intensitas yang relatif rendah. c. Program latihan berbeban.
Suatu latihan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot; termasuk latihan mengangkat beban, latihan isometrik, isotonok, isokinetik dan
latihan-latihan menahan yang sejenisnya. Latihan adalah peoses kerja yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, dimana beban dan intensitas latihan makin hari makin bertambah, sehingga pada akhirnya memberikan rangsangan secara
menyeluruh terhadap tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik serta mental secara bersama-sama, Mulyono Biyakto A, 1993:1.
Latihan renang gaya dada yang benar harus diawali dengan peregangan otot skelet dan ligamen, kemudian dilanjutkan dengan pemanasan yang berisi
kalestenik dan aktifitas formal. Peregangan bertujuan agar unsur kelentukan tetap terjaga dan untuk mencegah cidera, sedangkan pemananasan bertujuan
untuk mempersiapkan sirkulasi darah serta mengoptimalkan temperatur sehingga reaksi enzimatik berjalan dengan baik. Selain itu latihan fisik yang
baik harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar latihan khusus.
a. Tujuan Latihan Fisik Renang Gaya Dada 50 Meter
Mencapai prestasi yang setinggi-tingginya membutuhkan sebuah proses yang sistematis maka usaha pembinaan perenang harus dilakukan dengan
menyusun strategi dan perencanaan yang rasional. Untuk tujuan prestasi dalam olahraga renang, khususnya pada nomor renang jarak pendek 50 meter
diperlukan berbagai pertimbangan dan perhitungan serta analisis gerak manusia yang cukup kompleks.
Keberhasilan penampilan perenang tidak hanya ditentukan oleh pencapaian pada domain fisik saja, melainkan juga ditentukan oleh pencapaian
pada domain psikomotor, kognitif dan afektif. Oleh karena keempat domain ini dalam kenyataannya merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan, maka dalam
peningkatannya harus dikembangkan secara bersamaan atau simultan. Dengan demikian secara terinci tujuan latihan menurut Haree 1982:8 adalah sebagai
berikut: a Mengembangkan kepribadian
b Kondisioning dengan sasaran utama untuk meningkatkan power, kecepatan dan daya tahan.
c Meningkatkan teknik dan koordinasi gerak. d Melibatkan taktik, serta
e Meningkatkan mental.
b. Prinsip-Prinsip Latihan Fisik Renang Gaya Dada 50 Meter
Pengembangan kondisi fisik dari hasil latihan tergantung pada tipe beban latihan yang diberikan serta tergantung dari kekhususan latihan Fox, Bower
Foss, 1988:358. Oleh karena begitu pentingnya peningkatan kondisi fisik perlu dipahami prinsip-prinsip dasar latihan fisik yang akan dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan suatu latihan, yaitu antara lain: 1 Prinsip Pemanasan dan Pendinginan
Untuk melakukan latihan fisik secara baik harus diawali dengan
pemanasan yang berisi peregangan, kalestenik dan aktivitas formal dan setelah latihan diakhiri dengan pendinginan Fox, 1984:224. Pemanasan dapat
dikerjakan secara umum dan khusus, yaitu dengan berbagai macam latihan aktif dan pasif. Pemanasan bias dikerjakan dengan kombinasi latihan aktif dan pasif.
Pemanasan aktif dan pasif akan meningkatkan kelancaran peredaran darah, meningkatkan penyaluran oksigen dan pertukaran zat.
2 Prinsip Kekhususan Prinsip ini menyangkut beberapa aspek yang perlu mendapat
perhatian secara khusus, yaitu: a khusus terhadap sistem energi utama yang digunakan; b khusus terhadap kelompok otot yang dilatih; dan c khusus
terhadap pola gerak yang sesuai dengan ketrampilan cabang olahraga yang hendak dikembangkan Fox, Bower Foss, 1988:171.
3 Prinsip Perbedaan Individu Mengingat bahwa reaksi masing-masing individu berbeda terhadap
rangsangan yang sama, maka perlu diterapkan prinsip individu. Prinsip ini didasarkan pada karakteristik seseorang itu berbeda, baik secara fisik maupun
fisiologis. Sasaran latihan hendaknya disesuaikan dengan; tingkat motivasi dan kesegaran seseorang, lama latihan lebih berarti apabila program latihan
direncanakan berdasarkan kebutuhan individu dan kondisi kemampuan pelakunya.
4 Prinsip Beban Lebih Secara Progresif Setelah melakukan latihan beberapa kali, organisme akan memiliki
daya adaptasi terhadap beban yang diatasinya. Jika beban latihan telah mencapai
suatu kriteria tertentu, tubuh akan makin terbiasa dengan beban tersebut dan apabila beban itu tidak dinaikkan, maka kemampuannya tidak bertambah. Oleh
karenaa itu beban tersebut harus ditambah sedikit demi sedikit untuk meningkatkan kemungkinan perkembangannya.
Beban diberikan bersifat individual, beban mendekati maksimal hingga supermaksimal. Jika latihan itu berbentuk interval, maka peningkatan beban
dilakukan secara progresif dengan cara mengubah salah satu komponen interval, sebagai contoh misalnya: jarak diperpanjang jarak, repetisi, dan
istirahat tetap; atau gerakan dipercepat faktor-faktor lain tetap sama; atau repetisi ditambah faktor-faktor tetap sama; atau istirahat diantara repetisi
dipersingkat Harsono, 1988:162. 5 Prinsip Latihan Beraturan
Prinsip ini bertujuan agar beban latihan tertuju dan tersusun menurut kelompok dan tempat berfungsinya otot. Hendaknya latihan dimulai dari otot
besar menuju otot yang lebih kecil Fox, 1984:126. Hal ini mengingat bahwa pada kelompok otot besar disamping tidak mudah lelah juga lebih mudah
dalam pelaksanaan latihan daripada untuk kelompok otot kecil yang lebih sulit. 6 Prinsip Interval
Serangkaian latihan yang dijalankan tidak boleh mengabaikan prinsip interval. Ciri khas latihan interval ini adalah dengan adanya istirahat yang
diselingkan pada waktu melakukan latihan. Istirahat diantara latihan tersebut dapat berupa istirahat aktif ataupun istirahat pasif, tergantung dari sistem
energi mana yang akan dikembangkan.
Istirahat diantara setiap rangsangan latihan memegang peranan yang menentukan. Sebab organisme yang mendapat beban latihan sebelumnya harus
dipulihkan lagi. Istirahat yang terlalu panjang dan terlalu pendek dapat mengharnbat keefektifan suatu latihan. Setiap rangsangan gerak menyebabkan
penggunaan energi dan pengurangan cadangan energi, akan tetapi juga mengandung rangsangan untuk pembentukan energi baru.
Kesediaan organisme yang lebih tinggi untuk menunjukkan gejala penyesuaian, terlihat pada pembebanan dalam istirahat berikutnya, sudah
tentu tidak dalam jangka waktu yang tidak terbatas, melainkan dalam saat yang pendek sewaktu pemulihan kembali organisme secara menyeluruh. Jangka
waktu istirahat yang pendek tetapi penting harus disesuaikan dan dipergunakan dengan baik, sebab dalam waktu yang pendek itulah tersusun rangsangan latihan
yang baru. Oleh karena itu istirahat tidak boleh terlalu pendek, karena bila demikian saat yang baik dan menguntungkan belum tercapai. Juga istirahat tidak
boleh terlalu panjang, karena dalam hal demikian saat yang penting berlalu tanpa dapat dimanfaatkan. Rangsangan yang baru harus cukup tetap tersusun
dalam tahap superkompensasi keseimbangan organisme secara keseluruhan.
c. Pengaruh Latihan Fisik Renang Gaya Dada 50 Meter terhadap Fisiologi