Menurut Ditjen BKAK 2014 dan USP 30 NF 25 2007 Deksametason memiliki rumus molekul C
22
H
29
FO
5
dengan berat molekul 392,47. Pemeriannya berupa serbuk hablur, putih sampai praktis putih, tidak berbau, stabil di udara.
Senyawa ini agak sukar larut dalam aseton, etanol, dioksan dan methanol; sukar larut dalam kloroform; sangat sukar larut dalam eter; praktis tidak larut dalam air.
Deksametason merupakan obat golongan kortikosteroid yang bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Efek utamanya ialah pada penyimpanan
glikogen hepar dan efek anti-inflamasi, sedangkan pengaruhnya pada kesetimbangan air dan elektrolit kecil Suherman, 2007.
2.2 Deksklorfeniramin Maleat dan Deksametason
Deksklorfeniramin maleat dan Deksametason merupakan kombinasi kortikosteroid dan antihistamin. Deksametason memiliki kemampuan dalam
menanggulangi peradangan, sedangkan deksklorfeniramin maleat mengatasi secara sempurna sebagian besar akibat khas yang ditimbulkan oleh histamin yang
bermanfaat dalam pencegahan dan penanggulangan banyak gejala alergi. Kombinasi ini merupakan pilihan dalam pengobatan symptomatik gangguan-
gangguan alergi dan peradangan parah Lukmanto, 1986.
2.2.1 Spektrofotometri
Spektrofotometri adalah metode pengukuran yang didasarkan pada interaksi cahaya dengan materi. Suatu alat yang mengukur panjang gelombang
dan intensitas sinar ultraviolet – visible yang diserap oleh sampel disebut spektrofotometer ultraviolet – visible. Ultraviolet berada pada panjang gelombang
Universitas Sumatera Utara
200 – 400 nm, sedangkan visible berada pada rentang panjang gelombang 400 – 800 nm Dachriyanus, 2004 .
2.2.2 Pengertian Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel
Spekrofotometri ultraviolet-visibel merupakan salah satu teknik analisis spektrofotometri yang menggunakan sumber radiasi elektromagnetik sinar
ultraviolet dan sinar tampak dengan memakai instrumen spektrofotometer Rohman, 2007.
Spektrofotometer merupakan penggabungan dari dua fungsi alat yang terdiri dari spektrofotometer yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer sebagai alat pengukur intensitas cahaya yang diabsorpsi. Ketika cahaya monokromatik atau heterogen mengenai
medium homogen, suatu bagian dari cahaya yang ada akan dipantulkan, sebagian diserap medium, dan sisanya ditransmisikan atau diteruskan Day dan
Underwood, 1998. Jika suatu molekul sederhana dikenakan radiasi elektromagnetik maka
molekul tersebut akan menyerap radiasi elektromagnetik. Interaksi antara molekul dengan radiasi elektromagnetik ini akan meningkatkan energi dari tingkat dasar ke
tingkat tereksitasi. Apabila pada molekul yang sederhana tadi hanya terjadi transisi elektronik pada satu macam gugus yang terdapat pada molekul, maka
hanya akan terjadi satu absorpsi yang merupakan pita spektrum. Terjadinya dua atau lebih pita spektrum diberikan oleh molekul dengan struktur yang lebih
kompleks karena terjadi beberapa transisi sehingga mempunyai lebih dari satu panjang gelombang Rohman, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Spektrum elektron suatu molekul adalah hasil transisi antara dua tingkat energi elektron pada molekul tersebut. Radiasi ultraviolet diabsorpsi oleh molekul
organik aromatik, molekul yang mengandung elektron- π terkonjugasi atau atom
yang mengandung elektron-n, menyebabkan transisi elektron di orbit terluarnya dari tingkat energi elektron dasar ke tingkat energi tereksitasi lebih tinggi.
Besarnya absorbansi radiasi tersebut berbanding dengan banyaknya molekul analit yang mengabsorpsi dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif Satiadarma,
dkk., 2004.
2.2.3 Kegunaan Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel