1 Frekuensi
Menunjukkan jumlah atau kuantitas dari perilaku seseorang. 2
Kepada siapa berperilaku Perilaku yang dilakukan tidak hanya ditunjukkan untuk diri sendiri tetapi
juga ditujukan bagi orang lain.
3 Untuk apa
Perilaku yang dilakukan seseorang itu mempunyai manfaat atau tujuan baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
4 Bagaimana
Menunjukkan upaya atau cara yang dilakukan seseorang dalam berperilaku untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perilaku remaja juga berkaitan dengan minat mereka terhadap keberadaan media massa yang termasuk pada minat rekreasi. Menurut Hurlock 2011 minat
rekreasi juga sangat dipengaruhi oleh derajat kepopulerannya. Beberapa bentuk rekreasi yang digemari remaja saat ini antara lain mendengarkan radio dan kaset,
menonton televisi, serta membaca. Selain itu perilaku remaja yang menonjol terletak pada nilai kemandiriannya. Mereka cenderung melepaskan diri dengan
lingkungan sosial, terutama dengan lingkungan keluarganya sendiri. Remaja laki-laki dengan perempuan juga terdapat perbedaan-perbedaan
dalam perilakunya. Remaja perempuan cenderung memiliki tingkat keintiman yang dalam dengan orang-orang sekitarnya dibandingkan dengan remaja laki-laki.
Hal ini dikarenakan remaja laki-laki ingin menunjukkan kemandirian yang lebih dan adanya jarak dengan sekitarnya. Selain itu menurut Apriyanti 2005 secara
spesifik mengemukakan remaja putri lebih banyak membutuhkan sejumlah barang-barang baru perlu dibeli dan juga barang-barang baru yang disesuaikan
dengan kebutuhannya.
2.2 Kerangka Konsep
Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Dalam pengertian ilmiah, konsep memiliki criteria yang tepat dalam
menjelaskan variabel penelitian Bungin, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel terlebih dahulu.
Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah: 1.
Variabel Bebas X Variabel Bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau
pendahulu dari variabel lainnya Kristiyantono, 2008: 21. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan gadget smartphone.
2. Variabel Terikat Y
Variabel Terikat yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Kristiyantono, 2008:21. Variabel Terikat
dalam penelitian ini adalah interaksi sosial.
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Variabel Terikat Y Interaksi Sosial
Remaja Variabel Bebas X
Penggunaan Gadget Smartphone
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara
2.3 Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk memudahkan penelitian, perlu dibuat variabel penelitian sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Operasional Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Variabel Bebas X Penggunaan Smartphone
Normatif •
Frekuensi Penggunaan Smartphone •
Produktivitas penggunaan Smartphone Logis
• Budaya penggunaan smartphone
Konsekuensi •
Polusi penggunaan smartphone •
Budget khusus Variabel Terikat Y
Interaksi Sosial Remaja
Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial: •
Kontak sosial •
Komunikasi Bentuk interaksi sosial:
• Kerja sama
• Akomodasi
• Asimilasi
• Persaingan
• Pertikaian
Karakteristik Responden •
Jenis kelamin •
Usia
Sumber: Setiadi Kolip, Pengantar Sosiologi 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Defenisi Operasional