BAB V ANALISIS DATA
Dari hasil penelitian yang telah penulis dapatkan diatas maka Kinerja Pelayanan Publik dalam Pembuatan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah di Kantor
Badan Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi secara umum dapat dibahas sebagi berikut:
Dalam memberikan pelayanan Administrasi sertifikasi tanah kepada masyarakat, Badan Pertanahan Nasional Kota Tebing Tnggi mempunyai tujuan
yang ingin dicapai dalam hal penanganan permasalahan dalam pelayanan pembuatan sertifikat hak milik atas tanah. Hal ini sesuai dengan visi Kantor
pertanahan yaitu Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan
berkelanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia produktifitas Badan Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi sudah
cukup menampakkan hasil yang baik dalam rangka pelayanan pembuatan sertifikat hak milik atas tanah.
Produktivitas kinerja pelayanan publik dalam pembuatan sertifikat hak milik atas tanah sudah dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dengan upaya
Kantor Pertanahan Nasional memenuhi Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan. Kantor pertanahan nasional Kota Tebing Tinggi sudah bekerja dengan
mencapai target Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan Pelayanan. Hanya saja yang membuat sertifikat hak milik atas tanah lama diterbitkan justru datangnya
dari pihak pemohon. Ketika persyaratan belum lengkap dipenuhi maka akan memperlama proses dari penerbitan surat tersebut. Belum lagi masalah dilapangan
seperti batas tanah yang tidak jelas dan adanya sengketa yang membuat prosesnya menjadi lebih lama, karena masalah tanah tersebut harus diselesaikan terlebih
dahulu barulah bisa proses kembali. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis, Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi telah berupaya dalam
meningkatkan produktivitas dengan memenuhi SPOPP. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Kantor Pertanahan Nasional juga berupaya dalam
menanggulangi berbagai hambatan dalam memberikan pelayanan sertifikat hak
Universitas Sumatera Utara
milik atas tanah. Adapun hambatan yang mempengaruhi produktivitas kinerja pelayanan publik adalah kurangnya pemahaman masyarakat dalam pengurusan
sertifikat hak milik atas tanah yang menyebabkan proses penerbitan sertifikat hak milik atas tanah yang lama. Untuk mengatasi hal tersebut maka pihak BPN Kota
Tebing Tinggi melakukan berbagai upaya yaitu peningkatan kualitas dibidang pelayanan informasi. Jadi masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi
mengenai prosedur maupun persyaratan dengan adanya loket informasi dan pengaduan, selebaran brosur yang disediakan pihak BPN di ruang tunggu
Lobby, dan program larasita layanan rakyat untuk sertifikasi tanah. Masyarakat selaku objek dari pelayanan sertifikat hak milik atas tanah tentu saja harus
mengetahui mengenai prosedur apa saja yang harus dipenuhi. Ketidakmengertian masyarakat tentu akan berpengaruh terhadap mulus tidaknya suatu pelayanan.
Dalam pelayanan sertifikat hak milik atas tanah jika pemohon tidak memenuhi salah satu dari persyaratan maka akan memperlama proses dari pelayanan
tersebut. Kurang lengkapnya persyaratan yang dipenuhi oleh pemohon menjadi salah satu penyebab keterlambatan penerbitan sertifikat hak milik atas tanah.
Kurang lengkapnya dokumen persyaratan pemohon diakibatkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur pengurusan sertifikat hak milik atas
tanah. Dengan adanya permasalah ini maka pihak Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi melakukan beberapa upaya agar pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat sesuai dengan target waktu yang ditentukan di SPPOP. Kualitas pelayanan di Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi,
khususnya pelayanan sertifikat hak milik atas tanah masih berjalan dengan lancar. Hal ini dapat kita ketahui dari kepuasan masyarakat dari pelayanan yang diberikan
oleh pihak BPN, dimana masyarakat sudah merasa dilayani dengan baik dengan kinerja dan keramahan pihak BPN dalam memberikan layanan. Dalam melakukan
kegiatan pelayanan, pihak BPN sendiri telah bekerja sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dengan kata lain telah tercapainya SP3 dalam
pelayanan yang diberikan. Selain kepuasan masyarakat, kemampuan pegawai menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan. Ketika pegawai mampu bekerja
secara profesional maka kualitas pelayanan juga akan bergerak naik. Di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi kemampuan pegawai sudah dapat
Universitas Sumatera Utara
dikatakan baik. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dapat diperoleh informasi bahwa tingkat kemampuan pegawai dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan formal mereka dan juga pelatihan-pelatihan yang dilakukan. Pendidikan dan pelatihan Diklat merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas mutu pelayanan kepada masyarakat. Jadi seluruh pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat tersebut. Namun jika dilihat dari segi
fasilitas berdasarkan wawancara yang penulis lakukan maka dapat diketahui bahwa masih kurangnya fasilitas dalam mendukung kinerja dari para pegawai
seperti komputer laptop, printer, dan alat tulis kantor yang kurang memadai. Berdasarkan pengamatan dilapangan penulis juga menemukan bahwa jumlah
kursi yang berada di ruang tunggu masih kurang dan belum memadai. Hal ini akan mengurangi kenyamanan masyarakat dalam mengurus sertifikat hak milik
atas tanah. Responsivitas Kantor Badan Pertanahan Kota Tebing Tinggi sangat
penting dalam melayani kebutuhan dan aspirasi masyarakat, karena hal ini bisa dijadikan sebagai bukti nyata bahwa Kantor Badan Pertanahan Kota Tebing
Tinggi merespon terhadap segala aspirasi maupun keluhan-keluhan masyarakat dan juga tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Dengan adanya responsivitas yang tinggi dalam suatu organisasi akan dapat mewujudkan kinerja yang baik. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat
diketahui bahwa sejauh ini respon Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi terhadap kebutuhan pemohonnya sudah baik. Sudah ada kesesuaian antara
tanggapan yang diberikan Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi terhadap harapan dan aspirasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,
khususnya dalam pelayanan pembuatan sertifikat hak milik atas tanah. Sebelumnya di Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi hanya tersedia empat loket
yang tersedia, kemudian dalam perkembanganya untuk menampung semua keluhan maupun pengaduan dari masyarakat, Kantor Pertanahan Kota Tebing
Tinggi telah menyediakan loket pengaduan pelayanan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dapat diketahui bahwa pihak BPN sangat tanggap dengan
keluhan-keluhan masyarakat. Jika ada keluhan-keluhan dibidang pelayanan misalnya keluhan pada bagian pendaftaran tanah, maka keluhan tersebut akan
Universitas Sumatera Utara
masuk pada seksi pendaftaran tanah dan akan segera ditanggapi dengan baik oleh seksi pendaftaran tanah. Selain itu pihak PBN juga menyediakan loket informasi
dan pengaduan serta kotak saran pada ruang tunggu. Responsibilitas pada Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi
sudah dapat dikatakan baik. Pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh pegawai
sudah sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar karena dalam melaksanakan pelayanan pegawaistaff mengacu pada peraturan dan Standar
Pelayanan dan Pengaturan Tanah SP3. Jika terdapat kesalahan atau ada complain maka pegawai cepat untuk menyelesaikannya karena semua kegiatan
yang dilakukan oleh pegawai tidak lepas dari pengawasan atasannya mulai dari loket penerimaan, penyusunan berkas, pengecekan berkas, sampai pengetikan
sertifikat. Akuntabilitas Kantor Pertanahan Nasional Kota Tebing Tinggi sebagai
satu-satunya pemberi pelayanan pertanahan di bidang pertanahan di Kota Tebing Tinggi memegang peranan penting dalam menjalankan tugasnya tersebut. Dalam
melaksanakan tugasnya sebagai dibidang pertanahan, kantor pertanahan nasional Kota Tebing Tinggi harus mempunyai laporan yang bisa dipertanggungjawabkan
dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Dibutuhkannya komitmen dan tanggungjawab yang besar dalam memberikan pelayanan sertifikat hak milik
kepada masyarakat. Sertifikat merupakan alat bukti yang sah dalam membuktikan kepemilikan dari suatu tanah. Ketika pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat sudah berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku maka seharusnya sudah terdapat kondisi yang ideal dimana masyarakat akan dipuaskan
dengan pelayanan yang baik dan tidak berbelit-belit. Ketika masyarakat sudah puas dengan pelayanan yang diberikan maka dapat dikatakan bahwa BPN sudah
memiliki kinerja yang baik. Masyarakat. Hal ini ditandai dengan pengakuan masyarakat yang tidak merasa dipersulit dengan pelayanan pihak BPN. Dan
biasanya masyarakat yang mengeluh kepada pihak BPN adalah masyarakat yang tidak melengkapi persyaratan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP