Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Pengambilan Data Metode Analisis Data

22 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan daerah tersebut dikarenakan daerah ini merupakan salah satu daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung. Daerah ini mudah dijangkau oleh peneliti sehingga mempermudah penelitian.

3.2. Metode Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk. Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan. Data dalam bentuk statistik biasanya tersedia pada kantor-kantor pemerintahan, biro jasa data, perusahaan swasta, atau badan lainnya yang berhubungan dengan penggunaan data Daniel, 2002. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 10 tahun, mulai dari tahun 2005-2014, yang diperoleh dari Dinas Pertanian Sumatera Utara, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, Badan Pusat Statistik BPS dan sumber-sumber lain seperti jurnal dan hasil penelitian. Universitas Sumatera Utara

3.3. Metode Analisis Data

Metode analisis penelitian ini adalah menggunakan analisis uji-t berpasangan paired sample t test . Uji-t berpasangan yaitu salah satu metode pengujian hipotesis di mana data yang digunakan tidak bebas berpasangan. Ciri-ciri yang sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu objek penelitian dikenai dua perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh dua macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Uji ini akan digunakan untuk membuktikan semua hipotesa. Analisis uji ini menggunakan program SPSS Statisitical Product and Service and Solution. Untuk melihat perbedaan produksi dan harga komoditi buah dan sayuran sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo dapat menggunakan uji statistik t-hitung berpasangan dengan formulasinya sebagai berikut: t hitung = �−� ��√�� ; db = n – 1 Di mana: d = rata-rata harga buah, harga sayuran, produksi buah dan produksi sayuran sesudah erupsi Gunung Sinabung do = rata-rata harga buah, harga sayuran, produksi buah dan produksi sayuran sebelum erupsi Gunung Sinabung Sd = standar deviasi n = jumlah observasi pada penelitian ini nilai n = 10 db = derajat bebas Walpole, 1997 Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan: 1. Menggunakan perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel Jika −� ����� ≤ � ℎ����� ≤ � ����� ; tolak � 1 : terima � Jika −� ����� ≤ −� ℎ����� atau � ℎ����� ≥ � ����� ; tolak � : terima � 1 2. Menggunakan nilai signifikan Jika nilai signifikan 0,05 ; maka � diterima, � 1 ditolak Jika nilai signifikan 0,05 ; maka � ditolak, � 1 diterima Hipotesis yang diajukan adalah: • � : Tidak terdapat perbedaan yang nyata harga buah, harga sayuran, produksi buah, dan produksi sayuran di Kabupaten Karo sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. � 1 : Terdapat perbedaan yang nyata harga buah, harga sayuran, produksi buah, dan produksi sayuran di Kabupaten Karo sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung.

3.4. Definisi dan Batasan Operasional