Sampel Teknik Penarikan Sampel

kelas X IPA, satu kelas X IPS dan lima kelas XI IPA, dua kelas XI IPS Daftar Siswa SMA Harapan 1 Medan, Tahun Ajaran 20132014.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu Sugiyono, 2009. Sampel harus memenuhi unsur representatif atau mewakili dari seluruh sifat-sifat popolasi. Sampel yang representatif dapat diartikan bahwa sampel tersebut dapat mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keadaan populasi Krisyantono, 2008: 150. Gay dalam Sunyoto, 2013 menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan yaitu sebagai berikut: • Metode deskriptif minimum 10 dari populasinya. Untuk populasi yang relatif kecil, minimum 20 dari populasi. • Metode deskriptif-korelasional, minimum 30 subjek. • Metode ex post facto, minimum 15 subjek per kelompok. • Metode eksprimental minimum 15 subjek per kelompok. Berdasarkan definisi di atas yakni penelitian dengan metode deskriptif korelasional, maka peneliti menetapkan 45 orang sebagai sampel, yakni sampel minimum 30 orang ditambah 50 dari sampel minimum.

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Distribusi sampel menggunakan Proporsional Random Sampling, penggunaan teknik ini memungkinkan untuk member peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel Rakhmat, 2007: 79. Setelah Universitas Sumatera Utara ditentukan jumlah sampel proporsional dari setiap bagian, selanjutnya teknik penarikan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling yaitu pengambilan anggota populasi acak dengan memperhatikan kuota sampel dari tiap bagian yang telah ditentukan. Setiap populasi dalam suatu bagian memiliki peluang untuk dijadikan responden. Pengambilan sampel secara acak dilakukan agar kesalahan sampling dapat diperkecil dalam Sugiyono, 2006: 63. Untuk lebih jelasnya distribusi sampel dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Distribusi Sampel No. Kelas Jumlah Sampel Proporsional 1. X IPA 1 29437 x 45 = 2,9 3 orang 2. X IPA 2 29437 x 45 = 2,9 3 orang 3. X IPA 3 23437 x 45 = 2,3 2 orang 4. X IPA 4 26437 x 45 = 2,6 3 orang 5. X IPA 5 25437 x 45 = 2,5 2 orang 6. X IPS 1 37437 x 45 = 3,8 4 orang 7. XI IPA 1 39437 x 45 = 4,0 4 orang 8. XI IPA 2 37437 x 45 = 3,8 4 orang 9. XI IPA 3 37437 x 45 = 3,8 4 orang 10. XI IPA 4 36437 x 45 = 3,7 4 orang 11. XI IPA 5 36437 x 45 = 3,7 4 orang 12. X IPS 1 43437 x 45 = 4,4 4 orang 13. X IPS 2 40437 x 45 = 4,1 4 orang Jumlah 437 45 orang Sumber: Hasil Penelitian 2014 3.4 Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian Lapangan Field Research Pengumpulan data di lapangan meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi Universitas Sumatera Utara seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk dijawabnya. Jenis angket atau kuesioner terdiri atas angket terbuka dan tertutup. b. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur dan internet sebagai media online yang sangat membantu untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.5 Jenis Data