clxiii baik dan bisa diterima oleh masyarakat maka secara otomatis dapat memberikan
nilai tambah bagi organisasi tersebut, sehingga memberikan peluang kepada keduanya dalam memenangkan persaingan dengan organisasi lain yang sejenis.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan 1 field note 1, halaman 186 yaitu pemasok SMA Negeri 1 Surakarta adalah orang tua siswa, selama ini
hubungan kita saling menguntungkan dan tidak saling merugikan. Orang tua menitipkan anaknya untuk dididik di SMA Negeri 1 Surakarta dan orang tua
harus tunduk dengan tata tertib di SMA Negeri 1 Surakarta, salah satunya dengan cara orang tua ikut bertanggung jawab dalam membantu kebutuhan -
kebutuhan yang diperlukan dan kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Surakarta dengan cara membayar uang komite.
Sedangkan hubungannya dengan pemasok barang, informan 1 field note 1, halaman 186-187 mengemukakan bahwa SMA Negeri 1 Surakarta
sebagai pihak pengguna barang berhak menyeleksi lembaga – lembaga yang memasukkan barang – barang ke SMA Negeri 1 Surakarta, dan sebagai
kompensasinya SMA Negeri 1 Surakarta siap membayar sesuai dengan standar yang sudah ada atau standar yang sudah ditentukan. Hal senada juga
disampaikan oleh informan 2 field note 2, halaman 195-196 yaitu pemasok SMA Negeri 1 Surakarta adalah orang tua siswa dan masyarakat yang lain
alumni dan sebagainya. Karena SMA Negeri 1 Surakarta merupakan institusi yang bergerak di bidang penyediaan jasa pendidikan, otomatis pemasok SMA
Negeri 1 Surakarta adalah orang tua. SMA Negeri 1 Surakarta juga berhubungan dengan pemasok barang tapi tidak bersifat untuk dijual kembali, karena SMA
Negeri 1 Surakarta merupakan institusi yang menyediakan jasa pendidikan. Artinya barang tersebut digunakan untuk memuaskan pelanggan terutama siswa
– siswi SMA Negeri 1 Surakarta. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara pemasok dengan SMA Negeri 1 Surakarta
adalah hubungan yang saling menguntungkan.
2. Faktor – Faktor Pendukung Pelaksanaan SMM ISO 9001 : 2000
di SMA Negeri 1 Surakarta
clxiv Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Adapun faktor – faktor yang mendukung pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1
Surakarta antara lain:
a. Kesadaran dan `Komitmen Warga Sekolah
Suksesnya pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 sangat didukung oleh faktor komitmen dari warga sekolah. Komitmen yang kuat mampu menghasilkan kekuatan
yang besar untuk melakukan perubahan ke arah perbaikan. Komitmen ini harus didahului dengan adanya komitmen dari manajemen puncak karena komitmen
manajemen puncak merupakan penentu arah organisasi. Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan penting dalam merumuskan kebijakan sekolah yang
harus disusun. Informan 1 field note 1, halaman 177 mengemukakan bahwa kepala sekolah SMA Negeri 1 Surakarta sangat mendukung pelaksanaan SMM ISO
9001:2000, hal ini terbukti sejak kepala sekolah mendengar bahwa SMM ISO 9001:2000 sangat bagus diimplementasikan, kepala sekolah langsung membentuk
Tim ISO dan memberi instruksi untuk menindaklanjuti hal tersebut. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen puncak
mempunyai komitmen yang sangat luar biasa terhadap pelaksanaan SMM ISO 9001:2000. Hal ini dibuktikan dengan adanya dukungan yang totalitas terhadap
implementasi SMM ISO 9001:2000 mulai dari perencanaan program hingga pelaksanaannya sampai saat ini. Dengan diimplementasikannya SMM ISO
9001:2000, manajemen puncak berharap akan ada perubahan yang sangat signifikan di SMA Negeri 1 Surakarta.
Untuk mengimplementasikan SMM ISO 9001:2000, komitmen tidak hanya didapat dari manajemen puncak tetapi harus diperoleh dari seluruh warga
sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Informan 2 field note 2, halaman 199 yaitu komitmen ini terbukti dengan disebarkannya angket
kepada seluruh guru dan karyawan SMA Negeri 1 Surakarta pada pertengahan tahun 2008, dimana 97 dari guru dan karyawan menyetujui rencana implementasi SMM
ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta. Adanya komitmen yang sudah terbentuk dari pimpinan puncak dan seluruh warga sekolah semakin memantapkan
clxv SMA Negeri 1 Surakarta untuk mengimplementasikan SMM ISO 9001:2000.
Semakin kuat komitmen yang dimiliki, maka semakin kuat pula perubahan yang mampu dilakukan dalam rangka perbaikan sekolah.
b. Ketersediaan Dana
Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 selain membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, juga membutuhkan sokongan dana yang cukup besar.
Informan 1 field note 1, halaman 187 menyatakan bahwa SMA 1 Negeri 1 Surakarta siap untuk mendanai semua biaya terkait dengan pelaksanaan SMM
ISO9001:2000. Dana di SMA Negeri 1 Surakarta berasal dari orang tua melalui iuran komite sekolah, serta dana dari pemerintah block granddana hibah baik
pemerintah kota, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Selain itu, ketersediaan dana juga didapat dari pihak ketiga yaitu dari alumni yang tidak berupa
uang tetapi berupa sarana prasarana yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa. Dana tersebut digunakan untuk membayar kepada pihak TUV,
pelatihan – pelatihan, pembuatan dokumen, ongkos panitia dan sebagainya. Dari pendapat tersebut dapat dipahami dengan jelas bahwa pelaksanaan SMM ISO
9001:2000 membutuhkan dana yang cukup besar dan SMA Negeri 1 Surakarta siap untuk menyediakan dana yang dibutuhkan tersebut.
Hal serupa juga disampaikan oleh informan 2 field note 2, halaman 199 sekaligus dikuatkan oleh informan 5 field note 5, halaman 214 menyatakan bahwa
pelaksanaan ISO membutuhkan dana yang cukup besar dan ini tidak menjadi masalah, karena manfaat yang akan diperoleh lebih besar daripada besarnya dana
yang dikeluarkan. Manfaat yang bisa diambil dari implementasi ini sangat banyak karena ada tuntutan tujuan yang ingin dicapai, antara lain manajemennya lebih
tertata, tarnsparansi jelas, dapat membangun kebersamaan antar personel di SMA Negeri 1 Surakarta yang semuanya itu mengarah pada pencapaian tujuan visi dan
misi SMA Negeri 1 Surakarta. Berdasarkan pendapat – pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
dana tidak menjadi masalah bagi SMA Negeri 1 Surakarta dalam melaksanakan SMM ISO 9001:2000, karena manfaat yang dapat diambil lebih besar daripada
biaya yang dikeluarkan. Dengan implementasi SMM ISO 9001:2000 diharapkan
clxvi manajemen sekolah menjadi tertata rapi, dan semua itu mengarah kepada perbaikan
sekolah.
c. Input yang Berkualitas
Input yang berkualitas menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 pada sebuah lembaga pendidikan. SMM ISO 9001:2000 merupakan
sebuah proses perbaikan yang berkelanjutan, sehingga membutuhkan input yang berkualitas yaitu siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh
informan 2 field note 2, halaman 200 bahwa input SMA Negeri 1 Surakarta merupakan siswa yang berkualitas baik dari segi moral maupun prestasinya.
Sehingga anak – anak yang masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta mempunyai tingkat tanggung jawab yang tinggi terhadap dirinya sendiri, bahwa mereka masuk ke SMA
Negeri 1 Surakarta untuk belajar. Dengan kondisi seperti demikian, maka tugas SMA Negeri 1 Surakarta adalah mengembangkan potensi yang sudah ada tersebut.
Untuk mendapatkan siswa yang berkualitas, SMA Negeri 1 Surakarta melaksanakan kegiatan PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru dengan sistem
yang berbeda dengan sekolah lain. Siswa yang mendaftar ke SMA Negeri 1 Surakarta wajib mengikuti serangkaian seleksi dan tes yang cukup ketat, antara lain
tes mata pelajaran, tes wawancara, tes bahasa Inggris dan juga nilai UAN SMP yang nantinya nilainya akan digabung menjadi satu, kemudian diranking untuk
menentukan siswa yang diterima di SMA Negeri 1 Surakarta. Selain itu setiap pendaftar harus melampirkan surat keterangan sehat dan bebas narkoba dari dokter
atau surat keterangan bebas perkara narkoba dari instansi yang berwenang. Dan juga SMA Negeri 1 Surakarta mensyaratkan bagi setiap pendaftar tidak boleh ada yang
bertato dan bertindik. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa di SMA
Negeri 1 Surakarta merupakan input yang berkualitas, baik dari segi prestasi maupun moral. Untuk mendapatkan siswa yang berprestasi SMA Negeri 1 Surakarta
memberlakukan beberapa tes untuk mendapatkan calon siswa yang berkualitas. Sedangkan untuk mendapatkan siswa yang bermoral SMA Negeri 1 Surakarta
mewajibkan setiap calon siswa melampirkan surat keterangan sehat dan bebas
clxvii narkoba dari dokter serta surat keterangan bebas perkara narkoba dari instansi yang
berwenang, dan juga setiap calon siswa harus bebas dari tato dan tindik.
d. Sarana dan Prasarana yang Memadai
Sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta senantiasa ditingkatkan demi suksesnya pelaksanaan SMM ISO 9001:2000. Sebagai salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI di Surakarta, SMA Negeri 1 Surakarta
menyediakan sarana dan prasarana berbasis ICT. Semua fasilitas yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta disediakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan dengan lancar.
Sesuai dengan program kerja yang sudah dibuat pada awal tahun, SMA Negeri 1 Surakarta berkomitmen untuk menyediakan sarana pembelajaran berbasis ICT yaitu dengan menyediakan 1 seat komputer, printer, LCD, layar LCD dan internet untuk
setiap kelas dan juga laboratorium multimedia. SMA Negeri 1 Surakarta juga menyediakan akses hot spot yang bisa digunakan sewaktu – waktu oleh anak. Meskipun bandwichnya belum terlalu besar, namun bisa digunakan 10-30 anak secara bersamaan
dengan lancar. Selain itu untuk meningkatkan kompetensi anak dalam pendalaman materi pelajaran tertentu, SMA Negeri 1 Surakarta memfasilitasi siswa melalui pembelajaran praktek. Dengan demikian upaya yang dilakukan oleh SMA Negeri 1
Surakarta adalah menyediakan beberapa laboratorium seperti laboratorium fisika, laboratorium matematika, laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium IPS dan juga laboratorium bahasa.
Hanya saja ketersediaan fasilitas yang ada kurang diimbangi dengan kesadaran personel untuk memanfaatkannya dengan baik. Hal ini sesuai dengan
pendapat informan 2 field note 2, halaman 199 yang mengemukakan bahwa sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta sangat representatif untuk
pembelajaran, hanya saja sarana prasarana tersebut kurang digunakan secara optimal. Hal senada juga disampaikan oleh informan 5 field note 5, halaman 212
bahwa bidang sarana dan prasarana sudah menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan dalam proses KBM, tetapi sarana dan prasarana tersebut tidak
dimanfaatkan secara optimal oleh SDM yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta sudah tersedia dengan baik dan mendukung pelaksanaan SMM ISO 9001:2000. Hanya saja sarana dan
prasarana yang ada belum dimanfaatkan secara optimal oleh warga sekolah.
e. Dukungan Stakeholders
Keberhasilan pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta tidak terlepas dari dukungan para stakeholders, baik stakeholders internal
maupun eksternal. Stakeholders tersebut antara lain siswa, orang tua siswa, alumni, pemerintah daerah setempat dan juga masyarakat pada umumnya. Hal ini sesuai
dengan pendapat informan 2 field note 2, halaman 199 yang menyatakan bahwa dukungan orang tua terhadap SMA Negeri 1 Surakarta sangat bagus. Hal ini
direalisasikan dengan kesanggupan setiap orang tua untuk membayar uang komite untuk mendukung proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Surakarta. Selain dana
clxviii block grand dari pemerintah, hampir semua peralatan yang ada di setiap kelas itu
merupakan sumbangan orang tua siswa yang diwujudkan melalui pembayaran uang komite. Hal ini juga diimbangi dengan transparansi dari pihak SMA Negeri 1
Surakarta, untuk melaporkan setiap kegiatan dan besarnya dana yang dihabiskan untuk kepentingan dan kemajuan putra – putri mereka. Pendapat senada juga
disampaikan oleh informan 5 field note 5, halaman 215 bahwa dukungan juga didapat dari alumni SMA Negeri 1 Surakarta berupa sumbangan yang diberikan
berupa sarana prasarana yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa.
Dukungan juga berasal dari stakeholders internal, yaitu guru dan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 field note 1, halaman 187 yang
menyatakan bahwa siswa SMA Negeri 1 Surakarta mau mengikuti dan melaksanakan semua ketentuan – ketentuan yang ada di dalam sistem manajemen
mutu, misalnya saja melaksanakan dan mematuhi tata tertib sekolah, menjaga kebersihan sekolah dan sebagainya. Selain itu guru dan karyawan juga
melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing – masing. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para stakeholders, baik stakeholders internal maupun stakeholders
eksternal.
3. Faktor – Faktor Penghambat Pelaksanaan SMM ISO 9001 : 2000