Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merecanakan Karier

Pendapat Ekaningrum 2002 karier adalah tidak lagi diartikan sebagai adanya penghargaan institusional dengan meningkatkan kedudukan dalam hirarki formal yang sudah ditetapkan dalam organisasi. Menurut Dalil S 2002 “ karier merupakan suatu proses yang sengaja diciptakan perusahaan untuk membantu karyawan agar membantu partisipasi ditempat kerja. Sementara itu Glueck 1997 menyatakan karir individual adalah urutan pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan yang dialami seseorang selama masa kerjanya. Sehingga karier individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai kesempatan tetapi dari sudut pandang organisasi karier merupakan proses regenerasi tugas yang baru. Sedangkan pendapat Ekaningrum 2002 karier digunakan untuk orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah semua jabatan pekerjaan yang memiliki tanggung jawab individu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karier adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam kurung waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap, nilai, perilaku dan motivasi dalam individu. Perencanaan karier dapat diartikan sebagai suatu cara atau alat untuk mencapai suatu tujuan yang lebih baik kedepan dan dianggap sebagai syarat mutlak bagi realisasi usaha yang ingin dicapai atau dalam arti yang lebih ringkas perencanaan karier merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karier dan arus karier untuk mencapai tujuan tersebut.

2.3.1 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merecanakan Karier

Berikut ini adalah beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan karier, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang realistis namun sekaligus menantang akan menimbulkan motivasi untuk meraihnya. Tujuan yang sangat muluk-muluk tanpa memperhatikan kewajarannya dapat melemahkan motivasi bahkan menimbulkan putus asa mengingat kesulitan untuk mencapainya. Jadi untuk membangun motivasi dalam perencanaan karir buatlah tujuan karir yang menantang sekaligus realistis. 2. Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki. Jika ingin meneliti karier dalam bidang tertentu, katakanlah dalam bidang pemasaran, anda harus meningkatkan pengetahuan anda tentang pemasaran, meningkatkan keterampilan pemasaran dan bersikap bagaikan seorang marketer. 3. Keberhasilan pencapaian perencanaan karier ditentukan pula oleh jejaring yang kita miliki. Sejauh mana orang lain mengenal diri kita, sejauh mana orang lain mengenal kemampuan kita. Jejaring juga akan membuka akses, memberikan peluang bagi kita untuk lebih meningkatkan pencapaian karier. Tentu hal ini tetap harus berlandaskan motivasi dan kompetensi. 4. Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita. Namun, kita dituntut jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang dua kali begitu diperoleh kita harus jeli melihatnya dan segera menangkap apabila hal tersebut selaras dengan perencanaan karier yang telah dibuat. 5. Berikutnya adalah konsistensi dan feksibilitas. Sengaja kedua hal ini penulis satukan, mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan namun disisi lain kita pun harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan bisa fleksibel. Menurut penulis kita harus tetap konsisten jika menyangkut nilai dasar kita dalam merencanakan karier. Nilai adalah Universitas Sumatera Utara prinsip dan harus ditegakkan secara konsisten. Selain itu untuk tujuan yang bersifat jangka panjang kita pun harus konsisten.

2.3.2 Alasan Yang Mendasari Perencanaan Karier