permintaan pasar terhadap saham perusahaan akan meningkatkan harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setianingrum
2009. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Dividend Payout Ratio DPR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor manufaktur dan penelitian yang dilakukan oleh Wahuyuningsih 2010
menunjukkan bahwa Dividend Payout Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan di LQ 45 Bursa Efek
Indonesia.
4.3.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham
Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio DER berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini
menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Debt to Equity Ratio DER tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap harga saham
perusahaan-perusahaan di Jakarta Islamic Index JII periode 2011-2014. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan melunasi hutang dengan menggunakan ekuitas. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya
penggunaan hutang dibanding modal sendiri. Struktur permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang menyebabkan
perusahaan memiliki risiko ketidakmampuan melunasi kewajibannya. Oleh karena itu, semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya. Sebaliknya, semakin tinggi DER maka semakin rendah kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya
Universitas Sumatera Utara
dengan modal yang dimiliki. Dengan demikian, tinggi rendahnya kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya, akan berdampak pada permintaan
pasar terhadap saham perusahaan. Para investor akan menghindari saham perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi karena dinilai lebih berisiko
sebaliknya jika rasio DER rendah, akan lebih dipercaya oleh investor untuk berinvestasi.
Rata-rata nilai Debt to Equity Ratio DER perusahaan-perusahaan di Jakarta Islamic Index JII sebesar 73,73 selama periode 2011-2014. nilai Debt
to Equity Ratio tersebut menunjukkan komposisi hutang lebih besar dibanding ekuitas hingga 50. Namun meskipun secara umum komposisi hutang masih
lebih besar dibanding ekuitas, DER tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga saham.
Hal ini umumnya karena perusahaan-perusahaan di Jakarta Islamic Index dinilai memiliki kinerja yang bagus sehingga tingkat DER perusahaan tidak
menjadi perhatian utama para investor untuk berinvestasi tetapi lebih menilai rasio-rasio keuangan lainnya yang menunjukkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan terutama dalam menghasilkan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setianingrum 2009. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ircham, et.al 2014 yang menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor
makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Pengaruh Harga Saham Terhadap Beta Saham