Kesimpulan Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Faktor Penghambat

clxxvi BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta SMA Negeri 1 Surakarta telah melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah MBS yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan dengan mengimplementasikan sistem pengelolaan manajemen berstandar internasional yaitu SMM ISO 9001:2000. Dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2000, ada 15 langkah yang harus dilalui oleh SMA Negeri 1 Surakarta. Kelimabelas langkah tersebut telah mengikuti pola yang sudah ditentukan oleh SMM ISO 9001:2000 yaitu Plan – Do – Check – Act PDCA dan dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan. Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta dilakukan oleh sebuah tim kerja yang terdiri dari Tim ISO beserta tujuh lini yang terdiri dari bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang sarana dan prasarana, bidang hubungan masyarakat, perpustakaan, tata usaha dan bimbingan konseling. Tim ISO sekolah bertugas sebagai koordinator, pembimbing dan pengawas pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 secara keseluruhan. Sedangkan masing – masing lini kerja bertugas sebagai pelaksana SMM ISO 9001:2000 itu sendiri. Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 mengarah pada pencapaian sasaran mutu yang telah dirumuskan dan ditetapkan oleh masing – masing lini kerja. Sasaran mutu merupakan target yang ingin dicapai oleh masing – masing lini kerja pada periode tertentu dan dirumuskan dengan berorientasi kepada peningkatan kepuasan pelanggan. Adapun kinerja serta ketercapaian sasaran mutu masing – masing lini kerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Bidang Kurikulum

clxxvii Kinerja bidang kurikulum dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 untuk tahun pertama sudah baik. Hanya saja ada beberapa sasaran mutu yang belum tercapai sehingga untuk tahun kedua pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 bidang kurikulum harus memperbaiki kinerjanya. Ketercapaian sasaran mutu bidang kurikulum pada tahun pertama dapat dilihat pada nilai Ujian Nasional dan keterserapan tamatan untuk tahun pelajaran 20082009. b. Bidang Kesiswaan Kinerja bidang kesiswaan dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 untuk tahun pertama sudah baik. Sasaran mutu yang dirumuskan tercapai dengan berbagai upaya dan strategi. Hal ini didukung dengan personel yang mempunyai komitmen tinggi serta proses dokumentasi yang sudah terstruktur, artinya setiap kegiatan yang dilakukan oleh bidang kesiswaan sudah didokumentasikan sesuai sistem. Sehingga bukti rekaman yang ada dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian sasaran mutu.

c. Bidang Sarana dan Prasarana

Kinerja bidang sarana dan prasarana dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 untuk tahun pertama sudah baik. Sasaran mutu yang dirumuskan tercapai dengan berbagai upaya dan strategi. Hal ini didukung dengan proses dokumentasi yang sudah terstruktur, artinya setiap kegiatan yang dilakukan oleh bidang sarana dan prasarana sudah didokumentasikan dengan baik. Meskipun dengan personel yang terbatas, semua kegiatan yang ada di bidang sarana dan prasarana dapat berjalan dengan lancar karena personelnya mempunyai komitmen yang luar biasa. d. Bidang Humas SMM ISO 9001:2000 telah dilaksanakan oleh bidang humas dengan baik tetapi kurang optimal. Sasaran mutu yang telah ditetapkan dapat tercapai karena semua kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang sudah direncanakan di awal tahun, sehingga bidang humas tidak mendapatkan komplain dari stakeholders. Hanya saja kinerja bidang humas perlu ditingkatkan sesuai dengan tuntutan ISO yaitu dalam hal proses dokumentasi artinya semua kegiatan harus ada buktinya. clxxviii e. Perpustakaan Kinerja perpustakaan dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 sudah baik dan sesuai dengan harapan ISO. Perpustakaan dapat mencapai sasaran mutu yang telah dirumuskan serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya untuk menyediakan pelayanan bahan pustaka yang mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. f. Tata Usaha Kinerja tata usaha untuk tahun pertama pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 sudah baik, meskipun masih ada sasaran mutu yang belum tercapai yaitu pembayaran uang komite siswa yang belum tepat pada waktunya. g. Bimbingan Konseling Kinerja bimbingan konseling dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 sudah baik dan sasaran mutunya juga sudah tercapai, hanya saja proses pendokumentasian rekaman kegiatan harus diperbaiki. Agar pengelolaan manajemen dapat mengarah pada perbaikan kinerja, maka SMA Negeri 1 Surakarta menerapkan 8 prinsip manajemen mutu dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2000, yaitu: a. Fokus kepada pelanggan menjadi perhatian utama dengan membangun komunikasi efektif untuk mencari apa dan bagaimana kebutuhan serta harapan pelanggan. Hal ini direalisasikan dengan memberikan pelayanan yang mengakomodasi kepentingan semua pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. b. Kepemimpinan kepala sekolah dibuktikan dengan adanya komitmen terhadap pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 serta dukungan yang diberikan secara totalitas terhadap semua kegiatan yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Surakarta. c. Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 melibatkan semua personel yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta dimana semua personel bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing – masing, dengan arahan dan bimbingan secara terus menerus dari kepala sekolah dan Tim ISO sekolah. clxxix d. Implementasi SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta merupakan sebuah proses yang berorientasi pada perbaikan kinerja yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan terus menerus. e. Pendekatan sistem terhadap manajemen artinya pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta harus sesuai dengan sistem manajemen yang dibukukan dalam dokumen sistem mutu yang terdiri dari pedoman mutu dan dokumen mutu lini kerja. f. Peningkatan terus menerus direalisasikan dengan menyediakan nota SMM, dimana semua stakeholders dapat memberikan masukan, kritik maupun saran untuk kemajuan SMA Negeri 1 Surakarta. g. Keputusan yang diambil oleh manajemen puncak berdasarkan pada fakta yang ada di lapangan. h. SMA Negeri 1 Surakarta senantiasa membangun hubungan baik dengan para stakeholders, sehingga stakeholders percaya terhadap reputasi SMA Negeri 1 Surakarta. 2. Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta dapat berjalan dengan baik karena didukung oleh faktor – faktor berikut ini: a. Kesadaran dan komitmen diberikan secara totalitas oleh manajemen puncak serta warga sekolah SMA Negeri 1 Surakarta terhadap pelaksanaan SMM ISO 9001:2000. b. Dana yang tersedia mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 secara keseluruhan. c. Input berupa siswa yang berkualitas baik dari segi moral maupun segi akademis. d. Sarana dan prasarana yang tersedia mendukung terselenggaranya KBM dengan baik e. Adanya dukungan dari stakeholders, baik stakeholders internal maupun stakeholders eksternal. 3. Secara umum pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di SMA Negeri 1 Surakarta berjalan dengan baik. Meskipun demikian masih ada beberapa faktor penghambat yang harus dihadapi oleh SMA Negeri 1 Surakarta, antara lain a. Kurangnya kefahaman personel terhadap SMM ISO 9001:2000. clxxx b. Kurangnya kesadaran personel untuk mengubah kebiasaan lama. c. Koordinasi antara lini kerja belum terkontrol dengan baik. d. Proses perekaman kegiatan belum dilaksanakan sesuai sistem. 4. Untuk mengatasi faktor penghambat tersebut, upaya yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Surakarta antara lain: a. Melakukan pemahaman secara terus menerus yaitu dengan mengadakan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah tentang SMM ISO 9001:2000 dalam berbagai kesempatan b. Komitmen kepala sekolah untuk selalu mengingatkan, mengarahkan dan bersosialisasi bahwa SMA Negeri 1 Surakarta sudah melaksanakan ISO c. Membangun komunikasi dan koordinasi yang terarah antar lini kerja d. Menyusun pengendalian rekaman yang dibakukan

B. Implikasi