7
2.1.1.2 Filler Filler merupakan mineral transparant yang dicampur pada resin komposit
dengan tujuan untuk meningkatkan sifat mekanis dan mengurangi shrinkage polimerisasi. Filler mempengaruhi sebagian besar volume atau berat dari resin
komposit. Filler mempunyai beberapa fungsi yaitu untuk memperkuat matriks resin, mengatur translusensi, dan mengontrol shrinkage pada saat polimerisasi berlangsung.
Filler terdiri dari mineral yang sudah dihancurkan seperti quartz, kaca, atau sol-gel yang berasal dari keramik. Kebanyakan kaca mengandung oksida logam berat seperti
barium atau zinc sehingga diperoleh sifat radiopaq saat dilakukan radiografi. Ukuran filler juga mempengaruhi kekasaran permukaan restorasi, semakin besar ukuran filler
maka semakin kasar permukaan restorasi.
20-22
a
b
c
d
Gambar 1. Struktur kimia matriks resin komposit. a bis-GMA, b UDMA, c TEGDMA, ..................
d bis-EMA6
22
Universitas Sumatera Utara
8
2.1.1.3 Coupling Agent
Ikatan antara filler dan matriks didapat dengan cara melapisi partikel filler dengan silane coupling agent, artinya coupling agent berfungsi untuk mengikat filler
dengan matriks resin. Beberapa fungsi coupling agent yaitu untuk mengikat filler dengan resin matriks, menyalurkan tekanan dari resin matriks yang fleksibel ke
partikel filler yang kaku dan mencegah penetrasi air pada permukaan resin filler sehingga bersifat stabil terhadap keadaan basah, contoh coupling agent yang paling
sering digunakan γ-methacryloxypropyl trimethoxysilane
2,20
Gambar 2
2.1.1.4 Inisiator dan Akselerator
Proses curing pada resin komposit dimulai dengan adanya pemicu yaitu cahaya ataupun dapat berupa reaksi kimia. Cahaya yang digunakan adalah cahaya
biru dengan panjang gelombang 465 nm, dimana cahaya ini akan diserap oleh photo- sensitizer seperti champhorquinone yang ditambahkan pada monomer selama proses
pembuatan resin komposit dengan kadar yang bervariasi dari 0,1 - 1,0. Camphorquinone dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang antara 400 dan
500 nm. Pada resin komposit methacrylatess radikal bebas akan terbentuk pada saat resin komposit diaktivasi. Reaksi ini selanjutnya akan dipercepat dengan adanya
amine organik. Amine dan champhorquinone akan berada dalam keadaan stabil dan tidak bereaksi satu sama lain selama resin komposit tidak terekspos pada cahaya.
20,22
Gambar 2. Struktur kimia silane coupling agent γ-methacr-
.................. yloxypropyl trimethoxysilane
20
Universitas Sumatera Utara
9 Meskipun light-cured komposit banyak digunakan namun masih memiliki
kekurangan yaitu harus menggunakan teknik insersi inkremental saat ketebalan tambalan mencapai 2 sampai 3 mm karena keterbatasan penetrasi sinar pada resin
komposit. Oleh karena itu penggunaan light cured komposit akan sangat menyita waktu apabila digunakan pada restorasi yang besar seperti kavitas klas II.
20,22
2.1.1.5 Pigment dan Komponen lain