commit to user 58
pewaris tahta meninggal. Dia hanya mengabdi pada keluarga mendiang suaminya, dan tinggal di lingkungan mendiang keluarga suaminya.
Gambar 5. Menantu
Gambar diatas menunjukkan bahwa dia mengikuti adat dari keluarga mendiang suaminya, yang notabene adalah keluarga kerajaan, dengan
selalu menggunakan pakaian tradisional Korea di lingkungan kerajaan. Gambar diatas juga menunjukkan bahwa selepas kepergian suaminya,
hidupnya hanyalah untuk mengurus dan membesarkan anaknya. Menikah kembali tidak menjadi pemikirannya selepas kepergian suaminya.
2. Sistem Pengetahuan
Sejauh pengamatan penulis, salah satu hal yang menarik dari tayangan drama Korea, terutama tayangan drama Korea Princess Hours
adalah bahwa drama ini memberikan gambaran mengenai bagaimana sistem pengetahuan yang berlaku di Korea. Empat tokoh utama yang
digambarkan sebagai pelajar SMA beberapa kali ditampilkan sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Dari adegan-adegan
tersebut, penonton dapat mendapatkan gambaran mengenai sekolah menengah khusus di Korea. yang tidak mengelompokkan siswa ke dalam
dua jurusan, yakni IPA dan IPS, seperti layaknya sistem pendidikan di Indonesia. Dalam tayangan drama Korea Princess Hours, sekolah
commit to user 59
menengah khusus yang digambarkan adalah sekolah menengah khusus seni, dimana sekolah tersebut terbagi menjadi beberapa jurusan yang lebih
spesifik yakni film, seni rupa dan tari. Hal tersebut tercermin dalam potongan gambar berikut:
Gambar 6. Kelas Seni Rupa
Gambar diatas menunjukkan kegiatan kelas seni rupa, yang diantaranya meliputi kegiatan melukis dan membuat patung. Gambar
diatas juga menunjukkan bahwa kegiatan tidak hanya dilakukan secara individu namun juga secara kelompok.
Gambar 7. Kelas Film
Gambar diatas menunjukkan seorang siswa yang sedang melakukan kegiatan praktek pembuatan film. Teks narasi juga menunjukkan bahwa
siswa sedang mempelajari tekhnik pencahayaan dalam pembuatan sebuah film.
commit to user 60
Gambar 8. Kelas Tari
Gambar diatas menunjukkan beberapa siswa yang sedang melakukan kegiatan menari balet. Seorang siswa telihat bermain piano untuk
mengiringi beberapa siswa lain berlatih balet. Sedangkan gambar selanjutnya menunjukkan beberapa siswa melakukan pemanasan sebelum
berlatih balet. Dari beberapa gambar diatas juga dapat disimpulkan bahwa kegiatan
belajar mengajar di sekolah, dalam hal ini di Korea, tidak melulu mempelajari teori namun juga banyak melakukan praktek, sehingga siswa
lebih bisa menguasai ilmu yang dipelajarinya. Sejauh pengamatan peneliti, hal ini berbeda dengan drama Indonesia pada umumnya, atau yang biasa
dikenal dengan sebutan sinetron. Walaupun banyak sekali sinetron yang menggambarkan kehidupan pelajar mulai dari SD hingga kuliah, namun
bisa dikatakan hampir tidak ada sinetron yang menunjukkan kegiatan belajar mengajar mereka.
Seringkali sinetron hanya menyoroti kisah percintaan mereka di sekolah, atau yang lebih ironis lagi terkadang digambarkan seorang siswa
yang sedang mengerjai gurunya. Penggambaran kegiatan belajar mengajar tentu saja diharapkan setidaknya dapat secara tidak langsung mengajak
siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal inilah yang jarang bisa didapat dari sinetron di Indonesia.
commit to user 61
3. Kesenian