5 Indikator Akuntabilitas PENYAJIAN DATA

organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi. Responsibilitas Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi sebagai satu-satunya pemberi pelayanan pertanahan di bidang pertanahan di Kota Tebing Tinggi memegang peranan penting dalam menjalankan tugasnya tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai dibidang pertanahan, kantor pertanahan nasional Kota Tebing Tinggi harus dapat memberikan pelayanan sesuai dengan prinsip- prinsip administrasi yang sesuai dengan kebijakan pusat. Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya sudah berjalan dengan baik seperti yang disampaikan oleh M. Taufik, S.Si., MM. selaku Kepala Kantor BPN. “Setiap pelayanan yang kami berikan kepada masyarakat itu harus sesuai dengan peraturan pusat. Semua ada undang-undangnya, semua ada peraturannya. Apa yang diprogramkan dari pusat itu juga yang dijalankan disini. Semua ada standarnya. Kami pun tidak berani kalau bekerja diluar peraturan yang berlaku.” Hasil wawancara 9 Februari 2017 Yang ditambahkan oleh Ibu Anita Noveria Lismawaty, SH. selaku Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah adalah “Kami disini memberikan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan peraturan yang berlaku. Pastinya kami tidak berani bertindak ataupun melakukan sesuatu yang tidak disusun dalam peraturan. Dengan kata lain sudah adanya keselarasan antara program dengan kebutuhan masyarakat.” Hasil wawancara 9 Februari 2017 Pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh BPN sudah sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang bener, dimana pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi sudah memberikan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan dan Pengaturan Tanah dan peraturan-peraturan yang berlaku.

IV. 5 Indikator Akuntabilitas

Universitas Sumatera Utara Akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak. Akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan petunjuk pelaksana yang menjadi dasar atau pedoman penyelengaraan pelayanan kepada pihak yang memliki kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Akuntabilitas dalam pengertian di sini adalah bagaimana Kantor Pertanahan Nasional melalui aparatnya dalam memberikan pelayanan secara transparan dan jelas seperti dalam salah satu asas pelayanan pertanahan yaitu asas keterbukaan. Dalam hal ini keterbukaan biaya, waktu, prosedur dan data serta informasi. Tanggung jawab Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi sebagai satu-satunya pemberi pelayanan pertanahan di bidang pertanahan di Kota Tebing Tinggi memegang peranan penting dalam menjalankan tugasnya tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai dibidang pertanahan, kantor pertanahan nasional Kota Tebing Tinggi harus mempunyai laporan yang bisa dipertanggungjawabkan dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Sikap tanggung jawab Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya sudah berjalan dengan baik seperti yang disampaikan oleh Ibu Anita Noveria Lismawaty, SH. selaku Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran tanah. “Tanggungjawab Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi dalam memberikan pelayanan sertifikat hak milik atas tanah sangatlah besar karna mengingat sertifikat merupakan alat bukti yang kuat dalam membuktikan hak dan kepemilikan tanah. Jadi disini diperlukannya tanggungjawab kami yang besar selaku pemberi layanan sertifikat hak milik atas tanah”. Hasil wawancara 9 Februari 2017 Apa yang dijelaskan oleh Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran tanah tersebut merupakan hal yang sangat mendasar. Bahwa dibutuhkannya komitmen dan tanggungjawab yang besar dalam memberikan pelayanan sertifikat hak milik Universitas Sumatera Utara kepada masyarakat. Sertifikat merupakan alat bukti yang sah dalam membuktikan kepemilikan dari suatu tanah. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tentu saja Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi mempunyai prosedur dan pedoman, seperti yang disampaikan oleh Bapak M. Taufik, S.Si., MM. “Kita tidak berani bekerja diluar dari peraturan yang berlaku. Selama memberikan pelayanan ya harus sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku nak. Dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 ada dimuat mengenai Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan SP3, dan juga dalam PP NO.46 tahun 2002 ada mengenai tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku di BPN”. Hasil wawancara 9 Februari 2017 Demikian juga diungkapkan oleh Ibu Anita Noveria Lismawaty, SH. selaku Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran tanah. “Kami disini memberikan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan peraturan yang berlaku. Pastinya kami tidak berani bertindak ataupun melakukan sesuatu yang tidak disusun dalam peraturan. Bagaimana peraturan dari pusat ya begitu juga yang kami terapkan disini”. Hasil wawancara 9 Februari 2017 Ketika pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sudah berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku maka seharusnya sudah terdapat kondisi yang ideal dimana masyarakat akan dipuaskan dengan pelayanan yang baik dan tidak berbelit-belit. Seperti yang disampaikan oleh masyarakat Ibu Sutiarti yang sedang mengurus sertifikat hak milik atas tanah. “Bapak merasa gak pernah dipersulit lah ngurus sertifikat ini nak, bisa dibilang udah baik pelayanannya. Menurut bapak yang mempersulit itu adalah diri kita sendiri. Kalau kita lengkapi persyaratan berkasnya pasti kita gak akan dipersulit. Tapi kalau ada satu saja berkas kita yang gak dipenuhi tentu saja akan memperlama prosesnya dan pasti menurut kita akan berbelit-belit”. Hasil wawancara 9 Februari 2017 Universitas Sumatera Utara Mendukung pendapat dari Ibu Sutiarti, Bapak J. Simanulang mengatakan : “Menurut saya pribadi prosedurnya sudah sesuai peraturan yang berlaku, kalau mengurus sertifikat enggak berbelit dan gak dipersulit. Persyaratannya dipenuhi ya saya langsung antar ke BPN” Hasil wawancara 9 Februari 2017 Sedangkan Petugas Loket Pengaduan dan Informasi, Tommy Rachmanda Malik, Amd mengatakan bahwa : “Pastinya ada masyarakat yang komplin. Kebanyakan yang mereka komplin atau yang mereka keluhkan sebenarnya akibat perbuatan mereka sendiri dalam artian masih ada persyaratan yang belum mereka penuhi, sebagai akibat dari tidak mengertian masyarakat terhadap prosedur pengurusan sehingga memperlama proses penerbitan. Menurut saya, kami sudah optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat”. Hasil wawancara 9 Februari 2017 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa harus adanya sinergi yang baik antara pelayanan yang diberikan dan kepuasan masyarakat. Ketika masyarakat sudah puas dengan pelayanan yang diberikan maka dapat dikatakan bahwa BPN sudah memiliki kinerja yang baik. Masyarakat. Hal ini ditandai dengan pengakuan masyarakat yang tidak merasa dipersulit dengan pelayanan pihak BPN. Dan biasanya masyarakat yang mengeluh kepada pihak BPN adalah masyarakat yang tidak melengkapi persyaratan dengan baik. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA