BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Produktivitas Sayur- Mayur Kentang, Brokoli, dan Sawi Di Lokasi Penelitian Sebelum dan
Sesudah Erupsi Gunung Sinabung
Pada penelitian ini yang dilihat adalah bagaimana dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap produktivitas petani. Menurut Soekartawi 2002, kesuburan
lahan pertanian menentukan produktivitas lahan dimana lahan yang subur akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dari pada lahan yang tingkat
kesuburannya rendah. Produktivitas lahan juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya unsur hara pada suatu lahan serta kondisi lokasi dan iklim lahan tersebut. Maka,
produktivitas lahan adalah berupa variabel struktur tanah, tekstur tanah, kandungan unsur hara dan kondisi agroklimat lahan tersebut.
Produktivitas dalam hal ini merupakan pembagian antara produksi yang diperoleh dengan luas lahan. Produktivitas petani sayuran kentang, brokoli dan
sawi sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Simalungun diketahui dengan melihat jawaban-
jawaban responden terhadap kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Oleh karena itu diambil data sebelum dan sesudah erupsi, agar dapat
diketahui dampak yang terjadi di lapangan.
5.1.1 Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Produktivtas Sayur Kentang
Kentang merupakan tanaman ubi-ubian dan tergolong tanaman setahun. Bentuk kentang sesungguhnya menyemak dan bersifat menjalar. Batangnya
berbentuk segi empat, panjangnya mencapai 50-120 cm dan tidak berkayu. Batang dan daunnya berwarna hijau kemerah-merahan atau berwarna ungu. Selain itu,
kentang juga memiliki organ umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk kedalam tanah. Cabang ini merupakan tempat menyimpan
karbohidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan. Umbi bisa mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang-cabang baru Setiadi, 2009.
Berdasarkan warna kulit dan daging umbi, terdapat tiga golongan kentang yaitu kentang kuning, kentang putih, dan kentang merah. Kentang kuning
memiliki kulit dan daging umbi berwarna kuning. Yang termasuk kelompok kentang kuning adalah varietas Pattrones, Katella, Cosima, Cipanas, Granola dan
lain-lain. Kentang putih memiliki kulit dan umbi berwarna putih. Varietas yang termasuk kelompok kentang putih adalah Donata, Radosa, dan Sebago. Kentang
merah berkulit merah dengan daging umbi berwarna kuning. Varietasnya Red Pontiac, Arka, dan Desiree. Jenis kentang yang diteliti saat ini adalah jenis
kentang yang berwarna kuning. Jenis kentang ini merupakan salah satu yang paling disenangi karena memiliki rasa enak, gurih, empuk, dansedikit berair.
Kandungan yang ada dalam kentang terdiri dari 70 nutrisi dan 30 zat- zat lain. Zat-zat lain berupa protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi,
potasium, vitamin dan mineral-mineral lainnya. Kandungan kentang ini bisa dijadikan patokan menu makan sehari-hari untuk mengkonsumsi nya karena baik
bagi kesehatan dalam tubuh. Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah penghasil tanaman kentang
terbesar di Indonesia khususnya di Sumatera. Daerah tersebut dapat memproduksi sayur kentang sekitar 30tonha setiap tahunnya. Namun, setelah terjadi bencana
meletusnya Gunung Sinabung sejak tahun 2010 yang merupakan letusan terbesar, kemudian disusul dengan letusan di bulan september tahun 2013 mengakibatkan
penurunan produksi pada sayur kentang. Luas lahan menghilang akibat tertutupi material dari abu vulkanik. Tabel 13 menyajikan produktivitas kentang sebelum
dan sesudah erupsi Gunung Sinabung.
Tabel 13. Produktivitas Kentang Sebelum Tahun 2012 dan Sesudah Tahun 2014 Erupsi Gunung Sinabung
No. Uraian
Sebelum Erupsi Sesudah Erupsi
Total Rataan
Total Rata-rata
1. Luas Panen Ha
7,85 0,3925
5,68 0,284
2. Produksi Kg
1.137.150 56.858
664.950 33.248
3. Produktivitas KgHa
3.069.546 153.477
2.291.765 114.588
Sumber: Data primer diolah, lampiran 12 Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa luas panen kentang berubah setelah
terjadinya erupsi Gunung Sinabung. Luas lahan di desa penelitian sebagian tertutupi material dari debu vulkanik yaitu sekitar 50 sehingga mengalami gagal
panen. Seperti luas panen kentang sebelum erupsi yaitu seluas 7,85 ha dan setelah erupsi luasan ini terpangkas menjadi 5,68 ha. Hal ini jelas akan berdampak pada
hasil produksi dan jumlah produktivitas. Erupsi Gunung Sinabung juga membawa pengaruh yang besar terhadap
hasil produksi dan jumlah produktivitas pada tanaman sayuran. Selain karena luas lahan yang berkurang, perubahan tersebut juga dapat dipengaruhi karena adanya
kerusakan pada tanaman. Tanaman kentang tertutupi abu vulkanik yang mengakibatkan kentang susah untuk berkembang sehingga hasil panennya
mengecil dan ada sebagian yang gagal panen.
5.1.2 Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Produktivitas Brokoli