Sistem ATP Adenosine Tri Phosphate

Cad. Glycogen hati 10 jam cab. OR kontinyu tidak diketahui 48 jam 24 jam karbohidrat - Pengangkutan asam 30 menit rest aktif 1 jam - Laktat 1 jam rest pasif 2 jam - Cadangan 02 10 - 15 detik - -

a. Sistem ATP Adenosine Tri Phosphate

Sumber energi yang sewaktu-waktu harus memenuhi kebutuhan untuk aktifitas otot adalah ATP. Bahan ini disimpan dalam jumlah yang terbatas dalam otot, dan diisi kembali bila diperlukan, dari bahan-bahan yang ada dalam tubuh untuk keperluan energi berikutnya. Daftar tabel di bawah ini merupakan klasifikasi latihan maksimal dengan berbagai durasi dan penyediaan sistem energinya selama latihan. Tabel 3. Klasifikasi Latihan Maksimal pada Berbagai Durasi dan Sistem Penyediaan Energi untuk Latihan Janssen, 1987:14. Durasi AerobAnaerob Energi Observasi 1-4 detik 4-20 detik 20-45 detik Anaerob, alaktik Anaerob, alaktik Anaerob, alaktik ATP ATP + PC ATP + CP Produk laktat tinggi 45-120 detik + anaerob, laktik Anaerob, laktik + glikogen otot Glikogen otot Dengan meningkatnya 120-140 detik Aerob Glikogen otot durasi, produksi laktat menurun Idem 240-600 detik. + anaerob, laktik Aerobik Glikogen otot Dengan meningkatnya + asam lemak durasi, dibutuhkan andil lemak yang lebih tinggi. Sumber energi terpenting untuk melakukan olahraga secara intensif adalah karbohidrat. Karbohidrat mampu menyediakan energi terbanyak per unit waktu. Bilamana intensitas eksersi lebih rendah, pembakaran lemak mulai memegang peran penting. Khususnya untuk perenang 50 meter asupan energinya lewat pembakaran karbohidrat. Tabel 4. Berbagai Substrat untuk Pasok Energi dan Ciri-cirinya. Substrat Dekomposisi Ketersediaan Kecepatan produksi energi Kreatin fosfat CP Anaerob, alaktik Sangat terbatas Sangat cepat Glikogenglukosa Anaerob, laktik Terbatas Cepat Glukosaglikogen Aerob, alaktik Terbatas Lambat Asam Lemak Aerob, alaktik Tak terbatas Sangat lambat ATP dapat diberikan kepada sel otot dalam tiga cara dua diantaranya secara anaerob, maksudnya adalah oksigen tidak mutlak diperlukan dalam menghasilkan ATP, yaitu Sistem ATP-PC dan Sistem LA, yang ketiga adalah Sistem Aerob memerlukan oksigen untuk menghasilkan ATP Smith, N.J. 1983:184. Semua energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh berasal dari ATP-ATP yang banyak terdapat dalam otot. Apabila otot terlatih lebih banyak, maka persediaan ATP lebih besar. Padahal yang tersedia dalam otot sangat terbatas jumlahnya, maka untuk dapat berkontraksi berulang-ulang ATP yang digunakan otot harus dibentuk kembali. Pembentukan ATP kembali resintesis ATP juga memerlukan energi. Apabila menginginkan otot dapat berkontraksi dengan cepat atau kuat maka ATP harus dibentuk lebih cepat guna membantu pembentukan ATP lebih cepat bila ada yang senyawa. PC Phospho Creative yang terdapat dalam otot. Phospho creative ialah senyawa kimia yang mengandung fosfat P, maka senyawa tersebut biasanya disebut sebagai Phosphagen system. Apabila PC pecah akan keluar energi, pemecahan ini tidak memerlukan oksigen PC ini jumlahnya sangat sedikit tetapi PC merupakan sumber energi yang tercepat untuk membentuk ATP kembali. Bila latihan yang cepat dan berat, maka jumlah ATP-PC tersebut dapat ditingkatkan. Energi yang tersedia dalam sistem ATP-PC hanya untuk bekerja yang cepat dan energinya juga cepat habis. Untuk membentuk ATP lagi kalau cadangan PC habis, maka dilakukan pemecahan glukosa tanpa oksigen atau disebut sebagai “Anaerobics glycolisis”. Pada cabang olahraga yang memerlukan intensitas sangat tinggi seperti lari 100 meter, renang 25 meter, atau angkat berat-angkat besi diperlukan energi sangat cepat, hal ini dapat dipenuhi dengan ATP-PC yang tersedia. Tabel 5. Kapasitas ATP dan Jumlah Tenaga Menit dalam Sistem Energi Foss Keteyian, 1998:35. Sistem Energi Kapasitas ATP Jumlah mol Tenaga MolMenit Timbunan phosphagen ATP-PC 0,6 3,6 Glikolasis Anaerobics 1,2 1,6 ErobicsOksigen 90.0 1,0

b. Sistem ATP-PC Adenosine Tri Phosphate Phospho-Creatine