Sejarah SMA Harapan 1 Medan

3.1.2 Sejarah SMA Harapan 1 Medan

Pada tahun 1969 SMA Harapan didirikan dengan tujuan utama menampung lulusan SMP Harapan. Pada saat didirikannya itu, jumlah pelajar hanya sebanyak 31 orang dengan guru sebanyak 9 orang. Untuk memimpin sekolah tersebut diserahkan kepada Abdullah Siagian. Ternyata Abdullah Siagian dapat memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya, ia yang telah bertugas di Yaspendhar sejak tahun 1967 itu berhasil membawa anak didiknya dalam menimba ilmu pengetahuan dengan diterimanya sebagian besar lulusan SMA Harapan di perguruan tinggi negeri. Untuk meringankan tugas yang dibebankan kepadanya itu, pengurus Yaspendhar mengangkat Drs. Mansyur Zainuddin sebagai wakil Kepala Sekolah. Namun karena faktor usia, Abdullah Siagian lahir 8 September 1913 ditarik dari jabatannya terhitung Agustus 1981 dan digantikan oleh M. Tanjung Ketua Harian II sebagai Pjs. Kepala SMA dan Drs. Mohd. Hady sebagai Wakil Kepala. Disamping itu dibentuk pula tim yang membantu penyelenggaraan pendidikan sehingga berjalan dengan baik dan lancar. Awal Januari 1972, pengurus mengalihkan kepemimpinan SMA ini kepada Munir Naamin, SH dengan wakilnya Drs. Mansyur Zainuddin sampai tahun 1973. Pada tahun 1974 dipegang kembali oleh pengurus dengan H. M. Tanjung sebagai Kepala Sekolah dengan para pembantu I, II dan III masing- masing Drs. Mansyur Zainuddin, M. Hasan Harahap serta Siti Deliar. Selanjutnya pada tahun 1975 diadakan perubahan formasi kembali dengan jabatan Kepala SMA Harapan dipegang oleh Drs. Mansyur Zainuddin dengan pembantu khusus I dan II masing-masing M. Hasan Harahap serta Siti Deliar. Jabatan pembantu khusus ini dihapuskan pula mulai tahun 1976. Sebagai pembantu Kepala SMA Harapan ditetapkan oleh pengurus, yang menjadi petugas di bidang Kurikulum dipegang oleh Drs. Supangat Tahir dan bidang Guidence Counseling oleh Siti Deliar. Pada September 1981 Supangat Tahir mengundurkan diri dari jabatannya karena banyaknya tugas yang harus dilaksanakannya sebagai pegawai negeri. Universitas Sumatera Utara Untuk mengisi kekosongan jabatan Pembantu Bidang Kurikulum, pengurus mengangkat Drs. A. Hady Lubis pada tahun 1979. Kemudian pada tahun 1981 diadakan perubahan kembali dengan personalia pembantu bidang Kurikulum dipegang oleh Drs. Hady Lubis, pembantu bidang Kesiswaan oleh Anwar Daimin, dan bidang Kepustakaan oleh Siti Deliar. Pada bulan Juli 1983, Anwar Daimin digantikan oleh M. Nasir Tomaisaq. Juli 1985 kepemimpinan SMA diubah lagi dengan menempatkan beberapa orang pembantu Kepala Sekolah masing-masing M. Hasan Harahap, Abdul Wahid dan M. Ruddin Harahap di bawah pimpinan Kepala Sekolah Drs. Nasrun Mustapha. Kemudian terhitung mulai bulan September 1987 para wakil Kepala Sekolah ini diubah menjadi M. Nasir Tomaisaq, Wahid Lubis dan Dra. Emmy Way sebagai PKS I, II dan III. Program utama yang menjadi pegangan pimpinan SMA adalah bagaimana memperoleh pelajar yang berkualitas, sehingga dapat meneruskan pendidikan lanjutannya di perguruan tinggi. Untuk kegiatan lainnya banyak yang harus dikorbankan dan sebaliknya diadakan penambahan belajar pada sore hari. Usaha itu berhasil dicapai oleh SMA Harapan dengan cukup memuaskan dan banyak lulusannya memasuki perguruan tinggi negeri. Pada tahun 1993 Drs. Nasrun Mustapha dimutasikan menjadi Koordinator Perpustakaan semua sekolah dan Perguruan Tinggi Yaspendhar sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Ia digantikan oleh Drs. Amron A. Siregar sebagai pejabat sementara yang kemudian didefenitifkan setelah keluarnya SK Depdikbud pada tahun 1994 sebagai Kepala SMA Harapan. Para wakilnya juga diangkat dari tenaga-tenaga yang potensial masing-masing Drs. M. Nasir Tomaisaq, Agus Supriadi, SH serta Drs. Sofyan Alwi, masing-masing sebagai Wakil Kepala Sekolah I, II dan III. Akhirnya Drs. Amron S. Siregar mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala SMA Harapan yang kemudian pada tanggal 18 Agustus 1999 pengurus menunjuk Drs. Sofyan Alwi sebagai Pelaksana Ka. SMA Harapan 1. Penggantian pemimpin ini disusul dengan perubahan pembantu- Universitas Sumatera Utara pembantu kepala sekolah masing-masing yaitu, Drs. Mujio, Agus Supriadi, SH serta Drs. Hermanto. Dengan mereka ini terasa sekali perkembangan kemajuan SMA Harapan. SMA Harapan seperti halnya SMP Harapan 1 dan 2 mempertahankan statusnya sebagai SMA disamakan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Berkenaan dengan mengundurkan dirinya Drs. Hermanto dan diangkatnya Sdr. Mujio menjabat sebagai Ka. SMA Harapan 2, maka struktur Pembantu Ka. Sekolah diadakan sedikit perubahan dimana Drs. H. Sofyan Alwi, M. Hum yang telah dipercaya memimpin SMA Harapan Medan pada tahun 1999 sampai dengan saat ini menempatkan wakil-wakil Kepala Sekolah antara lain: sebagai Wakasek bidang Kurikulum oleh Drs. Anwar; bidang Sarana Prasarana oleh Agus Supriadi, SH; bidang Kesiswaan oleh Eflin Nuryadin. Sejak tahun pertama dengan jumlah kelas hanya 11 hingga saat ini mencapai 22 kelas. Hal tersebut adalah berkat kerja keras dari semua warga sekolah maupun kepercayaan masyarakat terhadap manajemen dan pengelolaan dalam pemenuhan standar pendidikan serta pembentukan karakter sekolah yang Islami juga memperbaiki pelayanan prima, peningkatan mutu serta prestasi yang telah dibuktikan keberhasilannya. Saat ini SMA Harapan Medan memiliki jumlah peserta didik sebanyak 880 orang dan jumlah pendidik 51 orang. Dan pihak pemerintah yaitu Diknas. Kota Medan, Provinsi serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirt. Pembinaan SMA memberikan kepercayaan kepada SMA Harapan Medan menjadi sekolah percontohan melaksanakan Sekolah Kategori Mandiri dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan juga Berbasis IT Informasi Telekomunikasi. Para lulusannya dari tahun ke tahun berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri maupun dunia kerja. Pada tahun terakhir 70 ke perguruan tinggi negeri dan selebihnya ke berbagai perguruan tinggi dan dunia usaha maupun kerja. Selain itu, setiap tahunnya SMA Harapan mengirim siswanya untuk meraih berbagai prestasi, beberapa diantaranya yaitu, sebagai pasukan pembawa bendera tingkat provinsi maupun nasional, Pertukaran Pelajar ke Cina, Korea dan Jepang, juara Olimpiade Matematika se-Sumbagut, juara Speech Contest Bahasa Inggris, juara Universitas Sumatera Utara Tim Seni dan Budaya Tingkat Sumatera Utara, juara Lomba Sains dan Karya Ilmiah Remaja kategori 10 besar se-Indonesia dan lain-lain. Dalam usia dewasa SMA Harapan yang telah mencapai 43 tahun dan segala pencapaian atau pemenuhan standar pendidikan dan menjadi percontohan nasional, SMA Harapan Medan tetap berbenah dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Dan saat ini di setiap ruang kelas, laboratorium IPA, Bahasa, Komputer serta Pustaka dibuat bernuansakan E-Learning dengan dipasangkan infocus atau projektor dan berfungsi sebagai pengantar pembelajaran berbasis IT. Perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana dipersiapkan sesuai tuntutan paradigma baru dalam peningkatan mutu pendidikan di SMA Harapan Medan, semua itu tidak terlepas dari adanya komitmen, konsisten dan apresiasi seluruh pihak yang terkait, baik internal Yaspendhar maupun eksternal yang sangat peduli demi kemajuan SMA Harapan Medan.

3.1.3 Visi, Misi dan Tujuan SMA Harapan 1 Medan