Bahan Penelitian Prosedur Penelitian

31

4.5.2 Bahan Penelitian

• 40 gigi premolar rahang atas yang telah dicabut untuk perawatan ortodonti • Saline untuk penyimpanan sampel penelitian • Resin komposit Stress Decreasing Resin Dentsply • Resin komposit Tetric N Ceram bulk-fill Ivoclar Vivadent • Resin komposit Filtek bulk-fill 3M • Resin komposit packable P60 3M • Bahan adhesif total-etch two step C-Bond wp-dental • Self curing acrylic Vertex • Vaselin • Aquadest • Gips untuk penanaman gigi

4.5.3 Prosedur Penelitian

a. Persiapan sampel Sampel yang digunakan sebanyak 40 buah gigi premolar rahang atas yang telah diekstraksi untuk keperluan ortodonti yang dibersihkan dengan scaler kemudian direndam dalam larutan saline. Kemudian sampel dikelompokkan menjadi empat Gambar 14. A. Resin komposit Tetric N Ceram bulk-fill, B. Resin Komposit Filtek Bulk-fill, C. .................... Resin Komposit SDR, D. Resin Komposit Packable a b d c Universitas Sumatera Utara 32 kelompok secara acak, masing-masing kelompok berjumlah 10 sampel dan ditanam dalam balok gips untuk memudahkan dilakukan preparasi dan restorasi. b. Perlakuan Sampel 1. Preparasi Sampel Bentuk Outline Form desain kavitas II mesio oklusal gigi premolar menggunakan pensil kayu dengan bantuan kaliper untuk mendapat ukuran yang akurat dengan ukuran lebar buko-lingual 4 mm, mesio-distal 4 mm kedalaman 4 mm. Preparasi kavitas menggunakan high speed handpiece dan akses ke jaringan enamel dan dentin menggunakan pear shape bur dan preparasi dimulai pada enamel permukaan oklusal. Selanjutnya kavitas diperdalam dengan memasukkan bur perlahan-lahan sehingga mencapai kedalaman 4 mm. Gambar 15. Penanaman sampel pada balok gips I II III IV Universitas Sumatera Utara 33 2. Restorasi Sampel Desain preparasi kavitas dilakukan menurut penelitian Thuydung et al 2014. Kelompok I : Pasang matriks pada bagian proksimal, lalu aplikasi etsa dengan menggunakan bonding aplikator selama 15 detik, kemudian bilas dengan air dan struktur gigi dijaga dan pertahankan tetap lembab moist. Selanjutnya aplikasikan bonding pada gigi yang sudah dipreparasi sehingga akan berpenetrasi ke dalam struktur yang ireguler dan sinari selama 20 detik untuk proses polimerisasi. Aplikasikan Tetric N Ceram bulk-fill sebagai restorasi dengan teknik bulk dan sinari selama 20 detik. Kelompok II Gambar 16. Desain preparasi klas II lebar 4 mm, panjang 4 mm dan dalam ... ............... 4 mm. a arah mesial, b arah oklusal. 29 4 mm 4 m 4 mm 4 m m Universitas Sumatera Utara 34 Pasang matriks pada bagian proksimal, lalu aplikasi etsa dengan menggunakan bonding aplikator selama 15 detik, kemudian bilas dengan air dan struktur gigi dijaga dan pertahankan tetap lembab moist. Selanjutnya aplikasikan bonding pada gigi yang sudah dipreparasi sehingga akan berpenetrasi ke dalam struktur yang ireguler dan sinari selama 20 detik untuk proses polimerisasi. Aplikasikan Filtek bulk-fill sebagai restorasi dengan teknik bulk dan sinari selama 20 detik. Kelompok III : Pasang matriks pada bagian proksimal, lalu aplikasi etsa dengan menggunakan bonding aplikator selama 15 detik, kemudian bilas dengan air dan struktur gigi dijaga dan pertahankan tetap lembab moist. Selanjutnya aplikasikan bonding pada gigi yang sudah dipreparasi sehingga akan berpenetrasi ke dalam struktur yang ireguler dan sinari selama 20 detik untuk proses polimerisasi. Aplikasikan Stress Decreasing Resin SDR sebagai intermediate layer dengan teknik bulk setebal 3 mm, diukur menggunakan probe dan sinari selama 20 detik. Selanjutnya, untuk tahap akhir aplikasikan resin komposit packable setebal 1 mm dan kemudian sinari selama 20 detik. Kelompok IV Pasang matriks pada bagian proksimal, lalu aplikasi etsa dengan menggunakan bonding aplikator selama 15 detik, kemudian bilas dengan air dan struktur gigi dijaga dan pertahankan tetap lembab moist. Selanjutnya aplikasikan bonding pada gigi yang sudah dipreparasi sehingga akan berpenetrasi ke dalam struktur yang ireguler dan sinari selama 20 detik untuk proses polimerisasi. Aplikasikan resin komposit packable sebagai restorasi dengan teknik inkremental dan sinari selama 20 detik. : a d e f a b c 1 Universitas Sumatera Utara 35 3. Finishing Polishing Pemolishan restorasi dilakukan menggunakan fine finishing bur untuk membuang restorasi resin komposit yang berlebihan kemudian lakukan pemolishan dengan menggunakan bur silicone pada permukaan restorasi. 4. Water Storage Termocycling Seluruh sampel yang telah direstorasi dimasukkan kedalam wadah dengan larutan saline dan direndam selama 24 jam. Selanjutnya lakukan proses termocycling dengan memasukkan sampel ke dalam baker glass yang berisi air es selama 30 detik dengan temperatur 5 ˚C lalu pindahkan dengan jeda waktu 10 detik ke waterbath dengan temperatur 55 ˚C lalu diamkan selama 30 detik dan lakukan berulang sebanyak 200 kali. Gambar 17. A. Aplikasi etsa 15 detik, B. Aplikasi bonding, C. Penyinaran 20 detik, D.Aplikasi resin komposit, E. Penyinaran 20 detik, F. Tahap Finishing. Gambar 18. Proses thermocyling f e 4 Universitas Sumatera Utara 36 5. Penanaman Sampel ke Dalam Cetakan Akrilik Gigi ditanam pada balok akrilik self curing yang dicetak dengan menggunakan spuit 10 ml yang telah diolesi dengan vaselin sebelumnya. Gigi ditanam 2 mm di bawah cemento enamel junction untuk menyerupai kedudukan gigi pada tulang alveolar. Setelah akilik hampir mengeras, akrilik dikeluarkan dari spuit. setelah itu dibuat balok basis akrilik dengan cetakan yang terbuat dari kaca dengan bantuan busur sebagai dataran penuntun kemiringan 13,5 ˚ terhadap aksis panjang gigi Desain balok akrilik dilakukan menurut penelitian Ozgunaltay et al 2015. 13,5 ˚ Gambar 19. Gambar balok basis akrilik Gambar 20. a. Balok akrilik, b. Sampel yang telah ditanam di akrilik. a b a b Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 21. ilustrasi aplikasi load pada uji fraktur dengan kemi- ringan 13,5 ˚ untuk mensimulasikan keadaan eksentrik. 6. Proses Uji Ketahanan Fraktur Proses uji tekan dilakukan di laboratorium Uji Mekanis Fakultas MIPA USU untuk mengetahui kekuatan ketahanan fraktur dari sampel. Sampel diletakkan pada balok basis akrilik kemudian dilakukan uji tekan pada marginal ridge dengan kemiringan 13,5 ˚menggunakan Torsee’s Universal Testing Machine. Sampel ditekan dari arah oklusal dengan kecepatan 1 mmmenit sampai terjadi fraktur. Data yang diperoleh berupa load dalam satuan Kgf dan kemudian satuan diubah ke Newton N.

4.6 Pengolahan dan Analisis Data