Umum Sifat Bahan Baja

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Umum

Balok merupakan komponen struktur jembatan yang penting. Balok pada jembatan ini berfungsi untuk memikul sekaligus menyalurkan beban dari lantai kendaraan ke kolom-kolom jembatan atau disebut dengan pier. Balok jembatan yang sering kita jumpai dapat berupa baja ataupun beton bertulang. Balok dengan bahan baja umumnya dijumpai pada jembatan komposit yaitu balok baja yang digabungkan dengan slab beton di atasnya. Sedangkan balok beton bertulang biasanya dijumpai pada jembatan dengan bentang pendek.

II.2 Komponen Jembatan

Menurut Bridge Management system BMS komponen jembatan terdiri dari :

II.2.1 Komponen struktur atas

Yaitu komponen jembatan yang terletak diatas dukungan dengan komponen terbawah adalah gelagar utama. Komponen struktur atas terdiri dari : a. lapisan permukaan perkerasan wearing surface, yang berfungsi sebagai penahan kontak kendaraan yang melintas diatas jembatan dan meneruskannya ke struktur dibawahnya. Universitas Sumatera Utara 7 b. deck yaitu merupakan luasan fisik dari jalan raya yang melintasi rintangan yang harus dijembatani. Fungsi utama dari deck adalah mendistribusikan beban sepanjang potongan melintang jembatan dan merupakan bagian yang menyatu pada sistem struktural. c. gelagar induk primary member, yang berfungsi mendistribusikan beban secara longitudinal menahan lendutan. d. gelagar sekunder secondary member, yang berfungsi sebagai pengikat antar gelagar induk berupa diagfragma maupun bracing yang berfungsi sebagai penahan deformasi lateral lateral bracing.

II.2.2 Komponen struktur bawah

Yaitu komponen jembatan yang terletak pada bagian bawah komponen struktur atas, yang terdiri dari : a. abutment, yaitu komponen struktur penahan tanah yang mendukung struktur atas pada bagian ujung-ujung jembatan. Seperti halnya dengan dinding penahan tanah abutment menahan gaya longitudinal dari tanah dibagian bawah ruas jalan. b. pilar, yaitu bagian bawah jembatan yang berfungsi sebagai pembagi bentang jembatan yang terlalu lebar, terdiri dari pondasi kolom dan kepala jembatan. c. perletakan bearings, yaitu sistem mekanikal yang berfungsi menyalurkan beban vertikal dari struktur atas ke struktur bawah. Bearing terdiri dari dua macam yaitu bearing yang menahan gerakan rotasi dan translasi longitudinal Universitas Sumatera Utara 8 disebut expansion joint dan bearings yang menahan gerakan rotasi saja disebut fixed bearings. d. dudukan perletakan pedestals yaitu kolom pendek yang berada diatas abutment atau pilar yang mendukung secara langsung gelagar utama struktur atas. e. dinding belakang backwall yaitu komponen utama dari abutment yang berfungsi sebagai struktur penahan tanah. f. dinding sayap wingwall yaitu dinding belakang abutment yang berfungsi untuk menahan keruntuhan tanah disekitar abutment. g. pondasi, yaitu struktur bagian bawah yang berfungsi sebagai penerus beban diatasnya ke tanah dasar.

II.2.3 Komponen pelengkap

Yaitu komponen jembatan yang berfungsi sebagai pelengkap dari suatu struktur jembatan, yang termasuk dalam komponen ini adalah : a. underdrain, yaitu fasilitas drainase yang terbuat dari pipa yang berfungsi mengalirkan air di permukaan dari struktur. b. pengaman lalu lintas, yaitu komponen pelengkap jembatan untuk menghindari kecelakaan saat melintasi jembatan dapat terbuat dari beton maupun baja yang disebut hand railing. Universitas Sumatera Utara 9 II.3 Altenatif Pemilihan Jenis Struktur II.3.1 Struktur atas jembatan Adapun alternatif bahan yang digunakan untuk struktur atas jembatan dengan bentang yang diperlukan. Tabel 2.1 Jenis tipe jembatan No. Tipe jembatan Bentang m 1 Jembatan komposit I Gelagar baja + plat beton 6 – 24 2 Jembatan beton bertulang Gelagar beton konv balok T 6 – 26 3 Jembatan beton bertulang Gelagar beton konv box 12 – 28 4 Jembatan gelagar prategang I 10 - 36 5 Jembatan gelagar pratekan T terbalik 14 – 24 6 Jembatan gelagar pratekan T 18 – 44 7 Jembatan gelagar pratekan V 16 - 36 Sumber : Buku ajar teknik sipil UNDIP II.3.2 Struktur bawah jembatan II.3.2.1 Pangkal jembatan Abutment Jenis abutment yang dipilih dilihat dari tinggi badan abutment tersebut. Bentuk alternatif abutment tertera seperti dibawah ini : Tabel 2.2 Jenis abutment jembatan Jenis abutment Tinggi m Pangkal tembok penahan kantilever 0 – 8 Pangkal tembok penahan gravitasi 3 – 4 Pangkal tembok penahan kontrafort 6 – 20 Pangkal kolom “Spill Through” 0 – 20 Pangkal balok cap tiang sederhana 0 – 20 Pangkal tanah bertulang 5 – 15 Sumber : Buku ajar teknik sipil UNDIP Universitas Sumatera Utara 10

II.3.2.2 Pondasi

Penentuan jenis pondasi dilihat dari kedalaman lapisan tanah pendukung. Bentuk alternatif pondasi tertera pada tebel dibawah ini : Tabel 2.3 Jenis-jenis pondasi Jenis pondasi Kedalaman lap. Pendukung m Pondasi langsung 0 – 3 Pondasi sumuran 3 – 15 Pondasi tiang beton 15 – 60 Pondasi tiang baja 7 - ~ Sumber : Buku ajar teknik sipil UNDIP

II.4 Sifat Bahan Baja

Sifat baja yang terpenting dalam penggunaanya sebagai bahan konstruksi adalah kekuatannya yang tinggi, yaitu kemampuan untuk berdeformasi secara nyata baik dalam tegangan maupun regangan serta sifat homogenitas yaitu keseragaman yang tinggi. Dalam perencanaan struktur baja, RSNI T-03-2005 mengambil beberapa siifat-sifat mekanik dari material baja yang sama yaitu : Modulus Elastisitas, E = 200.000 MPa Modulus Geser, G = 80.000 MPa Angka poisson, µ = 0,30 Koefisien muai panjang, α = 12 x 10 -6 per o C Sedangkan berdasarkan tegangan leleh dan tegangan putusnya, RSNI T- 03-2005 mengklasifikasikan mutu dari materil baja menjadi 5 kelas mutu dan sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang diberikan pada tabel 2.1 Universitas Sumatera Utara 11 Tabel 2.4 Sifat mekanis baja struktural Jenis baja Tegangan putus Minimum, f u MPa Tegangan leleh Minimum, f y MPa Peregangan minimum BJ 34 340 210 22 BJ 37 370 240 20 BJ 41 410 250 18 BJ 50 500 290 16 BJ 55 550 410 13 Sumber : RSNI T-03-2005 Material baja sebagai bahan konstruksi telah digunakan sejak lama mengingat beberapa keunggulannya dibandingkan material yang lain. Beberapa keunggulan baja sebagai material konstruksi, antara lain adalah : 1. Mempunyai kekuatan yang tinggi, sehingga dapat menguruangi ukuran struktur serta mengurangi pula berat sendiri dari struktur. Hal ini cukup menguntungkan bagi struktur-struktur jembatan yang panjang, gedung yang tinggi atau bangunan-bangunan yang berada pada kondisi tanah yang buruk. 2. Keseragaman dan keawetan yang tinggi, tidak seperti halnya material beton bertulang yang terdiri dari berbagai macam bahan penyusun, material baja jauh lebih seragamhomogen serta mempunyai tingkat keawetan yang jauh lebih tinggi jika prosedur perawatan dilakukan secara semestinya. 3. Sifat elastis, baja mempunyai perilaku yang cukup dekat dengan asumsi-asumsi yang digunakan untuk melakukan analisa, sebab baja dapat berperilaku elastis hingga tegangan yang cukup tinggi mengikuti hukum hooke. Momen inersia dari suatu profil baja juga dapat dihitung dengan pasti sehingga memudahkan dalam melakuka proses analisa struktur. Universitas Sumatera Utara 12 4. Daktilitas baja cukup tinggi, karena suatu batang baja yang menerima tegangan tarik yang tinggi akan mengalami regangan tarik cukup besar sebelum terjadi keruntuhan. 5. Beberapa keuntungan lain pemakaian baja sebagai material konstruksi adalah kemudahan penyambungan antarelemen yang satu dengan lainnya menggunakan alat sambung las atau baut. Selain keuntungan-keuntungan yang disebutkan tersebut, material baja juga memiliki beberapa kekurangan, terutama dari sisi pemiliharaan. Konstruksi baja yang berhubungan langsung dengan udara atau air, secara periodik harus dicat. Perlindungan terhadap bahaya kebakaran juga harus menjadi perhatian yang serius, sebab material baja akan mengalami penurunan kekuatan secara drastis akibat kenaikan temperatur yang cukup tinggi, disamping baja juga merupakan konduktor panas yang baik, sehingga nyala api dalam suatu bangunan justru dapat menyebar dengan lebih cepat. Kelemahan lain dari struktur baja adalah masalah tekuk yang merupakan fungsi dari kelangsingan suatu penampang.

II.5 Sifat Bahan Beton