commit to user 82
Namun responden lain mempunyai alternatif lain apabila dia tidak dapat menonton tayangan drama Korea di tv. Salah satu
responden yang sudah bekerja di salah satu perusahaan percetakan di Klaten ini, sangat gigih untuk tidak melewatkan drama Korea yang
dia suka: “kadang aku nggak bisa nonton drama Korea yang aku suka
ditv karena jadwal tayangnya tabrakan sama jam kerjaku, kalau udah gitu biasanya aku sewa VCDnya di rental atau kadang
juga download di internet, biasanya aku tonton pas malam sehabis pulang kerja at pas weekend, pokoknya jangan sampai
kelewatan.”Eka, 26 Agustus 2008 Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa rata-rata
responden menyediakan waktu khusus untuk menonton tayangan drama Korea melalui media televisi. Responden juga mempunyai
alternatif lain, yakni VCD apabila tidak sempat menonton drama Korea di televisi.
3. Selektifitas terhadap Tayangan Drama Princess Hours
Selektifitas terhadap tayangan berawal dari pengenalan mereka pada tayangan tersebut. Selain itu selektifitas berhubungan dengan perhatian
mereka terhadap tayangan drama Princess Hours khususnya dalam hal nilai nilai budaya yang terkandung dalam drama tersebut. Perhatian disini
dilihat dari intensitas dan penyediaan waktu khusus untuk menonton tayangan tersebut.
a. Pengenalan responden terhadap tayangan drama Princess Hours
Penilaian seseorang terhadap suatu obyek harus melalui proses pengenalan terlebih dahulu. Dengan pengenalan terhadap suatu
obyek, seseorang dapat mendeskripsikan segala hal yang berhubungan dengan obyek tersebut. Dalam hal ini responden dapat
commit to user 83
mendeskripsikan segala hal tentang drama Korea, khususnya drama Korea Princess Hours.
Pengenalan mereka pertama kali terhadap tayangan drama Korea ini bervariasi. Salah satunya berawal dari cerita-cerita teman.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden berikut ini: “aku pertama kali nonton dan tahu tentang tayangan drama
Korea Princess Hours karena dikasih tahu Didi yang selalu nonton, dengan cerita yang sangat mengasyikan, jadi aku
penasaran banget pengen nonton dan membuktikan sebagus
apa sih drama ini.”Eka, 26 Agustus 2008 Apa yang diungkapkan oleh Eka didukung juga oleh
pernyataan Danik yang mengenal dan tahu tayangan drama Korea Princess Hours dari cerita teman-teman kosnya:
“iya, aku tu pertama kali tahu dan kenal Princess Hours gara- gara temen-temen kosku yang suka ngerumpi soal drama itu.
Sebenarnya aku tahu tayangan itu pertama kali dari iklan di Indosiar tapi aku belum tertarik. soalnya drama itu pertama kali
tayang kan hari minggu jam 11 siang, aku jadi males, mendingan tidur. Tapi setelah dikomporin sama temen-temen
kos, aku jadi penasaran.” Danik, 02 September 2008 Pernyataan senada juga diungkapkan oleh responden lain:
“adik-adik kos tu suka heboh ngomong soal Princess Hours. Mereka ngajak aku untuk nonton, aku jadi penasaran sebagus
apa, kok
mereka bisa
sebegitu sukanya.”
Esti, 29 Agustus 2008 Hal ini memperlihatkan bahwa peran teman juga berpengaruh.
Selain itu terlihat adanya saling interaksi antara penggemar tayangan drama Korea sehingga diantara mereka dapat saling
Mengenal tayangan drama Korea Princess Hours dari teman
commit to user 84
bertukar pikiran, karena secara tidak langsung hal ini juga mempengaruhi ketertarikan mereka terhadap suatu tayangan televisi.
Majalah dan tabloid juga merupakan salah satu sumber informasi yang efektif dalam menarik penonton. Hal ini terbukti
dengan pengakuan Risma. Berbeda dengan dua responden diatas, Risma
mengaku perkenalannya dengan tayangan drama Princess Hours berawal dari salah satu artikel di salah satu majalah remaja,
GAUL. Seperti yang diungkapkannya berikut ini: “aku tahu Princess Hours tu tadinya dari artikel di GAUL yang
membahas drama itu, katanya drama itu booming banget di Korea, Malaysia dan Jepang kalo ga salah, makanya aku
penasaran banget pengen nonton walaupun udah ketinggalan
beberapa episode.”Risma, 03 September 2008 Iklan spot acara yang ditayangkan oleh Indosiar juga menjadi
daya tarik bagi responden untuk menonton tayangan drama Korea Princess Hours. Informasi dari iklan spot acara yang ditayangkan
oleh stasiun televisi yang bersangkutan memperlihatkan adanya perhatian pada stasiun televisi tersebut. Dalam hal ini iklan memang
merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan bagi penonton televisi. Hal tersebut didukung oleh pernyataan sebagai berikut:
“aku tertarik sama Princess Hours pas aku lihat iklannya di Indosiar jauh hari sebelum drama itu mulai tayang. Wah aku
langsung aktifin pengingat di hp-ku biar ga lupa nonton pas nanti tayang di Indosiar, tanggal berapa Princess Hours mau
tayang aku lupa tapi kalo ga salah sekitar 2 minggu setelah
iklan itu.”Didi, 25 Agustus 2008 Pernyataan Didi tersebut juga didukung pernyataan responden
lain sebagai berikut:
Mengenal tayangan drama Korea Princess Hours dari tabloid Mengenal tayangan drama Korea Princess Hours dari spot iklan di Indosiar
commit to user 85
“sebenarnya aku lihat tayangan itu setelah aku melihat tayangan iklannya di tv, waktu itu aku pikir kayaknya Princess
Hours bagus,jadi pas hari Minggu aku nyoba nonton.”Mira, 01 September 2008
Variasi sumber informasi mengenai tayangan drama Korea tersebut diatas menunjukkan keberhasilan komunikator dalam suatu
proses komunikasi, karena adanya respon dari komunikan setelah menerima pesan yang disajikan oleh komunikator baik itu melalui
media massa. Selain itu hal diatas juga menunjukkan banyaknya alternatif bagi responden serta penikmat televisi dalam mencari
informasi tentang acara-acara yang menarik.
b. Motivasi menonton tayangan drama Korea Princess Hours
Menonton tidak
melulu berhubungan
dengan aspek
meluangkan waktu tetapi juga berhubungan dengan motivasi dan minat. Motivasi adalah dorongan, hasrat atau penggerak yang berasal
dari dalam diri khalayak untuk melakukan tindakan tertentu. Motivasi akan mendorong adanya perhatian dari responden terhadap
tayangan drama Korea Princesss Hours. Perhatian responden dalam menonton tayangan drama Korea Princess Hours sedikit banyak
akan mempengaruhi pula kedalaman penilaian mereka terhadap isi dari tayangan tersebut.
Dari data yang diperoleh kebanyakan dari responden menyatakan bahwa motivasi utama mereka menonton tayangan
drama Korea, khususnya drama Korea Princess Hours adalah untuk mencari hiburan dan rasa penasaran yang berawal dari rasa jenuh
terhadap sinetron, mengingat selama ini stasiun televisi kita kurang
Mengenal tayangan drama Korea Princess Hours dari spot iklan di Indosiar
commit to user 86
sekali dalam menayangkan drama-drama produksi Indonesia yang benar-benar berkualitas. Rata-rata responden merasa jenuh dengan
drama-drama produksi Indonesia yang semakin lama semakin tidak berkualitas.
“ya aku kepingin nonton aja tadinya, sebagus apa sih Princess itu, soalnya aku tu ngga suka sinetron Indonesia, yang ngga
mutu banget itu, jadi ya pengin bandingin aja tadinya” Esti, 29 Agustus 2008
“aku pengin liat soalnya emang aku suka banget drama-drama Korea dari dulu, habisnya jenuh di Indonesia dramanya kacau
semua. ” Didi, 25 Agustus 2008
Motivasi senada juga dingkapkan oleh dua responden lain: “ awalnya sih pengen lihat aja drama Korea lagi soalnya udah
lama ga nonton drama Korea karena sibuk, lagipula kan waktu itu tayangnya hari minggu jadi aku ada waktu, lagian bosen
sama sinetron Indonesia.” Risma, 03 September 2008 “aku nonton karena kata anak-anak enggak norak kaya sinetron
Indonesia, makanya aku adi penasaran” Danik, 02 September 2008
Sedangkan Eka dan Mira menyatakan bahwa kegemarannya menonton tayangan drama Princess Hours berawal dari keinginan
mencari hiburan. “awalnya sih pengin nonton Princess Hours, karena kata Didi
ceritanya lucu jadi menghibur banget, aku jadi penasaran buat nonton” Eka, 26 Agustus 2008
“ya pengin nonton aja yang lucu kan bisa mengibur diri, habis kalo kalo sinetron Indonesia menurutku enggak menghibur
sama sekali deh.”Mira, 01 September 2008
Motivasi menonton tayangan drama Korea Princess Hours karena rasa jenuh terhadap sinetron Motivasi menonton tayangan drama Korea Princess Hours karena untuk mencari hiburan
commit to user 87
Tingginya minat responden pada tayangan drama Korea Princess Hours dengan motivasi yang berawal dari kejenuhan pada
sinetron memperlihatkan bahwa tayangan drama Korea, khususnya drama Korea Princess Hours merupakan alternatif baru bagi pemirsa
televisi yang mulai jenuh dengan tayangan drama Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan sinetron.
c. Rutinitas menonton tayangan drama Princess Hours
Rutinitas menonton tayangan drama Korea Princess Hours menjadi salah satu ukuran dalam mengukur selektifitas. Rutinitas
disini adalah keaktifan responden dalam mengikuti tayangan drama Korea Princess Hours. Selanjutnya dari tinggi rendahnya keaktifan
responden dalam menonton tayangan drama Korea Princess Hours akan mempengaruhi ketajaman penilaian mereka terhadapp isi dari
tayangan tersebut. Dengan penayangan seminggu sekali pada penayangan perdana
di televisi dan setiap Senin-Jumat pada penayangan kedua dan ketiga, hasil wawancara menunjukkan bahwa tidak semua responden
mengikuti tayangan tersebut setiap episodenya. Mereka cenderung rutin menonton tayangan tersebut pada penayangan perdana di
televisi namun pada penayangan kedua dan ketiga mereka cenderung jarang mengikuti tayangan drama Korea Princess Hours karena
waktu tayang yang bersamaan dengan waktu kuliah mereka. Alasan tersebut diantaranya dinyatakan oleh Didi, Esti dan Eka:
“waktu tayang pertama kali sih aku selalu berusaha nonton setiap episodenya, tapi waktu tayang yang kedua dan ketiga
kali aku hanya nonton kalo pas ga ada kuliah ato kegiatan lain
commit to user 88
aja, walaupun sebenarnya masih pengin banget ngikutin setiap episodenya.” Didi, 25 Agustus 2008
“sebenernya sih pengin nonton terus tiap episodenya pas tayang pertama sampe yang ketiga di tv, tapi yang kedua sama
ketiga kalah sama kuliah, tapi kadang masih bisa nonton juga
kalo nggak ada kuliah jam kosong gitu.” Esti, 29 Agustus 2008
“kalo ngikutin tiap episodenya tu pas tayang perdana di tv aja, soalnya pas tayang kedua dan ketiga sering bentrok sama
jadwal kuliah, jadi terpaksa nggak nonton deh.” Eka, 26 Agustus 2008
d. Penyediaan waktu khusus untuk menonton tayangan drama Princess
Hours Penyediaan waktu khusus untuk menonton akan menunjukkan
penegasan adanya perhatian yang lebih terhadap tayangan drama Korea Princess Hours pada diri responden. Dari keenam responden
yang peneliti wawancarai, sebagian besar menyatakan bahwa mereka menyediakan waktu khusus untuk menonton drama Korea Princess
pada masa tayang perdananya. Diantaranya, Eka dan Didi, kedua mahasiswi berjilbab ini bahkan mempunyai cerita unik seputar
keinginanya untuk tidak melewatkan satu episode pun dari drama ini.
“waktu itu jadwal matrikulasiku dan Eka bentrok sama jadwal tayang Princess Hours, akhirnya aku bela-belain bolos kuliah
sama Eka, dan sialnya ban motorku bocor di depan fakultas ekonomi, akhirnya kita nekat ngomong sama satpam disana
minta channel tv diganti Indosiar, akhirnya kita nonton sambil duduk di tangga sampe selesai. Satpamnya sampai ketawa
ketiwi lihat kita.”Didi, 25 Agustus 2008
Berusaha menyediakan waktu khusus untuk menonton tayangan drama Korea Princess Hours
commit to user 89
Hanya dua orang dari responden yang tidak menyediakan waktu khusus atau waktu tersendiri untuk menonton tayangan itu.
Seperti yang diungkapkan responden berikut ini: “kalau nonton di TV, menyediakan waktu khusus sih tidak,
tapi biasanya kalo anak kos pada nonton, aku ikut nonton, tapi untungnya aku punya kopian VCDnya, jadi aku bisa lihat
sewaktu-
waktu.”Mira, 01 September 2008 “kalo aku, ga ada waktu khusus sih, karena kadang aku suka
lupa juga, tapi kalo pas di kos suka diajak nonton ma anak kos, kadang kalo lupa nonton ya nyesel juga”Danik, 01 September
2008
Dari data yang diperoleh memperlihatkan bahwa responden menyukai tayangan drama Korea Princess Hours, walaupun tidak
semua dari mereka menyediakan waktu khusus untuk menontonnya, yang diantaranya karena jam tayang yang bertabrakan dengan jadwal
kuliah mereka. Hal diatas memperlihatkan kecenderungan responden yang menyatakan bahwa drama Korea Princess Hours adalah
tayangan yang menarik.
4. Penilaian Responden terhadap Tayangan Drama Princess Hours