commit to user 86
C. Kerangka Pemikiran
1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain antara
individual games
dan
groups games
terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar
Ditinjau dari jumlah pemainnya, permainan perorangan
individual games
adalah permainan yang dilakukan oleh satu orang atau sendirian saja, ia aktif bergerak sendiri tanpa bantuan orang lain. Seandainya ada pemain lain ia tidak
mempunyai kaitan apa – apa denganya. Dalam permainan ini ada permainan yang para pemainnya saling membutuhkan, tetapi bukan untuk kerja sama melainkan
untuk menjadi lawan yang harus ditaklukkan. Sedangkan permainan beregu
groups games
adalah permainan yang dilakukan dua orang atau lebih tergantung dari jenis permainan yang akan dimainkan. Dimungkinkan dengan bermain secara
beregu akan menimbulkan rasa solidaritas, saling menghargai, saling toleransi, dan saling keterbukaan sesama teman, membentuk kekompakan dan kerja sama
antar pemain dalam satu regu. Ditinjau dari tujuan permainan perorangan
individual games
dan permainan beregu
groups games
pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kemampuan gerak dasar bagi pelakunya. Selain ditinjau dari hal
tersebut, permainan perorangan
individual games
dan permainan beregu
groups games
juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula. Kelebihan permainan perorangan
individual games
adalah dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar berasal dari sendiri bukan bantuan orang lain, meningkatkan
kemandirian siswa, kondisi fisik anak lebih baik karena kesempatan mengulang
commit to user 87
aktivitas lebih banyak, dan terjadi kompetisi yang lebih ketat dan seimbang. Kekurangannya adalah siswa kurang memiliki semangat dalam melakukan
permainan, beban tugas harus ditanggung sendiri terkadang dirasa memberatkan dan peningkatan hasil permainan perorangan terhadap peningkatan kemampuan
gerak dasar dirasa tidak merata karena tergantung individu itu sendiri. Sedangkan kelebihan dari permainan beregu
groups games
adalah dapat membangkitkan kepekaan diri seseorang terhadap orang lain dalam sebuah kelompok,
menimbulkan solidaritas sehingga timbul partisipasi yang spontan dalam mencapai tujuan, memberi mtivasi kepada siswa untuk melakukan gerakan yang
benar dan sungguh-sungguh, dan peningkatan hasil belajar dapat dirasakan serempak. Kekurangannya adalah apabila siswa masuk kelompok yang tidak
disukai maka akan timbul perpecahan, baban kekuatan tergantung pada kekompakan kelompoknya, dan apabila satu siswa melakukan kesalahan maka
semua anggota kelompoknya juga mendapat hukuman. Dari uraian diatas dengan memperhatikan segala kelebihan dan
kekurangan masing-masing pendekatan pembelajaran bermain tersebut maka dapat diduga bahwa antara kedua pendekatan pembelajaran bermain
individual games
dan
groups games
akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil peningkatan kemampuan gerak dasar
.
2. Perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan gerak dasar antara
kelompok umur 6,01 – 7,00 tahun dengan 7,01 – 8,00 tahun.
Berdasarkan pada karakteristik fisik dan motorik, perkembangan kognitif dan afektif, serta implikasi program pengembangan gerak anak yang berumur 6,01
commit to user 88
– 7,00 tahun berbeda dengan anak yang berumur 7,01 – 8,00 tahun, karakteristik anak laki-laki umur 6,01 – 7,00 tahun umumnya masih duduk di kelas I dan II
sedangkan karakteristik anak laki-laki umur 7,01 – 8,00 tahun umumnya duduk di kelas II dan III Sekolah Dasar. Siswa sekolah dasar sesuai dengan perkembangan
karakteristiknya senang berkompetisi diantara teman-temannya. Mereka lebih termotivasi untuk bersaing dalam segala hal dengan teman sekelas atau seumur
dengannya, sehingga ia dapat membanggakan dirinya akan keterampilan yang dimilikinya. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran yang mempelajari
keterampilan perlu untuk dikelompokkan. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan maksimal siswa di dalam kelompoknya dan siswa yang
bersangkutan lepas melakukan aktivitas karena merasa bersaing dengan teman sebaya atau siswa yang berumur sama.
Kemampuan gerak dasar terkait erat dengan kematangan seseorang. Seseorang yang memiliki tingkat kemampuan gerak dasar yang tinggi akan
memiliki kematangan sistem syaraf, otot dan organisme tubuh yang baik pula. Kemampuan gerak dasar siswa akan meningkat seiring dengan aktivitas yang
dilakukan. Aktivitas yang diberikan seharusnya memperhatikan kebutuhan dan tingkat karakterislik fisik dan motorik, perkembangan kognitif dan afektif, serta
implikasi program pengembangan gerak anak. Dengan demikian antara kelompok umur 6,01 – 7,00 tahun dan kelompok umur 7,01 – 8,00 tahun terdapat perbedaan
dalam peningkatkan kemampuan gerak dasar.
commit to user 89
3. Pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran bermain dan kelompok
umur terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.
Permainan perorangan
individual games
dan permainan beregu
groups games
merupakan salah satu bentuk model pembelajaran dalam pendidikan jasmani, yang didalamnya terdapat rasa senang dan gembira tanpa ada paksaan
dari siapapun juga. Ditinjau dari tujuannya pendekatan pembelajaran bermain memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar bagi pelakunya,
namun pengaruh yang ditimbulkan tentu berbeda karena kedua permainan tersebut mempunyai perbedaan. Pendekatan pembelajaran bermain yang tepat dalam
pendidikan jasmani akan meningkatkan motivasi anak untuk melakukan aktivitas yang diberikan. Dengan banyak aktivitas yang dilakukan dapat memacu
meningkatkan kemampuan gerak dasar anak, apalagi dalam kelompok belajar itu umur siswa rata-rata sama, hal ini akan mendorong siswa untuk berkompetisi
sesama teman. Proses pembelajaran yang mempelajari keterampilan perlu untuk
dikelompokkan. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan maksimal siswa di dalam kelompoknya dan siswa yang bersangkutan lepas
melakukan aktivitas karena merasa bersaing dengan teman sebaya atau siswa yang berumur sama, sehingga akan menjadi situasi pembelajaran yang baik dan
kompetitif. Dengan demikian antara kemampuan gerak dasar dan kelompok umur akan terjadi pengaruh interaksi melalui pendekatan pembelajaran bermain yang
diberikan.
commit to user 90
Berdasarkan karakteristik perkembangan fisik dan motorik, perkembangan kognitif dan afektif, serta implikasi program pengembangan gerak pendekatan
pembelajaran bermain dengan permainan perorangan
individual games
lebih tepat diberikan pada masa kanak-kanak awal. Sedangkan pendekatan
pembelajaran bermain dengan permaian beregu
groups games
lebih tepat diberikan pada masa kanak-kanak akhir.
D. Perumusan Hipotesis