Pengertian Menulis Landasan Teori 1. Hakikat Menulis

BAB II KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori 1. Hakikat Menulis

a. Pengertian Menulis

Keterampilan menulis sebagai salah satu bagian dari keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia. Dengan kegiatan menulis, maka seseorang dapat mengungkapkan ide-ide dan gagasan untuk menyampaikan tujuannya. Diungkapkan Agus sumiharja, H. Akhlan Husein dan Nunuy Nurjanah 19961997: 2 bahwa menulis adalah sebuah aktivitas berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Menulis juga diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad dan Sakura H. Ridwan, 1998: 13. Oleh karena itu, menulis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan pikiran, ide, gagasan, perasaan dan pengalaman dengan menggunakan lambang-lambang grafik yang mudah dimengerti penulis maupun orang lain. Nurudin 2007: 4 menjelaskan bahwa menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui behasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Jadi, sebuah tulisan dikatakan berhasil apabila tulisan tersebut dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Sementara itu, The Liang Gie 2002:3 menyamakan pengertian menulis dengan mengarang. Diungkapkan bahwa menulis commit to users arti pertamanya adalah membuat huruf, angka, nama, sesuatu tanda kebahasaan apa pun dengan sesuatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Kini dalam pengertiannya yang luas, menulis merupakan kata sepadan yang mempunyai arti sama dengan mengarang. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Menurut Tarigan 2008:3, menulis adalah keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Lebih lanjut beliau juga mengatakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Di sisi lain, kegiatan menulis bermanfaat bagi seseorang, salah satunya motivasi untuk tetap berminat dalam kegiatan menulis. Hal ini penting bagi setiap penulis karena motivasi terpenting harus timbul dari diri sendiri untuk terus berlatih menulis. Oleh sebab itu, kemampuan menulis perlu diasah, karena bukan merupakan kemampuan bawaan. Hernowo 2002:215 menegaskan bahwa menulis merupakan akti-vitas intelektual praktis yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan amat berguna untuk mengukur sudah seberapa tinggi pertumbuhan ruhani seseorang. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa aktivitas menulis juga bermanfaat menye-imbangkan fungsi kerja kedua belah otak, baik otak kanan maupun otak kiri. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Dengan menulis, siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis. Tarigan 2008:4 mengemukakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa menulis pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas melahirkan ide, gagasan dan pemikiran ke dalam bentuk tulisan secara tertata sehingga dipahami oleh pembaca.

b. Tujuan menulis

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Dinas Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Siswa Ke

0 2 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Dinas Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Siswa Ke

0 1 22

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STUDENT TEAMS Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Pada Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 5

0 4 12

PENDAHULUAN Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Pada Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 5 8

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STUDENT Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Pada Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 5 Surakarta Tahun

0 0 18