60
14. Bank Bukopin Syariah
PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin,
Tbk diakuisisi PT Bank Persyarikatan Indonesia sebuah bank konvensional oleh PT Bank Bukopin, Tbk, proses akuisisi tersebut
berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008. PT Bank Syariah Bukopin secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008.
Sampai akhir Desember 2014 memiliki jaringan kantor yaitu 1 Kantor Pusat dan Operasional, 11 Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang Pembantu, 4
Kantor Kas, 1 unit mobil kas keliling, dan 76 Kantor Layanan Syariah, serta 27 mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank
Bukopin.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu analisis dimana data yang dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis dan di interpretasikan secara objektif
menggunakan indikatornya.Berikut adalah hasil perhitungan rasio-rasio keuangan yang dilakukan terhadap tujuh sampel Bank Konvensional dan tujuh sampel Bank
Syariah.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.1 Rata-rata Rasio Keuangan Bank Konvensional
pada Tahun 2010-2013
No. Nama
Bank Aset
Jutaan Rp
Rasio Keuangan CAR
ROA NIM BOPO
LDR NPL
1 BNI
316,899,252 17.00 2.93
5.95 71.68
75.85 0.73
2 Mandiri
592,596,181 14.78 3.52
5.49 65.00
74.43 0.43
3 BCA
411,406,548 14.03 3.68
5.70 62.48
65.23 0.20
4 Mega
61,300,198 14.87
2.16 5.53
81.53 57.40
0.50 5
BRI 512,926,150 15.67
4.94 9.33
64.52 79.94
1.50 6
Panin 136,649,737 16.04
1.25 4.38
80.00 82.69
1.21 7
Bukopin 59,955,080
14.00 1.77
4.42 82.80
81.62 1.50
Rata-rata 298,819,021 15.20
2.89 5.83
72.57 73.88
0.87
Sumber : Hasil penelitian 2015 data diolah
Tabel 4.1 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio keuangan Bank Konvensional yang terdaftar di Indonesia, selama periode pengamatan tahun
2010-2013. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa : 1.
Rata-rata aset tujuh Bank Konvensional sebesar 298,819,021 dalam jutaan Rupiah.
2. Rata-rata Rasio Capital Adequecy Ratio CAR sebesar 15.20 , dengan
standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Capital Adequacy Ratio CAR minimal 8 , hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Konvensional
dalam menampung risiko kerugian pada tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas standar ketentuan Bank Indonesia.
3. Rata-rata Rasio Return on Asset ROA sebesar 2.89 , dengan standar
ketentuan Bank Indonesia terhadap Return on AssetROA berkisar 0.5 sampai dengan 1.25 , hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank
Konvensional dalam menghasilkan laba tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas standar ketentuan Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
62 4.
Rata-rata Rasio Net Interest Margin NIM sebesar 5.83 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Net Interest Margin NIM berkisar 1.5
sampai dengan 2 , hal ini menunjukkan bahwa besarnya pendapatan yang diterima Bank Konvensional tahun 2010-2013 memiliki peringkat
diatas standar ketentuan Bank Indonesia. 5.
Rata-rata Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sebesar 72.57 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia
terhadap Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berkisar 94 sampai dengan 96 , hal ini menunjukkan bahwa tingkat
efisiensi Bank Konvensional dalam melakukan kegiatan operasional tahun 2010-2013 memiliki peringkat dibawah standar ketentuan Bank Indonesia,
dalam arti memiliki peringkat yang baik. 6.
Rata-rata Rasio Loan to Deposit Ratio LDR sebesar 73.88 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Loan to Deposit Ratio LDR
berkisar 78 sampai dengan 92 , hal ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditaspembiayaan perusahaan terhadap dana pihak ketiga pada Bank
Konvensional tahun 2010-2013 memiliki peringkat dibawah standar ketentuan Bank Indonesia.
7. Rata-rata Rasio Net Performing Loan NPL sebesar 0.87 , dengan
standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Net Performing Loan NPL maksimum 5 , hal ini menunjukkan bahwa kinerja fungsi bank sebagai
Lembaga Intermediary pada Bank Konvensional tahun 2010-2013 memiliki peringkat sesuai standar ketentuan Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.2 Rata-rata Rasio Keuangan Bank Syariah
Pada Tahun 2010-2013
No. Nama
Bank Aset
Jutaan Rp
Rasio Keuangan CAR
ROA NIM
BOPO FDR
NPL
1 BNI
Syariah 10,053,907
20.99 1.04
8.25 86.30
82.84 1.25
2 Syariah
Mandiri 49,838,645
13.27 1.99
7.14 76.75
88.09 1.00
3 BCA
Syariah 1,433,832
44.05 0.95
5.25 89.50
80.03 0.40
4 Mega
Syariah 6,871,909
12.92 2.41
13.86 85.76
85.88 1.25
5 BRI
Syariah 12,386,759
15.30 0.72
6.98 93.77
97.51 2.34
6 Panin
Syariah 1,917,194
42.46 1.01
5.75 95.13
108.38 0.45 7
Bukopin Syariah
3,220,789 12.67
0.63 3.00
92.83 93.74
2.75 Rata-rata
12,246,148 23.09
1.25 7.17
88.58 90.92
1.35
Sumber : Hasil penelitian 2015 data diolah
Tabel 4.2 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio keuangan Bank Syariah yang terdaftar di Indonesia, selama periode pengamatan tahun 2010-2013.
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa : 1.
Rata-rata aset tujuh Bank Konvensional sebesar 12,246,148 dalam jutaan Rupiah.
2. Rata-rata Rasio Capital Adequecy Ratio CAR sebesar 23.09 , dengan
standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Capital Adequacy Ratio CAR minimal 8 , hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Syariah
dalam menampung risiko kerugian pada tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas standar ketentuan Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
64 3.
Rata-rata Rasio Return on Asset ROA sebesar 1.25 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Return on Asset ROA berkisar 0.5
sampai dengan 1.25 , hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Syariah dalam menghasilkan laba tahun 2010-2013 memiliki peringkat
sesuai standar ketentuan Bank Indonesia. 4.
Rata-rata Rasio Net Interest Margin NIM sebesar 7.17 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Net Interest Margin NIM berkisar 1.5
sampai dengan 2 , hal ini menunjukkan bahwa besarnya pendapatan yang diterima Bank Syariah tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas
standar ketentuan Bank Indonesia. 5.
Rata-rata Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sebesar 88.58 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia
terhadap Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berkisar 94 sampai dengan 96 , hal ini menunjukkan bahwa tingkat
efisiensi Bank Syariah dalam melakukan kegiatan operasional tahun 2010- 2013 memiliki peringkat dibawah standar ketentuan Bank Indonesia,
dalam arti memiliki peringkat yang baik. 6.
Rata-rata Rasio Financing to Deposit Ratio FDR sebesar 90.92 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Financing to Deposit
Ratio FDR berkisar 78 sampai dengan 92 , hal ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditaspembiayaan perusahaan terhadap dana pihak
ketiga pada Bank Syariah tahun 2010-2013 memiliki peringkat sesuai standar ketentuan Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
65 7.
Rata-rata Rasio Net Performing Loan NPL sebesar 1.35 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Net Performing Loan NPL
maksimum 5 , hal ini menunjukkan bahwa kinerja fungsi bank sebagai Lembaga Intermediary pada Bank Syariah tahun 2010-2013 memiliki
peringkat sesuai standar ketentuan Bank Indonesia.
Tabel 4.3 Perbandingan Rata-rata Rasio Kinerja Keuangan
Bank Konvensional dengan Bank Syariah Dalam Persentase
Rasio Rata-rata
Standar Bank Indonesia
Bank Konvensional Bank Syariah
CAR 15.2
23.09 Min 8
ROA 2.89
1.25 0.5 – 1.25
NIM 5.83
7.17 1.5 – 2
BOPO 72.57
88.58 94 – 96
LDR 73.88
90.92 78 – 92
NPL 0.87
1.35 Max 5
Tabel 4.3 menunjukkan tingkat kesehatan bank konvensional dan bank syariah sesuai ketentuan bank Indonesia. Berdasarkan Tabel 4.3, tingkat kesehatan
Bank Konvensional pada rasio CAR, ROA, NIM, dan NPL dikatakan sehat, sedangkan pada rasio BOPO dan LDR dikatakan tidak pada kondisi tingkat
kesehatan yang baik. Tingkat kesehatan Bank Syariah pada rasio CAR, ROA, NIM, LDR, dan NPL dikatakan pada kondisi yang sehat, sedangkan pada rasio
BOPO dikatakan tidak pada kondisi tingkat kesehatan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
66
4.2.2 Uji Independent Sample T – test
Tabel berikut ini menunjukkan hasil estimasi Uji Independent Sample T- test dengan menggunakan software statistic SPSS.
Tabel 4.4
Independent Samples Test
Levenes Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Difference Std. Error
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
CAR Equal variances
assumed 18.204
.001 -1.480 12
.165 -7.89571
5.33477 -19.51918
3.72775 Equal variances
not assumed -1.480
6.073 .189
-7.89571 5.33477
-20.91132 5.11989
ROA Equal variances
assumed 2.581
.134 3.017
12 .011
1.64286 .54450
.45649 2.82922
Equal variances not assumed
3.017 9.149
.014 1.64286
.54450 .41416
2.87156 NIM
Equal variances assumed
1.341 .269
-.943 12
.364 -1.34714
1.42786 -4.45817
1.76389 Equal variances
not assumed -.943
8.724 .371
-1.34714 1.42786
-4.59283 1.89854
BOPO Equal variances assumed
2.326 .153 -3.902
12 .002
-16.00429 4.10196
-24.94168 -7.06689
Equal variances not assumed
-3.902 10.91
3 .003
-16.00429 4.10196
-25.04139 -6.96718
LDR Equal variances
assumed .031
.862 -3.333 12
.006 -17.04429
5.11386 -28.18642
-5.90215 Equal variances
not assumed -3.333
11.97 6
.006 -17.04429
5.11386 -28.18885
-5.89972 NPL
Equal variances assumed
1.203 .294 -1.223
12 .245
-.48143 .39350
-1.33879 .37594
Equal variances not assumed
-1.223 9.794
.250 -.48143
.39350 -1.36071
.39786
Universitas Sumatera Utara
67 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat ditemukan :
a. CAR Capital Adequecy Ratio
Diketahui : nilai probabilitas 5
t
tabel
= 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t
hitung
-1.480 t
tabel
2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara
CAR Capital Adequecy Ratio Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t
hitung
bernilai negative -, hal ini menunjukkan bahwa rasio CAR Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank
Syariah, dengan Mean Difference -7.89571.
b. ROA Return On Asset
Diketahui : nilai probabilitas 5
t
tabel
= 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t
hitung
3.017 t
tabel
2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan terdapat perbedaan antara ROA
Return On Asset Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t
hitung
bernilai positif +, hal ini menunjukkan bahwa rasio ROA Bank Konvensional lebih tinggi bila dibandingkan rasio Bank Syariah,
dengan Mean Difference 1.64286.
c. NIM Net Interest Margin
Diketahui : nilai probabilitas 5
Universitas Sumatera Utara
68 t
tabel
= 2.179 df = 12 , α = 5
Hasil t test : t
hitung
-0.943 t
tabel
2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara
NIM Net Interest Margin Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t
hitung
bernilai negatif -, hal ini menunjukkan bahwa rasio NIM Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank
Syariah, dengan Mean Difference – 1.34714.
d. BOPO Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
Diketahui : nilai probabilitas 5
t
tabel
= 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t
hitung
-3.902 t
tabel
2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara
BOPO Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t
hitung
bernilai negatif -, hal ini menunjukkan bahwa rasio BOPO Bank Konvensional
lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank Syariah, dengan Mean Difference – 16.00429.
e. LDR Loan to Deposit Ratio
Diketahui : nilai probabilitas 5
t
tabel
= 2.179 df = 12 , α = 5
Hasil t test : t
hitung
-3.333 t
tabel
2.179
Universitas Sumatera Utara
69 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara
LDR Loan to Deposit Ratio Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t
hitung
bernilai negatif -, hal ini menunjukkan bahwa rasio LDR Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank
Syariah, dengan Mean Difference – 17.04429.
f. NPL Net Performing Loan
Diketahui : nilai probabilitas 5
t
tabel
= 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t
hitung
-1.223 t
tabel
2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara
NIM Net Income Margin Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t
hitung
bernilai negatif -, hal ini menunjukkan bahwa rasio NPL Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank
Syariah, dengan Mean Difference – 0.48143.
Berdasarkan hasil Uji Independent Sample t-test pada Tabel 4.3 secara statistic hanya satu variabel yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
kinerja keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah yaitu ROA Return on Asset. Kelompok Bank Konvensional memiliki rata-rata rasio ROA 2.89
lebih besar bila dibandingkan dengan rasio ROA 1.25 kelompok Bank Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Konvensional memiliki kinerja yang
Universitas Sumatera Utara
70 lebih baik dalam kemampuan menghasilkan laba dan dalam mengukur efektivitas
dari keseluruhan operasi perusahaan.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Rasio Keuangan
Variabel Membandingka
n t-hitung dengan t-tabel
Perbedaan Kinerja Keuangan Bank
Pemerintah dengan Bank Asing
Rasio Profitabilitas
ROA Return On Asset 3.017 2.179
Signifikan NIM Net Interest
Margin -0.943 2.179
Tidak Signifikan Rasio
Efisiensi BOPO Beban Opera-
sional terhadap Penda- patan Operasional
-3.902 2.179 Tidak Signifikan
Rasio Kualitas Aset
NPLNon Performing Loan
-1.223 2.179 Tidak Signifikan
Rasio Likuiditas
LDR Loan to Deposit Ratio
-3.333 2.179 Tidak Signifikan
Rasio Permodalan
CAR Capital Adequecy
-1.480 2.179 Tidak Signifikan
4.2.3 Pembahasan
a. CAR Capital Adequecy Ratio
Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio CAR pada
Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio CAR Bank Syariah. Hal ini berarti kecukupan modal Bank Konvensional dalam mengantisipasi risiko bank
lebih rendah dari Bank Syariah. Penilaian tingkat kesehatan bank dalam segi permodalan mengatakan bahwa semakin tinggi risiko bank, semakin besar modal
yang harus disediakn untuk mengantisipasi risiko tersebut.
Universitas Sumatera Utara
71 b.
ROA Return On Asset Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan
Bank Syariah menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio ROA pada Bank Konvensional relatif lebih tinggi dari rasio ROA Bank Syariah. Hal ini terjadi
karena orientasi dari Bank Konvensional lebih kepada menghasilkan keuntungan bank sehingga semakin bertambahnya keuntungan akan memungkinkan untuk
semakin bertambahnya total aset yang dimiliki bank tesebut. Dilihat dari tahun lama berdirinya, keberadaan Bank Konvensional lebih mendominasi perbankan
nasional. c.
NIM Net Interest Margin Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan
Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio NIM pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio NIM Bank Syariah. Hal ini
terjadi karena Bank Konvensional berorientasi pada laba dan investasi tanpa mempertimbangkan sumber-sumbernya. Dilihat dari perkambangan bank
konvensional hingga sekarang, Bank Konvensional tidak pernah sepi menghasilkan produktivitas. Karena semakin banyak aktiva produktif semakin
kecil kemampuan bank dalam mengelola aset bank. d.
BOPO Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan
Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio BOPO pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio BOPO Bank Syariah. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan Bank Konvensional dalam melakukan kegiatan
Universitas Sumatera Utara
72 operasionalnya lebih baik dibandingkan Bank Syariah. Semakin kecil rasio BOPO
maka akan semakin baik bank tersebut menutupi biaya beban operasionalnya dengan pendapatan operasional bank. Hal ini terjadi karena Bank Konvensional
menerima semua aktivitas yang menguntungkan perusahaan, sehingga bank mampu untuk melakukan pembiayaan.
e. LDR Loan to Deposit Ratio FDR Financing to Deposit Ratio
Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio LDRFDR
pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio LDRFDR Bank Syariah. Hal ini terjadi karena kgiatan usaha yang dilakukan Bank Syariah lebih
menekankan kepada pembiayaan dan berfokus pada pihak ketiga atau pihak lain. f.
NPL Net Performing Loan Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan
Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio NPL pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio NPL Bank Syariah. Hal ini
terjadi karena perbedaan prinsip dari Bank Konvensional dan Bank Syariah. Bank Syariah memiliki prinsip syariah Islam, bagi hasil, profit dan falah oriented,
hubungan dengan nasabah sebagai mitra usaha, perhimpunan dan penyaluran dana harus sesuai fatwa DPS, serta melakukan investasi yang halal saja. Sehingga jika
terjadi kesulitan, maka risikonya akan ditanggun bersama oleh pemilik dana dan penggunan dana.
Universitas Sumatera Utara
73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tingkat kesehatan dengan standar Bank Indonesia, Bank Syariah memilikitingkat kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan Bank
Konvensional. Berdasarkan hasil analisis dengan metode Uji Independent Sample t-test
dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, ada enam rasio keuangan yang dianalisis dalam penelitian ini, secara statistik hanya terdapat satu rasio
keuangan yaitu rasio ROA Return On Asset yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Hal
ini dikarenakan hasil t-hitung rasio ROA 3.017 lebih besar dari hasil t-tabel 2.179. Sedangkan lima rasio keuangan lainnya yaitu CAR, NIM, BOPO, LDR
dan NPL, secara statistik tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Hal ini
dikarenakan hasil t-hitung rasio tersebut lebih kecil dari hasil t-tabel. Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
kinerja keuangan Bank Konvensional dengan kinerja keuangan Bank Syariah. Dan menolak hipotesis terdapatnya perbedaan kinerja keuangan Bank
Konvensional dengan kinerja keuangan Bank Syariah.
Universitas Sumatera Utara
74
B. SARAN
Dari hasil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Bank Konvensional
Bank Konvensional unggul dalam menghasilkan laba dan melakukan kegiatan operasional, itu terlihat dari rasio ROA dan rasio BOPO bank tesebut.
Tetapi sangat berbanding terbalik dengan rasio lainnya, Bank Konvensional berada dibawah rasio Bank Syariah. Bank Konvensional harus meningkatkan
kinerja keuangannya di bagian permodalan, likuiditas dan kualitas aset perusahaan agar perbankan di Indonesia dapat menbantu penyesuaian kebijakan di bidang
ekonomi.
2. Bagi Bank Syariah
Secara umum, kinerja Bank Syariah lebih baik dibandingkan dengan Bank Konvensional. Akan tetapi, Bank Syariah kurang baik dalam kemampuan
menghasilkan laba dan melakukan kegiatan operasional. Hal itu dikarenakan, Bank Syariah didirikan atas dasar prinsip Islam dengan larangan ribalaba dan
prinsip falah oriented. Bank Syariah dapat meningkatkan laba dengan lebih berhati-hati dan meningkatkan kegiatan operasional tanpa menghilangkan prinsip
Islam itu sendiri.Selain itu jangan biarkan aset berkembang tanpa menghasilkan produktifitas.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lembaga Keuangan