Bahan Acuan TINJAUAN PUSTAKA

Larutan sampel dilewatkan ke suatu nyala dan unsur-unsur di dalam sampel diubah menjadi uap atom sehingga nyala rnengandung atom unsur-unsur yang dianalisis. Beberapa diantara atom akan tereksitasi secara termal oleh ayala, tetapi kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar ground state. Atom-atom ground state ini kemudian menyerap radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat dari unsur-unsur yang bersangkutan. Panjang gelombang yang dihasilkan oleh sumber radiasi adalah sama dengan panjang gelombang yang diabsorpsi oleh atom dalam nyala. Absorpsi ini mengikuti hukum Lambert-Beer. yakni absorbansi berbanding lurus dengan panjang uyala yang dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala. Kedua variabel ini sulit untuk ditentukan tetapi panjang nyala dapat dibuat konstan sehingga absorbansi hanya berbanding langsung dengan konsentrasi analit dalam larutan sampel. Teknik-teknik analisisnya sama seperti pada spektrofotometri UV-Vis yaitu standar tunggal, kurva kalibrasi dan kurva adisi standar. Perkin elmer, 2007

2.10 Bahan Acuan

Bahan acuan merupakan suatu bahan yang mempunyai satu atau lebih sifat bahan yang homogen dan cukup stabil untuk dapat digunakan dalam mengkalibrasi peralatan, menguji metode dan jaminan mutu dari hasil suatu pengujian terutama dilaboratorium pangan sehingga dapat menambah tingkat kepercayaan customers terhadap hasil yang dikeluarkan oleh suatu laboratorium. ISOIEC 17025:2005, seluruh pengujian kimia harus tertelusur ke satuan SI untuk pengujian kimia ketertelusuran pengujian kimia digambarkan seperti dibawah ini. Satuan SI 1 mol = 0.012 kg atom 12C Standard Internasional misalnya standard massa Bahan Acuan Murni misalnya KIO3, Ag murni Metode Primer misalnya gravimetri, titrimetri Bahan Acuan Bermatriks Primer misalnya CRM dari NIST, IRRM Metode dan Bahan Acuan Sekunder misalnya AAS, Na2S2O3 Gambar 2.5 Ketertelusuran Pengujian Kimia Berbeda dengan ketertelusuran kimia fisika ke SI yang lebih transparan dan langsung, ketertelusuran kimia ke SI adalah lebih sulit. Satuan SI untuk pengukuran kimia amount of substance adalah mol, yaitu jumlah atom atau molekul yang setara dengan 0.012 kilogram atom karbon-12. Penerapan dari satuan mol ini untuk menggambarkan ketertelusuran kimia masih membingungkan, karena itu masalah ketertelusuran pengukuran kimia dipecahkan dengan perantaraan metode primer dan bahan acuan APMP-PTB, 2009

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat – alat Penelitian

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : - Alat – Alat gelas yang biasa digunakan dilaboratorium - Timbangan analitik dengan ketelitian 0,0001 g, Scaltec - Desikator - Oven Memmert - Microwave Digestion CEM - Hot plate - Micrometer Screw - Seperangkan alat Spectrofotometer Serapan Atom Atomic Absorption Spectrophotometer, Perkin Elmer Grafite Furnace A-Analyst 800 - Scanning Electron Microscopy SEM – EDX Bruker – Carl Zeiss Evo MA - Fourier Transform Infared Microscopy FTIR Shimadzu Pengukuran Spektrofotometer Serapan Atom AAS dilakukan di Laboratorium Balai Pembinaan dan Pegujian Mutu Hasil Perikanan Medan dan analisa SEM Scanning Electron Microscopy dilakukan di Laboratorium Pusat Laboratorium Forensik POLRI Jakarta, serta pengukuran pergeseran bilangan gelombang digunakan Spektroskopis FT-IR di Laboratorium Kimia Organik Universitas Gajah Mada – Jogjakarta, sedangkan uji tarik dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara.

3.1.2. Bahan – bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Penggunaan Karboksimetil Kitosan Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Konsentrasi Logam Pb

6 73 64

Optimalisasi Pembuatan Glukosamin Hidroklorida Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas)

4 56 59

Studi Karakterisasi Pembuatan Kitin Dan Kitosan Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Untuk Penentuan Berat Molekul

10 76 63

Pemanfaatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon) Dan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas), Untuk Menurunkan Kadar Ni, Cr Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 54 141

Pembuatan Kitosan Nanopartikel Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus gigas) Dengan Tripolifosfat Yang Bermuatan Ion Logam Zn2+ Untuk Uji Aktivitas Bakteri

0 7 60

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Penggunaan Karboksimetil Kitosan Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Konsentrasi Logam Pb

0 0 16

PENGGUNAAN KARBOKSIMETIL KITOSAN DARI CANGKANG BELANGKAS (Tachypleus gigas) SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI LOGAM Pb SKRIPSI FATYA ANANDA 110802016

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Kitosan - Penggunaan Kitosan Molekul Tinggi dari Cangkang Belangkas (Tachypleus gigas) dan Gelatin sebagai Membran untuk Menurunkan Kadar Logam Timbal (Pb) dengan Metode Solid Phase Extraction (SPE)

0 0 23

Penggunaan Kitosan Molekul Tinggi dari Cangkang Belangkas (Tachypleus gigas) dan Gelatin sebagai Membran untuk Menurunkan Kadar Logam Timbal (Pb) dengan Metode Solid Phase Extraction (SPE)

0 0 15

Optimalisasi Pembuatan Glukosamin Hidroklorida Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas)

0 0 12