Kelebihan Pengembalian atas Saham
β 1 β = 1
β 1
Kelebihan Pengembalian pada Portofolio Pasar
Sumber: Husnan 2005: 204
Gambar 2.1 Kemiringan Beta Saham
Beta menunjukkan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar. Semakin tinggi beta suatu sekuritas maka semakin sensitif sekuritas
tersebut terhadap perubahan pasar.
2.2.2 Pendekatan Beta Saham
Pengukuran beta suatu saham dapat dilakukan dengan menggunakan Single Index Model Husnan, 2005: 46. Model ini berasumsi bahwa return saham
berkorelasi dengan perubahan return pasar, dan untuk mengukur korelasi tersebut bisa dilakukan dengan menghubungkan return saham individual Ri
t
dengan return indeks pasar Rm
t
. Tingkat return saham ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana: Ri
t
: Return saham pada periode ke-t P
t
: Closing Price pada akhir bulan ke-t P
t-
1
: Closing Price pada akhir bulan sebelumnya t-
1
Risiko sistematis sebagai bagian dari risiko pasar sangat bergantung pada investor dalam mendefinisikan kondisi pasar dan ini berpengaruh dalam
Universitas Sumatera Utara
perubahan harga saham yang umumnya dikaitkan dengan perubahan dalam pengharapan investor terhadap prospek perusahaan. Untuk mengetahui kondisi
pasar dipergunakan indeks pasar sebagai indikator keadaan pasar modal di Indonesia yang dalam penelitian ini diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan
IHSG. Untuk menghitung return pasar market return pada periode ke-t dengan menggunakan IHSG dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana: R
mt
: Return pasar pada periode ke-t IHSG
t
: IHSG pada akhir bulan ke-t IHSG
t-
1
: IHSG pada akhir bulan sebelumnya t-
1
Sehingga rumus mencari beta dengan model indeks tunggal adalah sebagai berikut:
Dimana: β
: Beta n
: Periode Rmt : Return pasar pada periode ke-t
Rit : Return saham pada periode ke-t Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang
menggunakan data historis berupa data pasar beta pasar, data akuntansi beta akuntansi, dan data fundamental beta fundamental. Beberapa peneliti Beaver,
Kettler, dan Scholes dalam Jogiyanto, 2010: 390 menggunakan 7 variabel yang merupakan variabel-variabel fundamental yaitu Dividend Payout, Asset Growth,
Leverage, Likuiditas, Asset Size, Variabilitas Keuntungan, dan Accounting Beta.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa variabel-variabel fundamental yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagian besar variabel-variabel tersebut adalah variabel-variabel akuntansi.
Walaupun variabel-variabel tersebut secara umum dianggap bervariasi dengan risiko, tetapi secara teori mungkin tidak semuanya berhubungan dengan risiko.
Dari beberapa variabel fundamental, yaitu financial leverage dan pertumbuhan aktiva dapat dikatakan memiliki risiko, dimana perusahaan yang memiliki tingkat
financial leverage yang tinggi dianggap memiliki risiko yang tinggi. Begitu pula dengan pertumbuhan aktiva.
2.3 Kebijakan Dividen 2.3.1 Pengertian Dividen