Polimerisasi Resin Komposit Resin Komposit Bulk-fill

11 komposit ini sehingga bahan ini dapat digunakan secara injeksi pada preparasi dan hal ini membuat resin komposit flowable menjadi pilihan yang baik sebagai restorasi pit dan fissure. 2

2.1.3 Polimerisasi Resin Komposit

Proses polimerisasi terjadi melalui 3 tahap yaitu : inisiasi, propagasi dan terminasi. Pada tahap inisiasi akan dihasilkan radikal bebas aktif dimana radikal bebas aktif ini akan beraksi dengan monomer dan menghasilkan monomer radikal dengan inti yang aktif. Selanjutnya adalah tahap propagasi, tahap ini berlangsung pada saat molekul monomer sedang bereaksi dengan cepat dengan inti yang aktif untuk menghasilkan reaksi berantai. Reaksi ini akan terus berkelanjutan menjadi rangkaian yang panjang atau dapat juga bereaksi dengan rantai lainnya membentuk rantai silang. Proses terminasi terjadi apabila semua radikal bebas telah selesai bereaksi. 22,23 Keseluruhan proses ini dapat dilihat pada gambar 4. a b c d Gambar 4. Proses polimerisasi a aktivasi, b inisiasi, c ..... propagasi, d terminasi 24 Universitas Sumatera Utara 12

2.1.4 Resin Komposit Bulk-fill

Resin komposit bulk-fill merupakan komposit dengan peningkatan kemampuan dalam mengurangi shrinkage polimerisasi dan kedalaman penyinaran. Bulk-fill merupakan resin jenis baru nano-hybrid komposit yang dapat digunakan untuk gigi posterior dan dapat juga digunakan untuk restorasi klas V . Setiap merek bulk-fill memiliki mekanisme kerja yang berbeda namun memiliki keunggulan yang sama yaitu dapat diaplikasikan dengan ketebalan mencapai 4 mm sekali aplikasi. Resin komposit bulk-fill mempunyai beberapa mekanisme kerja yaitu : a. Menggunakan tipe filler yang berbeda Pada bulk-fill untuk mengurangi polimerisasi shrinkage produsen menambahkan suatu bahan yaitu shrinkage stress reliever, merupakan suatu filler khusus yang sebagian fungsinya dijalankan oleh silane, kadar filler ini sebesar 17 prepolymers, Ba-Al-F ukuran partikel 0,4-0,7 μm, YbF 3 ukuran partikel 200 nm dan filler loading sebesar 61 dan 17 isofillers dari total volume. 15 Shrinkage stress reliever ini mempunyai modulus elastisitas yang rendah yaitu sebesar 10 Gpa sehingga menyebabkan bulk-fill memiliki sifat lebih fleksibel dan dapat berperan seperti pegas saat polimerisasi berlangsung. 15,16 Gambar 5. Gambar 5. Shrinkage stress reliever berperan seperti pegas saat proses polimerisasi sehingga shrinkage akan berkurang dan resin akan tetap melekat pada dinding kavitas 15 Universitas Sumatera Utara 13 Pada pabrikan lain juga menggunakan tipe filler nanocluster dimana tipe filler ini dapat meningkatkan sifat mekanis resin komposit karena nanocluster dapat meredam stress akibat load yang diberikan dengan memecah diri dari struktur cluster utama. b. Menggunakan tipe monomer yang berbeda Produsen lainya menggunakan dua jenis monomer baru yang apabila dikombinasikan dapat mengurangi polimerisasi shrinkage. Monomer pertama yaitu AUDMA aromatic dimethacrylate akan mengurangi kelompok resin reaktif, hal ini akan sedikit mengurangi shrinkage volumetric. Monomer kedua yaitu AFM addition fragmentation monomer akan membelah proses fragmentasi yang sedang berlangsung sehingga akan mengurangi terbentuknya jaringan pada saat polimerisasi terjadi sehingga akan mengurangi stress. 25 c. Menggunakan foto inisiator yang berbeda Pada bulk-fill untuk mencapai kedalaman yang lebih besar dilakukan peningkatan translusensi pada bahan ataupun menggunakan jenis inisiator tambahan yang baru yaitu ivocerin – dibenzoyl germanium derivative yang dapat menyerap sinar biru secara maksimal yang berada dalam rentang panjang gelombang 370-460 nm. Ivocerin 370-460 nm bersifat lebih reaktif terhadap cahaya daripada camporquinone 400-500 nm dan Lucirin TPO 300-400 nm sehingga menyebabkan polimerisasi lebih cepat dan kedalaman penyinaran yang lebih besar. 15 Gambar 6. Koefisien absorbsi ivocerin yang lebih tinggi dan lebih reaktif terhadap cahaya mengakibatkan polimerisasi lebih cepat dan dengan kedalaman penyinaran yang lebih dalam 15 Camporquinone Universitas Sumatera Utara 14 d. Menggunakan modulator polimerisasi Resin komposit bulk-fill dapat ditemukan dalam dua konsistensi yaitu high viscous dan low viscous. Low viscous mengandung fluoride yang dapat digunakan sebagai basis pada klas I dan II. Resin ini dapat diaplikasikan setebal 4 mm dengan stress polimerisasi yang minimal. Teknologi resin ini dapat mengurangi shrinkage volumetric sebesar 20 dan stress polimerisasi sebesar 80 jika dibandingkan dengan resin komposit low viscous tradisional. 16,26 Hal ini dapat dicapai karena terdapat resin urethane dimethacrylate yang merupakan resin ukuran lebih besar berat molekul 849 gmol dibandingkan Bis-GMA 513 gmol lalu dikombinasikan dengan modulator polimerisasi yang tertanam pada bagian tengah resin. Molekul besar dan pembentukan fleksibilitas disekeliling pusat modulator akan memaksimalkan fleksibilitas dan struktur jaringan kimia flowable. Selain itu formulasi filler loading 68 berat, 45 volume juga mengurangi shrinkage volume dan meningkatkan kekuatan bahan. 26

2.2 Sistem Adhesif