Wawancara Observasi PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 2000 DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA

lxxvii b. Quota Sampling Pengambilan sampel berdasarkan jumlah c. Purposive Sampling Pengmabilan sampel berdasarkan tujuan d. Snowball Sampling Pengambilan sampel seperti bola salju Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non probabilitas pemilihan non-random dengan metode purposive sampling dimana peneliti tidak menekankan pada jumlah sampel melainkan kualitas informasi yang dapat diperoleh. Pemilihan sampel lebih diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Satu hal yang diperhatikan oleh peneliti adalah sampling tidak ditentukan, sebab yang penting bukan kuantitas atau banyaknya informan, akan tetapi kelengkapan dan kedalaman informasi yang bisa digali sehingga dapat memecahkan permasalahan yang sedang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara – cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan suatu alat tertentu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data langsung didapatkan dari sekolah atau instansi terkait. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Sumber data yang paling penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data diperlukan teknik wawancara yaitu wawancara mendalam. Teknik wawancara ini merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif terutama pada penelitian lapangan. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur. Hal ini dimaksudkan guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggali informasinya secara lebih jauh dan mendalam. Oleh karena itu subjek yang diteliti posisinya lebih berperan sebagai informan daripada sebagai responden. Wawancara mendalam dilakukan pada waktu dan lxxviii kondisi konteks yang dianggap paling tepat guna mendapatkan data yang rinci, jujur dan mendalam. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dimana peneliti akan mendapatkan informasi yang tidak bisa diperoleh dari data hasil dokumentasi maupun observasi. Sehingga peneliti akan mendapatkan informasi yang lebih mendalam berupa penjelasan dari informan terkait dengan pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di setiap lini kerja ataupun pelaksanaannya secara keseluruhan di SMA Negeri 1 Surakarta.

2. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar. Menurut Hadari Nawawi 1995:100 “Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”. Jadi metode observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian dan dari pengamatan tersebut dibuat catatan – catatan yang berguna untuk analisis data. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung dalam beberapa kesempatan terkait dengan pelaksanaan SMM ISO 9001:2000, baik kegiatan yang dilaksanakan oleh lini kerja maupun Tim ISO sekolah.

3. Dokumentasi