Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Sayur Kentang

5.3 Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Sayur- Mayur Kentang, Brokoli, dan Sawi Di Lokasi Penelitian Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung Pada penelitian ini yang dilihat adalah bagaimana dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap pendapatan petani. Oleh karena itu diambil data sebelum dan sesudah erupsi, agar dapat diketahui dampak yang terjadi di lapangan. Pendapatan dalam hal ini merupakan selisih dari total penerimaan dan total biaya produksi. Total penerimaan diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah produksi terhadap harga produk, sementara total biaya merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi terhadap harga produk, sementara total biaya merupakan hasil perkalian antara jumlah input produksi terhadap harga input produksi tersebut. Untuk lebih jelasnya, mengenai dampak erupsi Gunung Sinabung sebelum dan sesudah terhadap pendapatan petani sayur-mayur kentang, brokoli dan sawi di Desa Jeraya Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Simalungun dapat dijelaskan sebagai berikut.

5.3.1 Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Sayur Kentang

Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara telah meletus kembali, menyemburkan abu vulkanik hingga mencapai ketinggian 7-8 kilometer. Dilaporkan bahwa abu vulkanik letusan gunung ini menyebar jauh hingga mencapai kota Medan yang terletak sekitar 80 km dari lokasi letusan gunung bahkan ke beberapa Kabupaten lain di Sumatera Utara seperti Deli Serdang,Serdang Bedagai, Langkat bahkan hingga ke Provinsi Aceh khususnya Kecamatan Bakongan di Kabupaten Aceh Selatan. Sebelumnya Gunung Sinabung ini tercatat tidak pernah meletus sejak tahun 1600, dan pada tahun 2010 mendadak aktif pada bulan Agustus dan September 2010. Namun, letusan abu vulkanik dalam tahun 2013 khususnya bulan November 2013 ini menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang terus meningkat sehingga dinaikkan statusnya menjadi awas level IV yang merupakan status tertinggi dalam aktivitas gunung api. Sejak erupsi Gunung Sinabung, lahan pertanian secara keseluruhan rusak total dan perlu perbaikan ke depan. Sementara masyarakat Karo menggantungkan pendapatan ekonominya dari bertani. Jadi, berhasil atau tidak berhasil dengan apa yang ditanam, petani tetap bercocok tanam dengan berbagai jenis tanaman hortikultura. Sebaiknya petani menanam tanaman yang lebih tahan terhadap siraman abu vulkanik dan perawatan yang tidak rutin tiap hari. Seperti jagung dan wortel. Jika menanam sayur kentang seperti ini, maka harus dirawat setiap hari dan otomatis petani juga harus berada di lokasi lahan pertanian yang juga berada di kawasan zona merah. Tentu ancaman lebih banyak kalau petani tiap hari harus berada di lahan pertanian. Dalam pengadaan bibit tanaman kentang, petani menggunakan bibit yang berasal dari kentang itu sendiri. Hasil panen kentang yang berukuran kecil, kembali dijadikan bibit. Dalam kegiatan pemeliharaan, petani menggunakan pupuk kimiawi dan lebih banyak menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang. Biaya tanaman usahatani kentang didaerah penelitian disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 21. Biaya Tanaman Usahatani Sayur Kentang Sebelum Tahun 2012 dan Sesudah Tahun 2014 Erupsi Gunung Sinabung No. Komponen Biaya Jumlah Biaya Sebelum Erupsi Persentase Sesudah Erupsi Persentase 1. Bibit 7.729.492 23,70 6.892.547 26,50 2. Pupuk 19.258.425 59,04 15.129.600 58,15 3. Pestisida 1.736.550 5,32 1.431.825 5,51 4. Tenaga Kerja 3.688.088 11,30 2.353.050 9,04 5. Penyusutan 162.000 0,50 162.000 0,62 6. PBB 44.000 0,13 44.000 0,17 Total 32.618.555 100 26.016.022 100 Sumber: Data diolah, lampiran 11 Dari tabel 20 dapat di interpretasikan bahwa biaya pemeliharaan tanaman kentang menyerap 64 dari total biaya tanaman. Artinya, dalam usahatani kentang, petani lebih banyak mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan, sehingga apabila biaya pemeliharaan besar, maka akan berdampak juga terhadap pendapatan petani. Tabel 22. PendapatanKentang Sebelum Tahun 2012 dan Sesudah Tahun 2014 Erupsi Gunung Sinabung No. Uraian Sebelum Erupsi Sesudah Erupsi Total Rataan Total Rataan 1. Luas Panen Ha 7,85 0,3925 5,68 0,284 2. Produksi Kg 1.137.150 56.858 664.950 33.247 3. Harga Jual Rp 52.768 2.638 75.433 3.772 4. Penerimaann Rp 3.028.366.800 151.418.340 2.501.873.445 125.093.670 5. Biaya ProduksiRp 652.371.094 32.618.555 520.260.445 26.013.022 6. Pendapatan Rp 2.375.995.706 118.799.785 1.981.612.955 99.080.648 Sumber: Data primer diolah, lampiran 14 Tabel 22 menjelaskan bahwa rata-rata pendapatan petani sesudah erupsi Gunung Sinabung mengalami penurunan. Meskipun harga jual sayur meningkat setelah erupsi, namun yang lebih besar mempengaruhi pendapatan petani yaitu akibat hasil produksi dan luas lahan yang menurun. Harga jual tersebut dapat meningkat karena komoditas yang terbatas dan dibarengi dengan harga BBM yang juga naik. Rata-rata pendapatan petani sayur kentang menurun sebesar Rp.19.719.137.

5.3.2 Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Sayur Brokoli

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

15 160 96

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Sosial Ekonomi Petani Kopi di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

22 113 192

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

5 56 175

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Sosial Ekonomi Petani Kopi di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

5 55 191

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 15

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 1

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 9

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 14

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 2

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 102