digunakan agar ukuran sampel diharapkan tidak terlalu banyak mengingat untuk mengurangi biaya dan waktu lebih efektif.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Data yang digunakan merupakan data primer dan dilakukan perhitungan dengan metode analisis jalur path analysis agar didapatkan nilai kegunaan masing-masing atribut dan taraf-tarafnya.
Pengambilan sampel secara proporsional random sampling.
Untuk mendapatkan sampel yang benar-benar representatif atau yang mewakili seluruh populasi dan populasi berdistribusi normal, maka dalam penelitian ini teknik penentuan jumlah
sampel menggunakan rumus Slovin:
2
. 1
e N
N n
1 Keterangan:
n: ukuran sampel orang
N: ukuran populasi
e: tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat ditoleransi, umumnya 10 atau presisi
yang ditetapkan
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang langsung diperoleh dari jawaban responden dengan cara
membagikan lembaran–lembaran kertas yang berisi beberapa pertanyaan kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
3.6.1 Kuesioner
Pengumpulan data akan dilakukan melalui kuesioner yang diserahkan kepada masing-masing responden. Data dalam penelitian ini didapat langsung dari pengisian kuesioner oleh mahasiswa
D3 FMIPA USU yaitu antara lain mahasiswa D3 jurusan Kimia, Statistika, Teknik Informatika, Fisika, dan Metrologi. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner menunjukkan sebuah nilai yang
didapat dari penilaian responden. Kuesioner yang dibagikan kepada responden terdiri dari dua bagian pokok.
Bagian pertama berisi pertanyaan untuk memperoleh data Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Bagian kedua digunakan untuk mendapatkan data mengenai Keaktifan Berorganisasi dan
Motivasi dalam bagian dua ini dibuat dengan menggunakan semantic defferential scale dengan skala pengukuran 1-10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai
sebagai berikut:
Untuk kategori peernyataan dengan jawaban Sangat Tidak Setuju STS Sangat Setuju SS
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Peneliti menggunakan numerical scale 1-10 dengan alasan-alasan sebagai berikut Husein, 2000:
1. Untuk mendapatkan data yang bersifat interval.
2. Untuk menghindari kategori tidak tahu atau ragu-ragu.
Universitas Sumatera Utara
Responden diminta untuk mengisi jawaban kuesioner dengan cara memberi tanda check √ pada skala pengukuran yang tercantum dibawahnya sesuai dengan penilaian yang dirasakan
paling benar oleh responden. Skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner tersebut memiliki skor antara 1-10.
Metode pengumpulan data untuk data sekunder yaitu dengan studi pustaka. Studi pustaka adalah kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dengan penelitian yang diperoleh
dari literatur. Dalam penelitian ini data skunder diperoleh dari Kepala Sub Bagian Akademik Kasubag FMIPA USU.
3.7 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian merupakan atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasaan pemustaka dalam memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas X, dengan indikator:
a. Motivasi b. Keaktifan Berorganisasi
c. Indeks Prestasi Kumulatif IPK
2. Variabel Terikat Y, yaitu dimensi penuhan kebutuhan informasi pemustaka, dengan
indikator: a.Perencanaan Karier
Universitas Sumatera Utara
3.8 Prosedur Penelitian
Guna mendapatkan hasil penelitian yang baik dan akurat, maka dibutuhkan suatu prosedur penelitian yang sudah dirancang dengan baik dan efisien. Prosedur penelitian meliputi prosedur
persiapan penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian, dan prosedur pengolahan data penelitian.
3.8.1 Prosedur Persiapan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahapan persiapan penelitian yang merupakan proses yang harus dilakukan, hal-hal yang dilakukan antara lain:
1. Merumuskan masalah 2. Menentukan variabel yang akan diteliti.
3. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian.
4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. 5. Menentukan lokasi penelitian.
3.8.2 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Melakukan survei terhadap keberadaan responden untuk melakukan uji coba alat ukur yang dibuat dan melakukan pengambilan data penelitian.
2. Setelah mendapat informasi keberadaan responden jadwal kuliah pada tanggal 25, 26, 27, 29 Maret 2013 peneliti melakukan uji kuesioner dan pengambilan data penelitian pada tanggal 8,
9, 10, 12, 15 April 2013. Penelitian dimaksudkan untuk mengukur validitas dan reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
interval secara sekaligus yang akan digunakan pada pengolahan data penelitian. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Diploma 3 FMIPA USU.
3.8.3 Prosedur Pengolahan Data
1. Melakukan skoring terhadap hasil kuesioner yang telah diisi responden. 2. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh kemudian membuat tabel data.
3. Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian.
3.9 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini perlu dianalisis lebih lanjut agar dapat ditarik kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu perlu ditetapkan teknik analisis yang sesuai dengan tujuan
penelitian yang hendak dicapai, juga untuk menguji kebenaran hipotesis. Adapun tahapan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Melakukan uji instrumen kuesioner
2. Melakukan uji asumsi analisis jalur
3. Melakukan analisa regresi
4. Melakukan analisa korelasi
5. Melakukan pengujian hipotesis
Pengolahan data dilakukan dengan analisa statistik sebagai cara untuk mengetahui hubungan variabel independent variabel bebas Motivasi, Keaktifan Berorganisasi dan Indeks
Universitas Sumatera Utara
Prestasi Kumulatif IPK dengan variabel dependent terikat yaitu perencanaan karier. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa rumus, yaitu:
1. Uji Instrumen
1.a Uji Validitas
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu butir pertanyaan. Jika skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti, sebab tidak mengukur apa yang
seharusnya dilakukan. Rumusnya sebagai berikut:
2 2
2 2
Y
Y n
X X
n Y
X XY
n r
2
Keterangan: r = koefisien korelasi n = jumlah sampel
X = jumlah skor item Y = jumlah skor total
Untuk memudahkan perhitungan validitas ini digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS Statistical Package for Social Sience for Windows versi 17.0. Pengujian
memakai korelasi Pearson dilakukan dengan cara mengkorelasi skor tiap-tiap item pertanyaan dengan total skor variabel. Kaidah pengambilan keputusannya adalah bila ada hubungan antara
item pertanyaan dengan total pertanyaan secara keseluruhan dan besarnya nilai P value dibawah taraf nyata α 0,05, maka kuesioner dinyatakan valid.
Universitas Sumatera Utara
1.b Uji Reliabilitas
Reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi
suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas atau uji konsistensi suatu item pertanyaan dengan membandingkan antara nilai cronbach’s alpha dan taraf keyakinan
coefficients of confidance = CC dengan ketentuan sebagai berikut: Jika CC cronbach’s alpha, item pertanyaan reliable konsisten
Jika CC cronbach’s alpha, item pertanyaan tidak reliable tidak konsisten
Secara sistematis besarnya reliabilitas dirumuskan sebagai berikut Danang, 2012:
2 2
1 1
ab ab
k k
r 3
Atau dengan rumus sebagai berikut Kountur, 2003:
total item
N N
2 2
1 1
4
Keterangan: α = Cronbach’s alpha
N = banyak butir pertanyaan σ
2
item = variance dari pertanyaan σ
2
total = variance dari skor total Untuk memudahkan perhitungan reabilitas ini, digunakan alat bantu pogram komputer yaitu
program SPSS Statistical Package for Social Sience for Windows versi 17.0. Untuk uji realiblitas dan validitas tabel intepretasi nilai r sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Tabel. Intepretasi nilai r
2 Asumsi Analisis Jalur
2.a Normalitas
Analisis normalitas suatu data ini akan menguji data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan, beristribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika memiliki data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas bisa
melalui nilai kemiringan kurva skewness = α3 atau nilai keruncingan kurva kurtosis = α4 diperbandingkan dengan nilai Z tabel. Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva skewness:
N Z
atau N
skewness skewness
Z 6
3 3
6 _
5
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva kurtosis:
Universitas Sumatera Utara
N Z
atau N
kurtosis kurtosis
Z 24
4 4
24 _
6
N: banyak data
Ketentuan analisis:
Variabel bebas atau terikat berdistribusi
normal jika Z hitung Zα3 atau Zα4 Z tabel.
Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung Zα3 atau Zα4 Z tabel.
Dalam menentukan suatu data berdistribusi normal atau tidak juga bisa dilakukan dengan memakai grafik histogram. Cukup membandingkan antara data rill atau nyata dengan garis kurva
yang terbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal sama sekali. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak, dan tidak cocok untuk data yang sedikit,
karena interpretasinya dapat menyesatkan. Cara normal probability plot lebih handal daripada cara grafik histogram normal karena cara ini membandingkan data rill dengan data distribusi
normal otomatis oleh komputer secara kumulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data rill mengikuti garis diagonal.
2.b Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau variabel bebas independent variable X1, X2,….Xn, dimana akan diukur tingkat asosiasi
keeratan hubungan pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefosien korelasi r. Dikatakan terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari
0,60 pendapat lain: 0,50 dan 0,90. Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien
Universitas Sumatera Utara
korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 r ≤ 0,60. Atau dalam
menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat digunakan cara lain yaitu:
Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan nyang dibenarkan secara statistik
α.
Nilai variance inflation factor VIF adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance α dan VIF dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:
Besar nilai tolerance α:
VIF 1
Besar nilai variance inflation factor VIF:
1
VIF
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika: α hitung α dan VIF hitung VIF
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika: α hitung α dan VIF hitung VIF.
2.c Heteroskedastisitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika residualnya memiliki varians yang
sama disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heterokedastisitas,
misalkan:
Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 70, 69, 71, 73, 70 cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya kecil, kejadian ini disebut homoskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Nilai statistik dari 5 mahasiswa A 30, 90, 60, 80, 40 cenderung tidak seragam atau sangat
bervariasi karena selisihnya besar, kejadian ini disebut heterokedastisitas. Homokedastisitas terjadi jika pada scatterplot jika titik-titik hasil pengolahan data antara
ZRESID dan SRESID menyebar dibawah maupun diatas titik origin angka 0 pada sumbu Y dan tidak memiliki pola yang teratur. Heterokedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
memiliki pola yang teratur baik menyempitkan, melebar maupun bergelombang-gelombang. Data yang baik adalah data yang heterokedastisitas.
3. Uji Hipotesis
3.a Uji F
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas X1, X2,….Xn terhadap variabel terikat Y. Rumusnya:
1 1
2 2
k n
R R
F
hitung
7
Keterangan: n = ukuran sampel
k = variabel bebas Dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh signifikan jika nilai signifikansi F
hitung
α yaitu H ditolak.
2. Tidak terdapat pengaruh signifikan jika nilai signifikansi F
hitung
≥ α yaitu H diterima.
Universitas Sumatera Utara
3.b Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara dua variabel bebas dan terikat terdapat hubungan secara sendiri-sendiri dengan rumus dan ketentuan sebagai berikut:
2
1 1
r m
N r
t
hitung
8 Ketentuan:
1. Terdapat pengaruh signifikan jiia nilai signifikansi t
hitung
α yitu H
o
ditolak. 2. Tidak terdapat pengaruh signifikan jika nilai signifkansi t
hitung
≥ α yaitu H ditolak.
4. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi adalah analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas independent dan variabel terikat independent. Jika pengukuran ini melibatkan lebih dari dua variabel bebas X
dan variabel terikat Y dinamakan analisis regresi linear berganda yang dirumuskan Sudjana, 2005:
4 4
3 2
1
3 2
1 X
a X
a X
a X
a a
9 Nilai-nilai a
0,
a
1,
a
2,
a
3
dan a
4
dihitung dengan menyelesaikan persamaan secara simultan:
i i
i i
i i
i i
i
X X
a X
X a
X a
X X
a X
a X
Y
4 2
4 3
2 3
2 2
2 2
1 1
2 2
1
i i
i i
X a
X a
X a
X a
n a
Y
4 4
3 3
2 2
2 1
1 1
4 1
4 3
1 3
2 1
2 2
1 1
1 1
1
X X
a X
X a
X X
a X
a X
a X
Y
i i
i i
i i
i
i i
i i
i i
i i
i
X X
a X
a X
X a
X X
a X
a X
Y
4 3
4 2
3 3
3 2
2 3
1 1
3 3
1
Universitas Sumatera Utara
5. Analisis Korelasi
5.a Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi adalah analisis untuk mengetahui hubungan atau tingkat asosiasi yang terjadi antara variabel indeks prestasi kumulatif dengan perencanaan karier, keaktifan berorganisasi
dengan perencanaan karier, variabel motivasi dengan perencanaan karier. Rumusan koefisien korelasinya r sebagai berikut:
2 2
2 2
1 i
i i
i i
i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
10
5.b Analisis Korelasi Ganda
Analisis korelasi adalah suatu analisis statistik yang mengukur tingkat asosiasi atau hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas independent variable disimbolkan dengan “X” dengan
variabel terikat dependent variable disimbolkan dengan “Y” dimana hubungan antara dua variabel tersebut X dan Y disebut korelasi bivariat. Sedangkan koefisien korelasi adalah suatu
ukuran arah dan kekuatan hubungan linear antara dua variabel random. Pengukuran korelasi bivariat dapat dibedakan menjadi pengukuran secara linear termasuk parsial dan secara
berganda multiple. Yang dimaksud pengukuran korelasi secara linear adalah pengukuran atau perhitungan korelasi yang hanya melibatkan satu variabel bebas X dan satu variabel terikat Y.
Sedangkan pengukuran korelasi secara berganda adalah pengukuran atas perhitungan korelasi dengan melibatkan lebih dari satu variabel bebas X
1,
X
2,
X
3,…
X
n
dan satu variabel terikat Y dengan rumus umum Danang, 2012:
Universitas Sumatera Utara
2 3
3 2
2 1
1
.... Y
Y X
b Y
X b
Y X
b Y
X b
R
n n
11
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel akan menjelaskan tentang gambaran jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Analisis variabel ini akan dilakukan untuk
tiap-tiap variabel. Pemberian nilai dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Ketentuan:
Jika menjawab 1-2 berarti responden memilih sangat tidak setuju STS
Jika menjawab 3-4 berarti responden memilih tidak setuju TS
Jika menjawab 5-6 berarti responden memilih netral N
Jika menjawab 7-8 berarti responden memilih setuju S
Jika menjawab 9-10 berarti responden memilih sangat setuju SS
4.1.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, populasinya adalah mahasiswa Diploma 3 FMIPA USU yang berjumlah 1613 mahasiswa berdasarkan data yang diperoleh dari Sub Bagian Akademik FMIPA USU,
diantaranya: 1.
D3 Kimia : 326 mahasiswa
2. D3 Statistik
: 371 mahasiswa 3.
D3 Teknik Informatika : 668 mahasiswa
Universitas Sumatera Utara