commit to user 84
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini adalah : hasil penelitian M. Furqon H. 2008 telah mampu membedakan jenis-jenis permainan
berdasarkan kelompok umur serta mengembangkan pengaruh bermain terhadap perkembangan anak, sehingga dapat dijadikan sebagai panduan bagi guru SD
bidang pendidikan jasmani untuk dapat melakukan variasi dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani disekolah.
Huizinga, Roger Caillois dalam Rusli Lutan 2001: 33 membagi permainan
games
secara umum menjadi 4 kategori utama yaitu : 1 Agon yaitu permainan yang bersifat pertandingan, perlawanan kedua belah pihak dengan
kesempatan yang sama untuk mencapai kemenangan sehingga dibutuhkan perjuangan fisik yang keras, 2 Alea yaitu permainan yang mengandalkan hasil
secara untung-untungan, atau hukum peluang. Sementara kemampuan otot tidak diperlukan, 3 Mimikri yaitu permainan fantasi yang memerlukan kebebasan,
dan bukan kesungguhan, 4 Illinx yaitu mencakup permainan yang mencerminkan untuk melampiaskan kebutuhan untuk bergerak, berpetualang, dan
dinamis, lawan dari keadaan diam, seperti berolahraga di alam terbuka, mendaki gunung.
McCloy dalam Donald K Mathews 1963 :145-148 telah mampu mengembangkan tes kemampuan gerak umum. Dari tes yang mereka kembangkan
tersebut mampu untuk meramalkan keberhasilan individu dalam usaha-usaha mempelajari gerak keterampilan dalam olahraga.
commit to user 85
Drowatzky 1981: 4, menyimpulkan dan mendefinisikan belajar motorik sebagai proses perubahan atau modifikasi individu sebagai hasil hasil timbal balik
antara latihan dan lingkungan. Adapun faktor-faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1 faktor proses belajar, 2 faktor personal meliputi persepsi, ketajaman
berfikir, intelegensi, ukuran fisik, latar belakang, pengalaman, emosi, kapabilitas, motivasi, kemampuan gerak, sikap, jenis kelamin, dan usia; 3 faktor situasi
meliputi situasi alami dan situasi sosial. Guttridge dalam Sugiyanto 1998:103 meneliti perbandingan kemampuan
gerak antara anak laki-laki dan anak perempuan berumur 2 sampai 7 tahun. Kesimpulan penelitiannya adalah bahwa anak perempuan cenderung lebih baik
penguasaannya dalam gerakan berjengket, lompat tali dan mencongklang
galloping
. Sementara itu anak laki-laki cenderung lebih menguasai gerakan meloncat dan melempar.
Sugiyanto 1998 meneliti perbandingan kemampuan keseimbangan gerak antara anak laki-laki dan anak perempuan. Kesimpulan penelitiannya adalah
antara umur 6 sampai dengan 16 tahun anak-anak umumnya mengalami peningkatan keseimbangan dinamik, tetapi antara umur 12 sampai 14 tahun hanya
sedikit penigkatannya.
Peningkatan keseimbangan
tidak selalu
tetap kecepatannya. Pada anak laki-laki peningkatannya melambat pada usia antara 7
sampai 9 tahun., dan anak perempuan melambat pada usia antara 8 sampai 10 tahun. Dalam hal keseimbangan statik ada peningkatan yang ajeg pada masa anak
besar.
commit to user 86
C. Kerangka Pemikiran