Hasil Penelitian dan Pembahasan

60

14. Bank Bukopin Syariah

PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisi PT Bank Persyarikatan Indonesia sebuah bank konvensional oleh PT Bank Bukopin, Tbk, proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008. PT Bank Syariah Bukopin secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008. Sampai akhir Desember 2014 memiliki jaringan kantor yaitu 1 Kantor Pusat dan Operasional, 11 Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang Pembantu, 4 Kantor Kas, 1 unit mobil kas keliling, dan 76 Kantor Layanan Syariah, serta 27 mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank Bukopin.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu analisis dimana data yang dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis dan di interpretasikan secara objektif menggunakan indikatornya.Berikut adalah hasil perhitungan rasio-rasio keuangan yang dilakukan terhadap tujuh sampel Bank Konvensional dan tujuh sampel Bank Syariah. Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.1 Rata-rata Rasio Keuangan Bank Konvensional pada Tahun 2010-2013 No. Nama Bank Aset Jutaan Rp Rasio Keuangan CAR ROA NIM BOPO LDR NPL 1 BNI 316,899,252 17.00 2.93 5.95 71.68 75.85 0.73 2 Mandiri 592,596,181 14.78 3.52 5.49 65.00 74.43 0.43 3 BCA 411,406,548 14.03 3.68 5.70 62.48 65.23 0.20 4 Mega 61,300,198 14.87 2.16 5.53 81.53 57.40 0.50 5 BRI 512,926,150 15.67 4.94 9.33 64.52 79.94 1.50 6 Panin 136,649,737 16.04 1.25 4.38 80.00 82.69 1.21 7 Bukopin 59,955,080 14.00 1.77 4.42 82.80 81.62 1.50 Rata-rata 298,819,021 15.20 2.89 5.83 72.57 73.88 0.87 Sumber : Hasil penelitian 2015 data diolah Tabel 4.1 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio keuangan Bank Konvensional yang terdaftar di Indonesia, selama periode pengamatan tahun 2010-2013. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa : 1. Rata-rata aset tujuh Bank Konvensional sebesar 298,819,021 dalam jutaan Rupiah. 2. Rata-rata Rasio Capital Adequecy Ratio CAR sebesar 15.20 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Capital Adequacy Ratio CAR minimal 8 , hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Konvensional dalam menampung risiko kerugian pada tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas standar ketentuan Bank Indonesia. 3. Rata-rata Rasio Return on Asset ROA sebesar 2.89 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Return on AssetROA berkisar 0.5 sampai dengan 1.25 , hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Konvensional dalam menghasilkan laba tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas standar ketentuan Bank Indonesia. Universitas Sumatera Utara 62 4. Rata-rata Rasio Net Interest Margin NIM sebesar 5.83 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Net Interest Margin NIM berkisar 1.5 sampai dengan 2 , hal ini menunjukkan bahwa besarnya pendapatan yang diterima Bank Konvensional tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas standar ketentuan Bank Indonesia. 5. Rata-rata Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sebesar 72.57 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berkisar 94 sampai dengan 96 , hal ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi Bank Konvensional dalam melakukan kegiatan operasional tahun 2010-2013 memiliki peringkat dibawah standar ketentuan Bank Indonesia, dalam arti memiliki peringkat yang baik. 6. Rata-rata Rasio Loan to Deposit Ratio LDR sebesar 73.88 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Loan to Deposit Ratio LDR berkisar 78 sampai dengan 92 , hal ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditaspembiayaan perusahaan terhadap dana pihak ketiga pada Bank Konvensional tahun 2010-2013 memiliki peringkat dibawah standar ketentuan Bank Indonesia. 7. Rata-rata Rasio Net Performing Loan NPL sebesar 0.87 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Net Performing Loan NPL maksimum 5 , hal ini menunjukkan bahwa kinerja fungsi bank sebagai Lembaga Intermediary pada Bank Konvensional tahun 2010-2013 memiliki peringkat sesuai standar ketentuan Bank Indonesia. Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.2 Rata-rata Rasio Keuangan Bank Syariah Pada Tahun 2010-2013 No. Nama Bank Aset Jutaan Rp Rasio Keuangan CAR ROA NIM BOPO FDR NPL 1 BNI Syariah 10,053,907 20.99 1.04 8.25 86.30 82.84 1.25 2 Syariah Mandiri 49,838,645 13.27 1.99 7.14 76.75 88.09 1.00 3 BCA Syariah 1,433,832 44.05 0.95 5.25 89.50 80.03 0.40 4 Mega Syariah 6,871,909 12.92 2.41 13.86 85.76 85.88 1.25 5 BRI Syariah 12,386,759 15.30 0.72 6.98 93.77 97.51 2.34 6 Panin Syariah 1,917,194 42.46 1.01 5.75 95.13 108.38 0.45 7 Bukopin Syariah 3,220,789 12.67 0.63 3.00 92.83 93.74 2.75 Rata-rata 12,246,148 23.09 1.25 7.17 88.58 90.92 1.35 Sumber : Hasil penelitian 2015 data diolah Tabel 4.2 menggambarkan nilai variabel rata-rata rasio keuangan Bank Syariah yang terdaftar di Indonesia, selama periode pengamatan tahun 2010-2013. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa : 1. Rata-rata aset tujuh Bank Konvensional sebesar 12,246,148 dalam jutaan Rupiah. 2. Rata-rata Rasio Capital Adequecy Ratio CAR sebesar 23.09 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Capital Adequacy Ratio CAR minimal 8 , hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Syariah dalam menampung risiko kerugian pada tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas standar ketentuan Bank Indonesia. Universitas Sumatera Utara 64 3. Rata-rata Rasio Return on Asset ROA sebesar 1.25 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Return on Asset ROA berkisar 0.5 sampai dengan 1.25 , hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Syariah dalam menghasilkan laba tahun 2010-2013 memiliki peringkat sesuai standar ketentuan Bank Indonesia. 4. Rata-rata Rasio Net Interest Margin NIM sebesar 7.17 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Net Interest Margin NIM berkisar 1.5 sampai dengan 2 , hal ini menunjukkan bahwa besarnya pendapatan yang diterima Bank Syariah tahun 2010-2013 memiliki peringkat diatas standar ketentuan Bank Indonesia. 5. Rata-rata Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sebesar 88.58 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berkisar 94 sampai dengan 96 , hal ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi Bank Syariah dalam melakukan kegiatan operasional tahun 2010- 2013 memiliki peringkat dibawah standar ketentuan Bank Indonesia, dalam arti memiliki peringkat yang baik. 6. Rata-rata Rasio Financing to Deposit Ratio FDR sebesar 90.92 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Financing to Deposit Ratio FDR berkisar 78 sampai dengan 92 , hal ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditaspembiayaan perusahaan terhadap dana pihak ketiga pada Bank Syariah tahun 2010-2013 memiliki peringkat sesuai standar ketentuan Bank Indonesia. Universitas Sumatera Utara 65 7. Rata-rata Rasio Net Performing Loan NPL sebesar 1.35 , dengan standar ketentuan Bank Indonesia terhadap Net Performing Loan NPL maksimum 5 , hal ini menunjukkan bahwa kinerja fungsi bank sebagai Lembaga Intermediary pada Bank Syariah tahun 2010-2013 memiliki peringkat sesuai standar ketentuan Bank Indonesia. Tabel 4.3 Perbandingan Rata-rata Rasio Kinerja Keuangan Bank Konvensional dengan Bank Syariah Dalam Persentase Rasio Rata-rata Standar Bank Indonesia Bank Konvensional Bank Syariah CAR 15.2 23.09 Min 8 ROA 2.89 1.25 0.5 – 1.25 NIM 5.83 7.17 1.5 – 2 BOPO 72.57 88.58 94 – 96 LDR 73.88 90.92 78 – 92 NPL 0.87 1.35 Max 5 Tabel 4.3 menunjukkan tingkat kesehatan bank konvensional dan bank syariah sesuai ketentuan bank Indonesia. Berdasarkan Tabel 4.3, tingkat kesehatan Bank Konvensional pada rasio CAR, ROA, NIM, dan NPL dikatakan sehat, sedangkan pada rasio BOPO dan LDR dikatakan tidak pada kondisi tingkat kesehatan yang baik. Tingkat kesehatan Bank Syariah pada rasio CAR, ROA, NIM, LDR, dan NPL dikatakan pada kondisi yang sehat, sedangkan pada rasio BOPO dikatakan tidak pada kondisi tingkat kesehatan yang baik. Universitas Sumatera Utara 66

4.2.2 Uji Independent Sample T – test

Tabel berikut ini menunjukkan hasil estimasi Uji Independent Sample T- test dengan menggunakan software statistic SPSS. Tabel 4.4 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper CAR Equal variances assumed 18.204 .001 -1.480 12 .165 -7.89571 5.33477 -19.51918 3.72775 Equal variances not assumed -1.480 6.073 .189 -7.89571 5.33477 -20.91132 5.11989 ROA Equal variances assumed 2.581 .134 3.017 12 .011 1.64286 .54450 .45649 2.82922 Equal variances not assumed 3.017 9.149 .014 1.64286 .54450 .41416 2.87156 NIM Equal variances assumed 1.341 .269 -.943 12 .364 -1.34714 1.42786 -4.45817 1.76389 Equal variances not assumed -.943 8.724 .371 -1.34714 1.42786 -4.59283 1.89854 BOPO Equal variances assumed 2.326 .153 -3.902 12 .002 -16.00429 4.10196 -24.94168 -7.06689 Equal variances not assumed -3.902 10.91 3 .003 -16.00429 4.10196 -25.04139 -6.96718 LDR Equal variances assumed .031 .862 -3.333 12 .006 -17.04429 5.11386 -28.18642 -5.90215 Equal variances not assumed -3.333 11.97 6 .006 -17.04429 5.11386 -28.18885 -5.89972 NPL Equal variances assumed 1.203 .294 -1.223 12 .245 -.48143 .39350 -1.33879 .37594 Equal variances not assumed -1.223 9.794 .250 -.48143 .39350 -1.36071 .39786 Universitas Sumatera Utara 67 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat ditemukan : a. CAR Capital Adequecy Ratio Diketahui : nilai probabilitas 5 t tabel = 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t hitung -1.480 t tabel 2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara CAR Capital Adequecy Ratio Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t hitung bernilai negative -, hal ini menunjukkan bahwa rasio CAR Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank Syariah, dengan Mean Difference -7.89571. b. ROA Return On Asset Diketahui : nilai probabilitas 5 t tabel = 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t hitung 3.017 t tabel 2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan terdapat perbedaan antara ROA Return On Asset Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t hitung bernilai positif +, hal ini menunjukkan bahwa rasio ROA Bank Konvensional lebih tinggi bila dibandingkan rasio Bank Syariah, dengan Mean Difference 1.64286. c. NIM Net Interest Margin Diketahui : nilai probabilitas 5 Universitas Sumatera Utara 68 t tabel = 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t hitung -0.943 t tabel 2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara NIM Net Interest Margin Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t hitung bernilai negatif -, hal ini menunjukkan bahwa rasio NIM Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank Syariah, dengan Mean Difference – 1.34714. d. BOPO Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional Diketahui : nilai probabilitas 5 t tabel = 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t hitung -3.902 t tabel 2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara BOPO Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t hitung bernilai negatif -, hal ini menunjukkan bahwa rasio BOPO Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank Syariah, dengan Mean Difference – 16.00429. e. LDR Loan to Deposit Ratio Diketahui : nilai probabilitas 5 t tabel = 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t hitung -3.333 t tabel 2.179 Universitas Sumatera Utara 69 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara LDR Loan to Deposit Ratio Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t hitung bernilai negatif -, hal ini menunjukkan bahwa rasio LDR Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank Syariah, dengan Mean Difference – 17.04429. f. NPL Net Performing Loan Diketahui : nilai probabilitas 5 t tabel = 2.179 df = 12 , α = 5 Hasil t test : t hitung -1.223 t tabel 2.179 Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan antara NIM Net Income Margin Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Terlihat bahwa t hitung bernilai negatif -, hal ini menunjukkan bahwa rasio NPL Bank Konvensional lebih rendah bila dibandingkan rasio Bank Syariah, dengan Mean Difference – 0.48143. Berdasarkan hasil Uji Independent Sample t-test pada Tabel 4.3 secara statistic hanya satu variabel yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah yaitu ROA Return on Asset. Kelompok Bank Konvensional memiliki rata-rata rasio ROA 2.89 lebih besar bila dibandingkan dengan rasio ROA 1.25 kelompok Bank Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Konvensional memiliki kinerja yang Universitas Sumatera Utara 70 lebih baik dalam kemampuan menghasilkan laba dan dalam mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penelitian Rasio Keuangan Variabel Membandingka n t-hitung dengan t-tabel Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Pemerintah dengan Bank Asing Rasio Profitabilitas ROA Return On Asset 3.017 2.179 Signifikan NIM Net Interest Margin -0.943 2.179 Tidak Signifikan Rasio Efisiensi BOPO Beban Opera- sional terhadap Penda- patan Operasional -3.902 2.179 Tidak Signifikan Rasio Kualitas Aset NPLNon Performing Loan -1.223 2.179 Tidak Signifikan Rasio Likuiditas LDR Loan to Deposit Ratio -3.333 2.179 Tidak Signifikan Rasio Permodalan CAR Capital Adequecy -1.480 2.179 Tidak Signifikan

4.2.3 Pembahasan

a. CAR Capital Adequecy Ratio Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio CAR pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio CAR Bank Syariah. Hal ini berarti kecukupan modal Bank Konvensional dalam mengantisipasi risiko bank lebih rendah dari Bank Syariah. Penilaian tingkat kesehatan bank dalam segi permodalan mengatakan bahwa semakin tinggi risiko bank, semakin besar modal yang harus disediakn untuk mengantisipasi risiko tersebut. Universitas Sumatera Utara 71 b. ROA Return On Asset Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan Bank Syariah menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio ROA pada Bank Konvensional relatif lebih tinggi dari rasio ROA Bank Syariah. Hal ini terjadi karena orientasi dari Bank Konvensional lebih kepada menghasilkan keuntungan bank sehingga semakin bertambahnya keuntungan akan memungkinkan untuk semakin bertambahnya total aset yang dimiliki bank tesebut. Dilihat dari tahun lama berdirinya, keberadaan Bank Konvensional lebih mendominasi perbankan nasional. c. NIM Net Interest Margin Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio NIM pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio NIM Bank Syariah. Hal ini terjadi karena Bank Konvensional berorientasi pada laba dan investasi tanpa mempertimbangkan sumber-sumbernya. Dilihat dari perkambangan bank konvensional hingga sekarang, Bank Konvensional tidak pernah sepi menghasilkan produktivitas. Karena semakin banyak aktiva produktif semakin kecil kemampuan bank dalam mengelola aset bank. d. BOPO Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio BOPO pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio BOPO Bank Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Konvensional dalam melakukan kegiatan Universitas Sumatera Utara 72 operasionalnya lebih baik dibandingkan Bank Syariah. Semakin kecil rasio BOPO maka akan semakin baik bank tersebut menutupi biaya beban operasionalnya dengan pendapatan operasional bank. Hal ini terjadi karena Bank Konvensional menerima semua aktivitas yang menguntungkan perusahaan, sehingga bank mampu untuk melakukan pembiayaan. e. LDR Loan to Deposit Ratio FDR Financing to Deposit Ratio Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio LDRFDR pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio LDRFDR Bank Syariah. Hal ini terjadi karena kgiatan usaha yang dilakukan Bank Syariah lebih menekankan kepada pembiayaan dan berfokus pada pihak ketiga atau pihak lain. f. NPL Net Performing Loan Berdasarkan hasil penelitian rasio keuangan Bank Kovensional dengan Bank Syariah tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rasio NPL pada Bank Konvensional relatif lebih rendah dari rasio NPL Bank Syariah. Hal ini terjadi karena perbedaan prinsip dari Bank Konvensional dan Bank Syariah. Bank Syariah memiliki prinsip syariah Islam, bagi hasil, profit dan falah oriented, hubungan dengan nasabah sebagai mitra usaha, perhimpunan dan penyaluran dana harus sesuai fatwa DPS, serta melakukan investasi yang halal saja. Sehingga jika terjadi kesulitan, maka risikonya akan ditanggun bersama oleh pemilik dana dan penggunan dana. Universitas Sumatera Utara 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tingkat kesehatan dengan standar Bank Indonesia, Bank Syariah memilikitingkat kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan Bank Konvensional. Berdasarkan hasil analisis dengan metode Uji Independent Sample t-test dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, ada enam rasio keuangan yang dianalisis dalam penelitian ini, secara statistik hanya terdapat satu rasio keuangan yaitu rasio ROA Return On Asset yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Hal ini dikarenakan hasil t-hitung rasio ROA 3.017 lebih besar dari hasil t-tabel 2.179. Sedangkan lima rasio keuangan lainnya yaitu CAR, NIM, BOPO, LDR dan NPL, secara statistik tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Hal ini dikarenakan hasil t-hitung rasio tersebut lebih kecil dari hasil t-tabel. Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Konvensional dengan kinerja keuangan Bank Syariah. Dan menolak hipotesis terdapatnya perbedaan kinerja keuangan Bank Konvensional dengan kinerja keuangan Bank Syariah. Universitas Sumatera Utara 74 B. SARAN Dari hasil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Bank Konvensional Bank Konvensional unggul dalam menghasilkan laba dan melakukan kegiatan operasional, itu terlihat dari rasio ROA dan rasio BOPO bank tesebut. Tetapi sangat berbanding terbalik dengan rasio lainnya, Bank Konvensional berada dibawah rasio Bank Syariah. Bank Konvensional harus meningkatkan kinerja keuangannya di bagian permodalan, likuiditas dan kualitas aset perusahaan agar perbankan di Indonesia dapat menbantu penyesuaian kebijakan di bidang ekonomi. 2. Bagi Bank Syariah Secara umum, kinerja Bank Syariah lebih baik dibandingkan dengan Bank Konvensional. Akan tetapi, Bank Syariah kurang baik dalam kemampuan menghasilkan laba dan melakukan kegiatan operasional. Hal itu dikarenakan, Bank Syariah didirikan atas dasar prinsip Islam dengan larangan ribalaba dan prinsip falah oriented. Bank Syariah dapat meningkatkan laba dengan lebih berhati-hati dan meningkatkan kegiatan operasional tanpa menghilangkan prinsip Islam itu sendiri.Selain itu jangan biarkan aset berkembang tanpa menghasilkan produktifitas. Universitas Sumatera Utara 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lembaga Keuangan