Interpretasi Historiografi Prosedur Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user tanggal, bulan dan tahun sumber. Adapun sumber yang didapatkan sebagai sumber penulisan berupa buku-buku literatur yang relevan dengan tema penelitian. Sumber tersebut kebetulan diterbitkan tahun 1929 oleh penerbit Tan Khoen Swie dan dilengkapi terjemahkan ke dalam bahasa Jawa oleh Yayasan Sastra Surakarta, sehingga mempermudah untuk memahami isinya. Naskah asli Serat Dewa Ruci ini dilihat dari fisiknya sangat tua, dan ada beberapa bagian yang telah robek, namun robekan ini tetap tersimpan, dengan jumlah halaman 56. Sumber ini lebih kuat keberadaanya, karena transkip aslinya masih ditulis dengan huruf Jawa dan diterbitkan oleh Tan Khoen Swie yang notabene menerbitkan kitab-kitab sastra yang berhuruf Jawa.. b. Kritik intern Krtitik intern adalah kritik yang berkaitan dengan isi pernyataan yang disampaikan oleh sejarawan atau praktisi atau peneliti lain. Kritik intern juga menyangkut apakah sumber tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Setelah sumber dinilai keasliannya diakukuan kritik intern untuk dapat memastikan kebenaran isi sumber yang dapat ditempuh dengan cara membandingakan sumber sejarah yang satu dengan sumber sejarah yang lain. Kebenaran isi dari sumber tersebut dapat dilihat dari isi pernyataan dan berita yang ditulis dari sumber yang satu dengan sumber yang lain. Adapun kritik intern dari penulisan ini adalah melihat tulisan yang dibuat oleh pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, serta melihat artikel-artikel majalah yang relevan dengan tema penelitian, sehingga objektivitas dari isi pernyataan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Hasil dari kritik sumber ialah fakta yang merupakan unsur-unsur bagi penyusunan atau rekontruksi sejarah. Setelah dilakukan kritik maka data sejarah tersebut adalah fakta, maka langkah selanjutnya adalah melakukan interprestasi

3. Interpretasi

Menurut Nugroho Notosusanto 1978 : 40, interpretasi adalah suatu usaha menafsirkan dan menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada, kemudian dilakukan perbandingan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user sehingga terbentuk rangkaian yang selaras dan logis. Sedangkan interpretasi atau analisis historis menurut Berkhofer yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman 1999 : 64 bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh, sehingga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk analisa. Interprestasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membaca buku-buku dan majalah yang sesuai dengan tema penelitian, membandingkan dengan sumber yang lain sehingga penulis dapat memilih fakta-fakta yang relevan dan menyingkirkan fakta-fakta yang tidak relevan. Kemudian penulis menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat antara peristiwa yang satu dengan yang lain. Dan yang terakhir penulis melakukan penafsiran semua hasil data yang telah dibuat untuk dihubungkan antara data yang satu dengan data yang lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh kemudian menjadi suatu fakta sejarah. Untuk merekontruksi peristiwa sejarah berdasar hasil interprestasi dari data-data sejarah yang ada, juga diperlukan ekplanasi. Eksplanasi dalam sejarah adalah menjelaskan atau menerangkan data-data sejarah yang ada sehingga didapat hubungan antara data yang satu dengan data yang lain.

4. Historiografi

Langkah terakhir dalam metode sejarah yaitu historiografi. Historiografi yaitu merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan Dudung Abdurrahman, 1999 : 67. Dalam hal ini imajinasi sangat diperlukan umtuk dari hasil penelitian, dipaparkan dengan bahasa ilmiah dengan seni yang khas menjelaskan apa yang ditemukan, beserta argumentasinya secara sistematis. Dalam proses historiografi ini diperlukan imajinasi dari penulis agar fakta-fakta yang diperoleh dapat dirangkai menjadi sebuah kisah yang menarik untuk dibahas. Dalam penelitian yang berjudul “Serat Dewa Ruci Studi Pemikiran Tasawuf Yasadipura I” ini, penulis berusaha menggunakan bahasa yang baik perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user didalam memaparkan hasil penelitian, diperkuat dengan bukti-bukti akurat yang diperoleh dari sumber primer maupun sekunder. Agar diperoleh sebuah kisah yang menarik maka penulis menggunakan imajinasi penulis dalam merangkai fakta-fakta yang diperoleh. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN