Metode Pengumpulan Data Gambaran Subjek Penelitian Statistik Deskriptif

merupakan instrumen pertanyaan yang digunakan oleh peneliti sebelumnya Zakiah 2013.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan survey method, yaitu data diperoleh dengan pendistribusian kuesioner yang diberikan kepada responden secara langsung. Penyebaran kuesioner disebarkan dengan survey langsung yaitu mendatangi satu per satu calon responden, melihat apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden, lalu menanyakan kesediaan untuk mengisi kuesioner. Prosedur ini penting dilaksanakan karena peneliti ingin menjaga agar kuesioner hanya diisi oleh responden yang memenuhi syarat dan bersedia mengisi dengan kesungguhan.

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS Statistical Package For Social Science. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh Intelligent Quotient X1, Emotional Quotient X2, dan Spiritual Quotient X3 terhadap Pemahaman Akuntansi Y. Rumus regresi yang digunakan adalah Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Dalam hal ini adalah : Y = Pemahaman Akuntansi α = Konstanta β 1 , β 2 , β 3 = Koefisien regresi untuk X 1 , X 2 , X 3 Universitas Sumatera Utara X 1 = Intelligent Quotient IQ X 2 = Emotional Quotient EQ X 3 = Spiritual Quotient SQ e = error term 3.7.1 Uji Kualitas Data 3.7.1.1 Uji Validitas “Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut ” Ghozali, 2005 : 23. Uji validitas data menguji seberapa baik satu atau perangkat instrument pengukuran yang diukur dengan tepat. Validitas ditentukan dengan mengkorelasikan skor masingmasing item. Kriteria yang diterapkan untuk mengukur valid tidaknya suatu data adalah jika r-hitung koefisien korelasi lebih besar dari r-tabel nilai kritis maka dapat dikatakan valid. Selain itu jika nilai sig 0,05 maka instrument dapat dikatakan valid.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Ghozali 2005 dalam Zakiah 2013 “jika validitas telah diperoleh, maka peneliti harus mempertimbangkan pula reliabilitas pengukuran. Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran Universitas Sumatera Utara variabel-variabel. Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. ” Dalam penelitian ini berarti reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan beberapa kali. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menghitung cronbach alpha masing-masing item dengan bantuan SPSS for windows. Suatu instrument dikatakan reliabel jika mempunyai nilai alpha positif dan lebih besar dari 0,6. Dimana semakin besar nilai alpha, maka alat pengukur yang digunakan semakin handal reliable. 3.7.2 Uji Asumsi Klasik 3.7.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak Ghozali, 2005 : 110. Pengujian distribusi normal dilakukan dengan menggunakan analisis grafik dengan melihat probability plot. Adapun kriteria pengujiannya adalah jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model uji Universitas Sumatera Utara regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas: 1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. 2. Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi 0,90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. 3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari VIF, jika VIF 10 maka tingkat kolinieritas dapat ditoleransi. 4. Nilai eigenvalue sejumlah satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinieritas.

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Menurut Ghozali 2005 : 105, uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2005 : 105 adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Jika ada pola tertentu, sperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka 0 dan y, maka tidak heterokedastisitas.

3.7.3 Uji Beda t

Uji beda t-test adalah adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut memiliki rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. Pengambilan keputusan, yaitu Ghozali, 2005 : 98: 1. Jika probabilitas 0.05, maka variance sama. 2. Jika probabilitas 0.05, maka variance beda.

3.7.4 Uji Hipotesis

Ghozali 2005: 100 menyatakan bahwa, ketepatan fungsi regresi sampai dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya. 1. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menevariasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti Universitas Sumatera Utara variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. 2. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Menurut Ghozali 2005, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. 3. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2005. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Responden adalah 97 mahasiswa akuntansi S-1 Universitas Sumatera Utara stambuk 2012 dan 2013. Hal ini dipilih karena para responden yang diteliti telah menempuh mata kuliah Pengantar Akuntansi 1, Pengantar Akuntansi 2, Akuntansi Keuangan Menengah 1, Akuntansi Keuangan Menengah 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, Teori Akuntansi, Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Sektor Publik, dan Akuntansi Perpajakan. Mata kuliah tersebut dipilih sebagai indikator penilaian karena mata kuliah tersebut dipandang sebagai syarat untuk pemahaman akuntansi. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Penyebaraan dan Penerimaan Kuesioner Responden Data yang diolah adalah data primer dalam bentuk kuesioner dari hasil jawaban responden terkait dengan intelligent quotient iq, emotional quotient eq, spiritual quotient sq, dan pemahaman akuntansi. Kuesioner sebagai instrumen penelitian didistribusikan langsung oleh peneliti kepada mahasiswa akuntansi S-1 stambuk 2012 dan 2013 di Universitas Sumatera Utara. Peneltian ini, terkumpul kuesioner sebanyak 97 kuesioner berasal dari akuntansi S-1 Universitas Sumatera Utara. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 97 kuesioner dan dari jumlah tersebut kuesioner yang kembali berjumlah 97 atau sebanyak 100 responden yang mengembalikan. Kuesioner yang lengkap dan dapat dipergunakan adalah sebanyak 97 kuesioner. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Mahasiswa Akuntansi S-1 Universitas Sumatera Utara No Stambuk Kirim Kembali Tidak Lengkap Dapat Diolah 1 2012 86 86 86 2 2013 11 11 11 Total 97 97 97 Ket: Kuesioner dan Diolah Sendiri

4.2.2 Distribusi dan Frekuensi Identitas Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari 97 responden pada jurusan Akuntansi S-1 Universitas Sumatera Utara berikut ini dipaparkan mengenai distribusi frekuensi identitas responden berdasarkan stambuk. Distribusi frekuensi identitas responden berdasarkan stambuk dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Demografi Responden Menurut Stambuk Stambuk Jumlah Persentase 2012 86 88,65 2013 11 11,35 Ket: Kuesioner dan diolah sendiri

4.3 Statistik Deskriptif

Dari hasil kuisioner yang kembali diperoleh gambaran mengenai variabel penelitian yang dapat dilihat dari Tabel 4.3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Descriptive Statistics Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Intelligent Quotient IQ 97 23 48 37.20 5.484 Emotional Quotient EQ 97 59 107 85.61 9.729 Spritual Quotient SQ 97 43 81 66.13 8.291 Pemahaman Akuntansi 97 18 48 37.56 4.538 Valid N listwise 97 Sumber : Data yang diolah SPSS, 2016 Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 4.3 dapat dijelaskan penggambaran mengenai pendeskripsian data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel Intelligent Quotient IQ memiliki jumlah sampel sebanyak 97, dengan nilai minimum 23,00, nilai maksimum 48,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 37,20. Sedangkan, Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 5,484. 2. Variabel Emotional Quotient EQ memiliki jumlah sampel sebanyak 97, dengan nilai minimum 59,00, nilai maksimum 107,00, dan mean nilai rata-rata sebesar 85,61. Sedangkan, Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 9,729. 3. Variabel Spritual Quotient SQ memiliki jumlah sampel sebanyak 97, dengan nilai minimum 43,00, nilai maksimum 81,00, dan mean nilai rata-rata sebesar 66,13. Sedangkan, Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 8,291. 4. Variabel Pemahaman Akuntansi memiliki jumlah sampel sebanyak 97, dengan nilai minimum 18,00, nilai maksimum 48,00, dan mean nilai rata-rata sebesar 37,56. Sedangkan, Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 4,538. Universitas Sumatera Utara 4.4 Analisis Data 4.4.1 Uji Kualitas Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Dan Spiritual Quotient terhadap Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi S-1 Di Universitas Sumatera Utara

3 58 117

Pengaruh Motivasi, Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Spritual Quotient, dan Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

0 8 99

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 6

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 18

PENGARUH INTELEGENCE QUOTIENT (IQ), EMOTIONAL QUOTIENT (EQ), DAN SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI SISWA DI SMK SUMPAH PEMUDA 2

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Intelligent Quotient 2.1.1.1 Pengertian Intelligent Quotient - Pengaruh Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Dan Spiritual Quotient terhadap Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi S-1 Di Univer

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Dan Spiritual Quotient terhadap Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi S-1 Di Universitas Sumatera Utara

0 0 7