38
Bersamaan. Untuk faktor beban ultimit terkurangi untuk beban lalu lintas Vertikal dalam kombinasi dengan gaya rem.
CATATAN 3 Pengaruh temperatur termasuk pengaruh perbedaan temperatur didalam Jembatan, dan pengaruh perubahan temperatur pada seluruh jembatan. Gesekan
Pada perletakkan sangat erat kaitannya dengan pengaruh temperatur akan tetapi Arah aksi dari gesekan pada perletakkan akan berubah, tergantung pada arah
Pergerakan dari perletakkan atau dengan kata lain, apakah temperatur itu naik Atau turun. Pengaruh temperatur tidak mungkin kritis pada keadaan batas ultimit
Kecuali bersamaan dengan aksi lainnya. Dengan demikian temperatur hanya Ditinjau sebagai kontribusi pada tingkat daya layan.
CATATAN 4 Gesekan pada perletakkan harus ditinjau bila sewaktu-waktu aksi lainnya Memberikan pengaruh yang cenderung menyebabkan gerakan arah horisontal
Pada perletakkan tersebut. CATATAN 5 Semua pengaruh dari air dapat dimasukkan bersama-sama
CATATAN 6 Pengaruh gempa hanya ditinjau pada keadaan batas ultmit.
Sumber :Peraturan Pembebanan untuk Jembatan, RSNI T-02-2005
II.8 Komponen Struktur Komposit Beton dan Baja
Struktur komposit merupakan suatu bentuk struktur yang terdiri dari dua bahan atau lebih yang bekerja bersama-sama dalam menahan beban yang bekerja.
Penyatuan perilaku komposit dimungkinkan hanya jika slippage geseran horizontal antara dua material baja dan beton tidak terjadi bisa ditahan. Bahan
yang berbeda itu disatukan oleh suatu penghubung geser yang disebut sebagai shear connector.
Sejumlah penghubung geser diperlukan untuk membuat sebuah balok dapat berfungsi komposit secara penuh. Namun terkadang jumlah penghubung
geser dapat dipasang lebih sedikit daripada yang diperlukan untuk menimbulkan perilaku komposit penuh, hal ini akan mengakibatkan terjadinya slip antara baja
dan beton. Balok seperti ini dikatakan mengalami aksi komposit parsial. Untuk memahami konsep perilaku komposit, pertama-tama ditinjau balok
yang tidak komposit seperti gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 2.9 Struktur balok tidak komposit
Sumber :Struktur Baja Desain dan Perilaku,Charles G Salmon dan Jhon E. Jhonson
Jika gesekan antara pelat baja dan beton diabaikan, maka pelat baja dan beton masing-masing akan memikul momen secara terpisah. Permukaan bawah
beton mengalami perpanjangan akibat deformasi tarik, sedangkan permukaan atas baja mengalami perpendekan akibat deformasi tekan.
Apabila struktur bekerja komposit sempurna, maka slip antara beton dengan pelat baja tidak akan terjadi. Konsep analisis penampang komposit penuh
didasarkan pada dua kondisi, yaitu kondisi elastis dan non elastis. Kondisi elastis adalah kondisi dimana baik beton maupun pelat baja masih berada dalam batas-
batas elastis. Pada kondisi inelastis, pembahasan dibatasi pada keadaan plastis. Beberapa batasan dalam analisis struktur komposit ini diantaranya :
a. Defleksi vertikal mempunyai nilai yang sama untuk kedua elemen, hal ini berarti tidak ada gap antara pelat beton dan baja.
b. Penampang tetap rata baik sebelum maupun sesudah dibebani, deformasi geser antara dua elemen diabaikan.
c. jarak antar penghubung geser adalah sama d. Friksi antara beton dan baja tidak diperhitungkan. Gaya geser pada bidang
batas sepenuhnya diambil oleh penghubung.
Universitas Sumatera Utara
40
Gambar 2.10 Struktur balok Komposit
Sumber :Struktur Baja Desain dan Perilaku,Charles G Salmon dan Jhon E. Jhonson
Struktur baja komposit pada jembatan terdiri dari gelagar berupa baja dan lantai jembatan slab berupa beton seperti gambar 2.7 diatas. Dengan
menggunakan konstruksi komposit dalam desain suatu komponen struktur ternyata dapat diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut :
a. Dapat mereduksi berat profil baja yang dipakai b. tinggi profil baja yang dipakai dapat dikurangi
c. meningkatkan kekakuan lantai d. dapat menambah panjang bentang layan.
II.9 Lebar Efektif Balok Komposit