2.2.1 Beta Saham
Risiko sistematis disebut juga dengan risiko pasar karena mempengaruhi seluruh perusahaan. Risiko ini dapat berupa tingkat bunga, keadaan pasar, ataupun
tingkat inflasi. Ukuran dari risiko sistematis itu sendiri adalah Beta. Secara definisi Beta merupakan risiko relatif yang mencerminkan risiko relatif saham
individual terhadap portofolio pasar secara keseluruhan Tandelilin, 2010: 522. Semakin besar beta suatu sekuritas, semakin tinggi risiko sistematis dari
sekuritas tersebut. Portofolio yang terdiri dari saham-saham beta tinggi memiliki risiko tidak sistematis yang lebih besar dibandingkan dengan saham-saham yang
mempunyai beta rendah Murwani, 1998. Beta merupakan suatu ukuran risiko yang berasal dari hubungan antara
tingkat keuntungan suatu saham dengan pasar. Risiko ini berasal dari beberapa faktor fundamental perusahaan dan faktor karakteristik pasar tentang saham
perusahaan tersebut. Beta ini digunakan untuk mengukur risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Menurut Gumanti 2011:50 beta merupakan
risiko sistematik atau risiko pasar yang mencerminkan seberapa sensitif tingkat perubahan pasar mempengaruhi perubahan dalam saham individual, dimana beta
pasar adalah satu. Artinya, jika suatu perusahaan memiliki Beta lebih besar dari satu, maka dapat disimpulkan perusahaan itu memiliki sensitifitas yang tinggi,
demikian juga sebaliknya. Beta suatu saham dapat diukur dengan analisis estimasi menggunakan data
historis. Beta yang diukur dengan data historis ini kemudian berguna untuk mengestimasi beta masa datang. Beta historis tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan data pasar return sekuritas dengan return pasar, data akuntansi
Universitas Sumatera Utara
laba perusahaan dengan laba indeks pasar, dan data fundamental menggunakan variabel-variabel fundamental.
Beta dalam dunia keuangan fundamental merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar
Jogiyanto dalam Tarsisius, 2011. Volatisitas tersebut merupakan fluktuasi dari return suatu sekuritas dalam suatu periode tertentu. Nilai dari beta dapat dinilai
sama dengan satu, kurang dari satu, atau bahkan lebih besar daripada satu. Menurut Husnan 2005: 204-205 penilaian terhadap beta
β sendiri dapat dikategorikan ke dalam tiga kondisi yaitu:
a. Apabila
β = 1, berarti tingkat keuntungan saham i berubah secara proporsional dengan tingkat keuntungan pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham
i sama dengan risiko sistematis pasar. b.
Apabila β 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih besar
dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i lebih besar dibandingkan dengan
risiko sistematis pasar, saham jenis ini sering juga disebut sebagai saham agresif. c.
Apabila β 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih kecil
dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i lebih kecil dibandingkan dengan
risiko sistematis pasar, saham jenis ini sering juga disebut sebagai saham defensif.
Universitas Sumatera Utara
Kelebihan Pengembalian atas Saham
β 1 β = 1
β 1
Kelebihan Pengembalian pada Portofolio Pasar
Sumber: Husnan 2005: 204
Gambar 2.1 Kemiringan Beta Saham
Beta menunjukkan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar. Semakin tinggi beta suatu sekuritas maka semakin sensitif sekuritas
tersebut terhadap perubahan pasar.
2.2.2 Pendekatan Beta Saham