Interpretasi Tema Keterkaitan Tema dengan Judul Studi Banding Tema sejenis

43

2.4.2 Interpretasi Tema

Arsitektur metafora merupakan sebuah pendekatan arsitektur yang unik. Dimana interpretasi setiap masyarakat yang melihatnya dapat berbeda- beda. Karya sebuah metafora merupakan bentuk kiasan objek. Melalui metafora arsitek dapat merealisasikan ide-ide yang bersifat sebuah objek ataupun benda yang dia lihat. Arsitek juga dituntut bisa memperhatikan bagaimana masyarakat dapat membaca karyanya.

2.4.3 Keterkaitan Tema dengan Judul

Pusat perbelanjaan batangkuis merupakan fasilitas pendukung bagi Bandar udara kualanamu dan juga merupakan fasilitas pusat perbelanjaan yang pertama di batang kuis. Pembangunan sebuah fasilitas pusat perbelanjaan di suatu daerah menandakan perkembangan ekonomi dan gaya hidup masyarakat. Sehingga penerapan tema metafora dalam pusat perbelanjaan ini agar membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan masyarakat yang melewati kawasan pusat perbelanjaan ini sehingga menimbulkan keinginan untuk mengunjungi kawasan ini.

2.4.4 Studi Banding Tema sejenis

1. Stasiun TGV Stasiun TGV yang terletak di Lyon, Perancis, adalah salah satu contoh karya arsitektur yang menggunakan gaya bahasa metafora konkrit karena menggunakan kiasan obyek benda nyata tangible. Stasiun TGV ini dirancang oleh Santiago Calatrava, seorang arsitek kelahiran Spanyol. Gambar 2.18 Stasiun TGV sumber : https:teematoe.files.wordpress.com201303saint-exupery- tgv_station_lyon.jpg,2016 Universitas Sumatera Utara 44 Melalui pendekatan tektonika struktur, Santiago Calatrava merancang Stasiun TGV dengan konsep metafora seekor burung. Bagian depan bangunan ini runcing seperti bentuk paruh burung. Dan sisi lain bangunan juga dirancang menyerupai bentuk sayap burung. 2. E.X Plaza Indonesia E.X Plaza Indonesia adalah sebuah karya arsitektur yang merepakan metafora kombinasi. Gubahan massa E.X yang terdiri atas lima buah kotak dengan posisi miring adalah hasil ekspresi dari gaya kinetik mobil-mobil yang sedang bergerak dengan kecepatan tinggi dan merespon gaya sentrifugal dari Bundaran Hotel Indonesia yang padat. Kolom-kolom penyangga diibaratkan dengan ban-ban mobil, sedangkan beberapa lapis dinding melengkung sebagai kiasan garis-garis ban yang menggesek aspal. Dari konsep-konsep tersebut, gaya kinetik merupakan sebuah obyek yang abstrak intangible. Kita tidak dapat melihat gaya kinetik secara visual, akan tetapi, ban-ban mobil merupakan 30 obyek yang dapat kita lihat secara visual tangible. Perpaduan antara gaya kinetik obyek abstrak dan ban-ban mobil konkrit inilah yang menghasilkan metafora kombinasi. Gambar 2.19 E.X Plaza Indonesia sumber : http:microchem.co.idgallery29-ex-plaza-indonesia,2016 Universitas Sumatera Utara 45 3. Sydey Opera House Gambar 2.20 Sydey Opera House sumber : https:www.google.comsearch?q=sydney+opera+housebiw,2016 Selain dapat dikategorikan berdasarkan kiasan obyeknya, sebuah karya arsitektur bisa memiliki multi-interpretasi bahasa metafora bagi yang melihatnya. Sydney Opera House adalah salah satu contohnya. Sydney Opera House dirancang oleh Jorn Utzon, seorang arsitek kelahiran Denmark. Setiap orang yang melihat karya arsitektur ini, akan menghasilkan berbagai macam interpretasi sesuai dengan pikiran masing- masing. Ada yang berpendapat bahwa konsep metafora Sydney Opera House berasal dari cangkang siput atau kerang. Ada pula yang berpendapat, karya arsitektur ini adalah kiasan layar kapal yang sedang terkembang. Dan ada pula yang berpendapat, bagaikan bunga yang sedang mekar. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang