua sprinkler biasanya 4 meter di dalam ruangan,dan 6 meter di koridor.
5.5.4 Konsep Sistem Elektrikal
Listrik bersumber dari PLN yang disalurkan ke gardu utama setelah melalui transformator, aliran listrik didistribusikan ke tiap-tiap lantai
melalui Sub Distribution Panel SDP. Shopping mall ini direncanakan memiliki Genset yang digunakan apabila aliran listrik terputus.
5.5.5 Konsep Sistem Transportasi
Untuk transportasi vertikal menggunakan lift, escalator dan tangga. Sedangkan untuk sistem transportasi horizontal melalui koridor, hall,
pedestrian ways dan jembatan untuk menghubungkan bangunan yang
terpisah. 5.5.6 Konsep Sistem Penangkal Petir
Untuk bangunan shopping mall dengan ketinggian 4 lantai menggunakan system sangkar faraday.
5.5.7 Konsep Sistem Pengolahan Sampah
Pembuangan sampah dibuang secara manual dimana disediakan bak penampungan sampah di tiap unit retail pertokoan maupun di bagian
tertentu di dalam shopping mall tersebut yang kemudian diambil oleh staff bagian kebersihan untuk dibuang menjadi satu pada bak penampungan
sampah utama yang ukurannya lebih besar, selanjutnya sampah tersebut akan dialihkan ke luar tapak oleh Dinas Kebersihan Kota untuk dibuang ke
Tempat Pembuangan Akhir.
5.5.8 Konsep Sistem Keamanan
Sistem keamanan di dalam bangunan maupun di luar bangunan
shopping mall ini menggunakan CCTV Closed Circuit Television yang dapat mengamati seluruh kondisi luar maupun dalam bangunan shopping
mall ini. Diletakkan di tempat-tempat tertentu yang dipadati oleh banyak pengunjung, CCTV ini dapat diamati dari ruang pengawas dan dilengkapi
dengan alarm jika ada yang merusak sistem ini. 5.5.9 Konsep Sistem Komunikasi
Komunikasi Internal, merupakan sistem komunikasi yang menghubungkan antar ruang di dalam bangunan shopping mall ini, media
yang digunakan antara lain telepon degan sistem pararel dan intercom.
Universitas Sumatera Utara
92
Komunikasi Eksternal, merupakan sistem komunikasi yang menghubungkan bangunan dengan lingkungan luar bangunan shopping
mall ini, media yang digunakan meliputi telepon,faksimil dan koneksi internet.
5.5.10 Konsep Sistem Audio dan Komunikasi Visual
Menggunakan sistem public address untuk mengumumkan informasi di dalam bangunan.Penggunaan public address tersebut dapat
dicontohkan dengan penggunaan microphone dan speaker sebagai alat pengeras suara untuk berbagai kegiatan yang ada hubungannya dalam
menyebarluaskan informasi.
Universitas Sumatera Utara
93
BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR
6.1 Gambar Arsitektural 6.1.1 Poster
Gambar 6.1 Poster Bangunan sumber: olahan sendiri,2016
Universitas Sumatera Utara
94
6.1.2 Perspektif
Gambar 6.2 Perspekti bangunan sumber: olahan sendiri, 2016
Universitas Sumatera Utara
95
Gambar 6.3 Perspekti bangunan sumber: olahan sendiri, 2016
Universitas Sumatera Utara
96
6.1.3 SITE PLAN
Universitas Sumatera Utara
97
6.1.4 Denah
Universitas Sumatera Utara
98
Universitas Sumatera Utara
99
Universitas Sumatera Utara
100
Universitas Sumatera Utara
101
Universitas Sumatera Utara
102
Universitas Sumatera Utara
103
Universitas Sumatera Utara
104
6.1.5 Tampak
Universitas Sumatera Utara
105
6.1.6 Potongan
Universitas Sumatera Utara
106
6.1.7 Potongan Struktural
Universitas Sumatera Utara
107
6.1.8 Detail
Universitas Sumatera Utara
108
Universitas Sumatera Utara
109
6.2. Gambar Struktural 6.2.1 Pondasi
Universitas Sumatera Utara
110
6.2.2 Pembalokan
Universitas Sumatera Utara
111
Universitas Sumatera Utara
112
Universitas Sumatera Utara
113
Universitas Sumatera Utara
114
Universitas Sumatera Utara
115
6.2.3 Detail
Universitas Sumatera Utara
116
Universitas Sumatera Utara
117
6.3 Konsep Utilitas
Universitas Sumatera Utara
118
Universitas Sumatera Utara
119
6.4 Foto Maket
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terminologi Judul
Judul perancangan ini adalah “Pusat Perbelanjaan Batang Kuis”. Adapun penjelasan dari judul tersebut adalah sebagai berikut :
Pusat dalam bahasa indonesia berarti tempat yang letaknya berada di
tengah.
Perbelanjaan dalam bahasa indonesia belanja berarti uang yang akan
dikeluarkan untuk kepentingan sesuatu. Sedangkan secara harfiah, belanja adalah suatu kegiatan membeli sesuatu untuk kebutuhan hidup yang
mencakup kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Pusat Perbelanjaan
dapat di artikan sebuah tempat yang didalamnya terjadi kegiatan jual beli kebutuhan masyarakat.
Menurut Jeffrey D. Fisher, Robert, Martin dan Paige Mosbaugh, definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa toko eceran,
yang umumnya dengan satu atau lebih toko serba ada,toko grosir dan tempat parkir. 1991 : 121
Menurut Rubenstain 1978 mall adalah sebagai suatu area pergerakan linier pada suatu area pusat bisnis kota atau Central Bussiness Distric CBD yang
lebih diorientasikan bagi pejalan kaki, berbentuk pedestrian dengan kombinasi plaza dan ruang-ruang interaksional.
Menurut maitland 1987, mall adalah pusat perbelanjaan yang berintikan suatu atau beberapa department store besar sebagai daya tarik dari retail-retail kecil
dan rumah makan dengan tipologi bangunan seperti toko-toko yang menghadap ke koridor utama mall atau pedestrian yang merupakan unsur utama dari shopping
mall, dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang komunal bagi terselenggaranya interaksi antar pengunjung dan pedagang.
Batang kuis adalah salah satu kecamatan yang berada di kabupaten deli
serdang yang letaknya strategis yaitu berada di pintu gerbang utama menuju Bandar Udara Kualanamu, dan site ini merupakan lokasi perancangan.
Berdasarkan batasan pengertian diatas, diambil kesimpulan bahwa Pusat Perbelanjaan Batang Kuis adalah tempat kegiatan jual beli dalam ruangan besar
Universitas Sumatera Utara
8
yang memiliki jalur pedestrian yang di antaranya berderet retail yang mencakup banyak kegiatan baik berbelanja,berjalan-jalan, berkumpul, makan, maupun
rekreasi yang berada di Batang Kuis.
2.2 Lokasi 2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi